Hay jumpa lagi di chapter selanjutnya...
Maaf karena lama baru bisa apdate ya
Maaf ya alur ceritanya kurang bagus menurut kalian
Terima kasih yang sudah menyempatkan baca dan dukung ceritaku
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
."Mas" panggil Aisyah pelan. Aisyah kini tengah berbaring dipaha Rian
"Ada apa sayang?" tanya Rian melihat kebawah. Tepatnya kewajah cantik istrinya
"Mas kapan mau ambil cuti?. Ini tinggal sebulan lagi Aisyah lahiran" Aisyah bertanya dengan cemberut
"Kerjaan mas masih banyak. Jadi mas tidak tau kapan baru bisa ambil cuti" Rian berucap jujur karena pekerjaannya di perusahaannya yang diPapua memang masih banyak
Mereka memang masih tinggal di daerah Papua. Itu karena permintaan dari Aisyah sendiri dan Rian hanya bisa menyetujuinya
Aisyah membalikkan badannya kearah televisi yang menayangkan film kartun Adit dan Sopo Jarwo. Aisyah memilih diam tidak menanggapi lagi
"Syah, kamu marah?" tanya Rian tapi Aisyah tidak menyahut. Aisyah menutupi sebelah wajahnya dengan rambutnya, ia mulai menitihkan air matanya. Aisyah memang lebih mudah menangis semenjak kandungannya menginjak usia tujuh bulan, ia menjadi lebih sensitif
"Syah" panggil Rian
Karena tidak mendapat tanggapan, Rian menaruh laptopnya diatas meja lalu menyingkirkan rambut yang tadi dengan sengaja Aisyah gunakan untuk menutup wajahnya
"Syah" panggil Rian dengan mengusap rambut Aisyah dengn lembut. "Mas mau ambil cuti, tapi kerjaan mas masih banyak. Tapi mas akan usahain kalau tidak ada yang penting di kantor mas akan kerja dirumah seperti hari ini" Rian berusaha memberi pengertian
Rian merasa celana bagian pahanya basah langsung mengetahui bahwa istrinya kini telah menangis. "Syah, mas minta maaf" Rian membantu Aisyah duduk dan langsung merengkuh tubuh Aisyah kedalam pelukannya
"Mas minta maaf" Rian mengulangi ucapannya tapi masih saja belum mendapat tanggapan
Aisyah sangat tenang dalam pelukannya. Rian sedikit merenggangkan pelukannya untuk melihat wajah Aisyah dan ternyata.. "Eh udah tidur" ucap Rian sangat pelan dengan tersenyum
Rian mengangkat Aisyah kedalam gendongannya dan membawanya kearah kasur. Setelah membaringkan Aisyah, Rian kembali kemeja sofa untuk mengambil laptopnya. Ia akan melanjutkan pekerjaannya diatas kasurnya
Rian menaruh bantalnya di bagian punggung Aisyah, agar tidur istrinya itu semakin nyaman
Rian menatap wajah istrinya dengan lembut. "Mimpi indah bidadari surganya mas" Rian mengecup kening Aisyah dengan lembut
Rian melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda, tangannya dengan lihai menari diatas keyboard laptop
Rian sengaja mengerjakan pekerjaannya untuk beberapa hari kedepan, hal itu ia lakukan agar bisa menemani istrinya saat melahirkan dan setelah melahirkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Keikhlasan Melepaskan (Risya)(COMPLETED)
Storie d'amoreAdriansyah Hermansyah Lelaki yang sangat tampan. wanita mana yang tidak terpikat oleh ketampanannya. ditambah lagi dengan hartanya yang melimpah Aisyah salsabila Wanita mungil nan cantik. disaat seharusnya ia merasa bahagia dengan hari wisudanya, ia...