04. Cowok Tayo

396 43 0
                                    


Hingga sampailah Ayu dan Mark di kelas terakhir yang terletak di lantai 2 , XI IPS 4, sebelum mereka turun ke lantai dasar yang dihuni oleh kelas XII.

Menurut desas-desus yang  Ayu dengar, penghuni kelas XI IPS 4 adalah yang sangat terkenal dengan segala keajaibannya. Dengan hati-hati Ayu mengetok pintu kelas di depannya, terdengar suara bising sekali dari dalam kelas itu, padahal sekarang jam pelajaran sedang berlangsung.

"Mark, kamu ketok sana!"

Setelah lelah mengetok-ngetok pintu namun tak ada jawaban, Ayu meminta Mark untuk melanjutkan perjuangannya. Mark menurut saja.

Tok tok tok

Masih tak ada respon dari penghuni kelas tersebut. Ayu dan Mark saling bertukar pandang, dengan wajah bingung milik Mark dan wajah kesal milik Ayu.

"No response. Gimana?"

Mark bertanya pada Ayu yang sekarang terlihat berpikir sejenak.

"Masuk aja, deh!"

Mark meraih gagang pintu, memutarnya. Masuk ke kelas tersebut diikuti oleh Ayu di belakangnya yang masih setia mendekap buku absen di dada.

"Gilaa.."

Ayu berbicara tanpa suara, terperangah dengan keadaan kelas di depannya sekarang. Air muka Mark tak jauh berbeda dengan Ayu, parahnya mulut Mark terbuka, walau sedikit. Berantakan sekali kelas di depan mereka ini, benar-benar seperti replika kapal pecah. Bisa ditebak jika penghuninya memang bar-bar.

Dan seperti mode freeze, seluruh penghuni kelas tersebut berhenti beraktivitas dan beralih menatap Ayu dan Mark yang masih terperangah di depan pintu.

"Permisi, Kak. Absen. " Ayu yang sadar terlebih dahulu berbicara dengan kikuk. Mark auto ikut tersadar reflek mengatupkan mulutnya.

"Pipi mana Pipi?! Woy, Pi absen noh! Ngaca bae sira!"

Teriakkan salah satu siswa menggelegar di seluruh penjuru kelas. Oknum yang bernama Pipi yang tadinya sedang bercermin langsung meletakkan cerminnya kasar dan berdiri dari duduknya, menghampiri Ayu dan Mark yang masih di depan pintu.

Mata siswi itu bertemu pandang dengan Mark yang berdiri di sebelah Ayu lalu ia tersenyum lebar.

"Hai-"

Ucapan siswi tadi --Pipi-- terputus oleh seruan keras dari bagian belakang kelas.

"Shut up! Bisa diam gak?!"

Seorang siswa laki-laki berseru keras dengan suara serak. Baru bangun tidur sepertinya.

Semua atensi langsung tertuju pada siswa tersebut, termasuk Ayu yang sedang menyerahkan absen kepada siswi chubby  di depannya yang masih setia menatap wajah Mark yang terlihat kikuk di samping Ayu.

"Eh?!"

Orang itu tersadar akan kehadiran Ayu dan Mark. Menggaruk belakang kepalanya, lalu tersenyum ke arah Ayu sembari melambaikan tangan.

"Hey!"

Ayu mengernyitkan dahi, merasa de javu.

Ingatan Ayu kembali kepada pelaku prank Hey Tayo di halte kemarin. Dan seketika ia tersadar, mereka orang yang sama!

Air muka Ayu langsung berubah kesal, menatap siswa tersebut dengan tatapan tajamnya. Secepat kilat ia mengalihkan pandangannya pada siswi di depannya yang masih menatap Mark dengan tatapan kagumnya.

"Ini, Kak, absen. Tolong cepet ya, ditungguin Bu Dwi soalnya."

Ayu berseru tak sabar, dengan cepat menyerahkan absen itu pada siswi yang masih menatap Mark lengkap dengan senyumnya. Mark mundur dua langkah, agak sedikit bersembunyi di belakang Ayu.

[1] HEY, AYU! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang