08. Nasi Rames

211 29 0
                                    


Pelajaran telah berakhir 5 menit yang lalu. Tadinya Tasya dan Mima mengajak Ayu ke kantin, tapi gadis berambut pendek sebahu itu menolak dengan alasan mengantuk padahal dia hanya sedang malas saja.

Ayu memilih tidur di kelas yang penghuninya entah sudah berhamburan kemana. Bahkan ia tak melihat batang hidung sahabat karibnya, Jeno.

Di sebelah Ayu tampak Mark dengan peralatan gambarnya. Ayu menolehkan kepala menghadap Mark. Tiba-tiba jiwa petugas sensus-nya keluar.

"Mark, gak ke kantin?"

Ayu bertanya sambil menaruh kepalanya di meja dengan bantal lipatan tangannya sendiri. Wajahnya sudah mengahadap Mark lalu menyumbat telinga dengan earphone, menyetel lagu K-Pop dengan volume kecil.

"Gak." Jawab Mark singkat. Matanya masih fokus pada gambarnya.

"Kenapa?"

"Malas jadi the center of attention." 

Mark menjawab santai sambil tetap menggambar sketsa yang terlihat aneh di mata Ayu.

"What?! Are you sure, Boy? Btw lo gambar apaan tuh?"

Ayu merespon sok kaget setengah mengejek, terlihat menjengkelkan di mata Mark. Tak merespon Ayu, Mark malah membereskan peralatan gambarnya.

Mark yang merasa aktivitas menggambarnya terganggu oleh gadis di sebelahnya memilih pergi dari kelas daripada mendengar celotehan gadis itu yang sekarang sedang bersenandung kecil.

"Minggir!" Titah Mark. Dia sudah berdiri dari duduknya. Di tangan kanan, ia membawa peralatan gambar miliknya.

"Eh, mau kemana?!" Tanya Ayu keras, Mark melengos malas.

"Kemana aja. Up to me." Jawabnya ketus. Ayu merengut lalu menepikan tubuhnya, memberi jalan pada Mark.

"Dih baperan."

Ayu berdecih kecil saat Mark sudah berjalan beberapa langkah di depannya.

"I heard." Balas Mark yang sudah di depan pintu. Ayu reflek menutup mulutnya dengan tangan.

"Kok kedengeran sih?" Ayu misuh-misuh sendiri.

_____________

"AYUU!!"

"Sumpah! Lo nyesel tadi gak ke kantin."

Tiba-tiba Tasya dan Mima datang dengan heboh, duduk di bangku depan Ayu dengan tak santai. Ayu yang sedari tadi mendengarkan lagu lewat earphone tak menggubris kedua orang di depannya.

BRAK!

"Astagaguecantikamat!"

Tasya menggebrak meja Ayu. Sang korban terkaget-kaget sampai latah. Tasya dan Mima malah tertawa keras.

"Anjirr latahnya kok penuh fitnah ya." Kata Mima, mengejek Ayu.

"Kurangasem lo berdua!"

"Udah-udah jangan berteman."

Tasya menengahi dengan berbicara ngawur. Ayu dan Mima mencibir.

"Hehe." Tasya cengengesan.

Ayu mematikan lagu dan melepas earphonenya. Menatap kedua teman di depannya dengan malas.

"Kenapa?" Tanya Ayu.

"NAH KAN HAMPIR AJA GUE LUPA!" Seru Tasya keras, Ayu hampir latah lagi. Mima diam-diam mengumpat dengan suara kecil.

"Bisa gak sih lo nyelo aja kalo mau ngomong?!"

Ayu jadi m kesal sendiri, lalu membuang nafasnya kasar. Mima menatap kedua temannya jengah.

[1] HEY, AYU! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang