bunda masuk ke kamar fatwa,untuk membangunkan putri kesayangannya itu, karena tamunya akan datang sebentar lagi.
"sayang ,bangun..."bunda mengusap kepala fatwa.
untung fatwa mudah untuk dibangunkan jadi bunda tidak susah lagi mengambilkannya air di kamar mandi untuk menyiramnya. hehehehe
fatwa menggeliat "sudah jam berapa bunda?fatwa belum shalat isya' dan belum ganti baju"
ucap fatwa yang sudah bangun tapi belum meninggalkan tempat tidurnya
"sekang udah jam setengah 8 nak,mending kamu shalat dulu dan ganti baju yah soalnya tamunya udah mau sampai." "iyya bunda aku shalat dulu yah" ucap fatwa sambil turun dari tempat tidur,dan langsung bergegas melaksanaan kewajibannya
"bunda tunggu dibawah yah syang"ucap bunda dan langsung turun karena tamunya sudah ada didepan rumahnya.
Setelah melaksanakan shalat dan mengganti baju fatwa turun menuju ruang tamu dan duduk di sebelah ayah dan bundanya
"Assalamu alaikum"salam fatwa kepada semua orang yang berada di rung tamu
"Waalaikum salam"jawab semua orang "fatwa cantik sekali nak" ucap umi zikri sambil tersenyum
fatwa membalas dengan senyum yang ramah
"karena fatwa sudah ada disini kita bisa langsung mulai acaranya."kata abinya zikiri
semua orang yang hadir disana mengangguk kecuali fatwa karena dia tidak tahu menahu acara apa yang dimaksud
"Baik,jadi maksud kedatangan kami kesini,yang pertama untuk bersilaturahmi dengan keluarga pak azis yang tidak lain sahabat saya, dan yang kedua kami ingin mengkhitbah putri pak azis yaitu fatwa untuk putra kami zikri.bagaimana nak fatwa,apa nak fatwa bersedia?"tanya abi adijaksana ayahnya zikri.
Fatwa diam dan menunduk.dia masih tidak percaya dengan keadaan.mana mungkin orang yang baru ia kenal tadi langsung mengkhitbahnya
"sekarang giliran zikri ,yang menanyakan langsung sama fatwa."ucap adijaksana abinya zikri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imam Doctor
Spiritualcinta tak pernah meminta tuk menanti ia mengaambil kesempatan,itulah keberanian atau mempersilahkan yang ini pengorbanan.