KM 20

18.8K 804 6
                                    

Lanjut lagi..

Ini sudah chapter-chapter mendekati akhir... Kira-kira beberapa chapter lagi cerita ini tamat

Terima kasih untuk yang sudah menyempatkan baca dan dukung ceritaku ini

Bisakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.

Langit cerah kini sudah berganti menjadi malam dengan bulan dan bintang-bintang

Raihan masih terjaga disofa, karena berkutat dengan pekerjaannya yang ia tinggalkan saat mendengar berita buruk itu. Hari sudah sangat malam dan jam kini sudah menunjukan pukul 12.45 dini hari

Aisyah sudah tertidur empat jam yang lalu karena merasa lelah. Aisyah tertidur dengan duduk dikursi sedangkan kepalanya ia tidurkan diatas genggaman tangannya dengan tangan Rian

"Sstt" Raihan yang mendengar suara ringisan langsung mengalihkan pandangannya kearah Rian dan benar saja Rian sudah mulai mengerjapkan matanya

Raihan berdiri dari duduknya lalu mulai melangkah mendekat kearah bankar yang ditempati Rian

"Sudah sadar?" tanya Raihan

Rian tertawa pelan mendengar pertanyaan konyol kakak iparnya itu. Entah mengapa dari sekian banyak pertanyaan, pertanyaan itu yang keluar dari mulut Raihan

"Kak bisa bantu Rian?" ucap Rian pelan karena masih merasa lemas

Raihan terdiam sejenak sebelum kembali bersuara "bantu apa?" tanya Raihan

"Rian mau balik badan" Rian memberitahu

"Tapi kamu baru tadi siang menjalani operasi di punggung dan bahu kamu" tolak Raihan tidak setuju

"In shaa Allah tidak masalah kak" Rian meyakinkan tapi Raihan masih tetap tidak setuju. "Kakak mau bantu atau tidak?" tanya Rian karena Raihan hanya diam

"Yaudah tidak usah" Rian mulai berusaha membalikkan tubuhnya sendiri. Melihat itu Raihan langsung bergegas membantu sang ipar yang sangat keras kepala

Rian menarik tangannya dengan pelan dari genggaman tangan Aisyah

"Makasih kak" ucap Rian dengan tulus saat posisinya sudah seperti yang dia inginkan, berbaring miring

"Kak bisa minta tolong lagi?" Rian kembali berucap saat Raihan baru saja membalikkan badannya

"Jangan yang aneh-aneh lagi" ucap Raihan setelah kembali membalikkan badannya kearah Rian

"Gendong Aisyah kesini" Rian menepuk sisi tempat yang kosong. "Kasihan dia pasti tidak nyaman tidur seperti itu, apalagi dia lagi hamil" tambah Rian sebelum Raihan berkomentar

"Untung ini ruangan VVIV tempatnya luas, kalau tidak sudah kupukul kau dengan sepatuku saat ini juga" Raihan tidak mengerti dengan pikiran lelaki didepannya itu. Sudah tau lagi sakit malah berbuat seakan-akan ia sangat sehat

Raihan mulai mengangkat tubuh adiknya kesamping Rian. "Makasih lagi kak" Raihan mengangguk sekali sebelum kembali ke sofa untuk melanjutkan pekerjaannya

Rian mengangkat kepala Aisyah sedikit dan menaruh tangan kanannya sebagai bantal untuk Aisyah. Sedang tangan kirinya, Rian berusaha menggerakkan untuk memeluk tubuh Aisyah

Keikhlasan Melepaskan (Risya)(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang