25. Anak Ayam

134 19 0
                                    


Ayu mengerjapkan mata dengan malas. Acara untuk bangun siangnya diganggu oleh dering keras dari handphonenya. Setengah sadar ia menjawab telfon tersebut tanpa melihat siapa nama penelfon yang sudah mengacaukan tidur nyenyaknya.

"Pagi!" Sapa penelfon di seberang sana dengan ceria.

"Hmmm,"

"Lemes banget. Kamu baru bangun ya?"

Ayu yang baru saja menguap tanpa suara, melirik jam di sudut layar handphonenya. 08.13 AM. Matanya tak sengaja melihat nama penelfon yang membuat ia langsung melek mendadak.

"Enggak, udah dari tadi kok." Jawab Ayu berbohong.

"Oh gitu, baguslah. Kamu lagi di mana?"

"Di kosan,"

"Nanti saya ke sana ya," Izin sang penelepon yang membuat Ayu terbelalak.

"Hah?! Mau ngapain?"

"Ketemu kamu. Saya kangen. Semalem saya nyariin kamu di pestanya Tasya, kok gak ada? Gak dateng? Atau kamu sengaja menghindar dari saya?"

Ayu menjauhkan handphone dari telinga, tiba-tiba merasa seperti ada kupu-kupu yang terbang di perutnya. Namun, tak lama hatinya mendadak merasa bersalah.

"Dateng kok, perasaan kakak aja kali. Hehe," Ayu merespon akhirnya dengan kekehan kaku di ujung kalimat.

"Emang kakak gak ke gereja? Jang--" Timpal Ayu lagi yang langsung disela oleh sang penelepon.

"Ini baru sampai gereja, kecil. Nanti kamu jangan ke mana-mana ya."

"Oh, oke." Balas Ayu final.

Ayu memutuskan sambungan telfon tersebut. Meletakkan kembali handphonenya di nakas lalu turun dari ranjang menuju lemarinya untuk mengambil pakaian dan pergi mandi.

____

Ayu bergulat sendiri di atas kasur sambil menonton drakor yang sudah pernah ditontonnya dengan headset yang tersumbat di telinga.

"Nih, habis ini pasti ceweknya nangis-- nah kan, bener!" Monolog Ayu keras disela-sela memakan keripik kentang stok cemilannya.

"Haduh, bego banget sih itu cowoknya! Yang tulus malah ditinggalin,"

"Fix beg--"

Getaran handphone yang ada di samping laptopnya membuat Ayu gagal mengucapkan kalimat lata, merutuki pemain drama yang sedang ditontonnya.

Ayu mem-pause video yang terputar. Melepas headset lalu mengangkat freecall dari orang yang sedang ditunggunya.

"Halo. Ya, Kak?"

"Saya udah di depan. Sini keluar,"

"Oh, oke."

Ayu langsung memutuskan panggilan dan membereskan laptop.

_____

"Loh, kok gak duduk?"

Ayu yang baru keluar dari kosan terheran-heran melihat Ten--sang penelfon yang berdiri di dekat pot-pot bunga yang berjejeran lengkap dengan tas kecil di tangannya.

"Buruan ganti baju. Saya tungguin."

"Hah? Emang mau kemana?"

"Anterin saya beli kado,"

"Buat Tasya."

Ayu yang baru membuka mulut untuk bertanya lagi langsung terdiam setelah ucapan Ten selanjutnya. Ia berbalik, masuk ke dalam kosan lagi tanpa berbicara sepatah katapun.

[1] HEY, AYU! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang