KM 16

20K 884 3
                                    

Sudah chapter 16 aja, tidak kerasa

Terima kasih bagi yang sudah baca dan dukung ceritaku sampai sejauh ini

Maaf bila typo bertebaran

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.

Rian berjalan di sebuah taman yang entah berada dimana. Taman  itu sangat sepi namun juga sangat indah dengan bunga warna-warni yang menghiasnya

Rian terus melangkahkan kakinya dengan tatapannya yang terus menatap kesekelilingnya
Dug
"Aw.. Sakit" keluh seorang anak kecil laki-laki dengan suara khasnya yang terjatuh setelah menabrak kaki Rian

"Kau tak apa-apa nak?" tanya Rian membantu anak kecil itu bangun

"Aku tak apa-apa ayah" anak kecil itu melihat kearah Rian dengan tersenyum sangat manis

Rian terdiam, ia sangat mengenali senyum itu. Senyum yang sangat ia rindukan

"Ayah kenapa melamun?" suara anak kecil itu bersamaan dengan sentuhan lembut dipipi Rian

"Maaf kamu siapa?. Saya bukan ayah kamu" Rian memberi pengertian dengan sangat lembut

"Kakak" Rian melihat kebelakang. Disana anak kecil perempuan dan laki-laki berlari kearah mereka

"Ayah" anak kecil perempuan dan laki-laki yang baru saja datang itu langsung memeluk tubuh Rian yang memang masih berjongkok

"Kalian siapa?" tanya Rian semakin tidak mengerti dengan ucapan ketiga anak kecil yang menurutnya seumuran

"Ini kami ayah" ucap kedua anak kecil itu bersamaan sedangkan anak kecil yang satunya hanya diam melihat kearahnya

"Kalian siapa?. saya tidak mengerti dan saya bukan ayah kalian" Rian berdiri dan berjalan mundur beberapa langkah

"Ayah tidak mengenal kami" ketiga anak kecil itu merubah raut wajah mereka menjadi raut sedih

"Anak-anak" ucap suara yang entah dari mana. Rian sangat mengenal suara itu, Rian menatap sekitarnya untuk mencari asal suara itu

"Bunda" teriak ketiga anak kecil itu dengan kembali girang

Rian menatap kearah ketiga anak kecil itu dengan semakin tidak mengerti. Saat Rian ingin bertanya kepada ketiga anak kecil itu, mereka segera berlari dengan cepat

"Hey. Kalian tunggu" pinta Rian mengejar ketiganya

Kabut putih tiba-tiba mengepul di seluruh taman itu menutupi pandangan Rian. "Hey kalian kemana?" teriak Rian saat tak dapat melihat keberadaan ketiga anak kecil yang dicarinya

Rian terus berteriak mencari keberadaan ketiga anak itu juga keberadaan suara yang amat dikenalinya

Kabut putih itu perlahan menghilang

Rian berhenti berlari saat melihat seorang wanita yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri. Rian sangat mengenal postur tubuh wanita itu meski hanya dari belakang

Rian kembali melangkah, setiap langkah dengan sangat pelan

"Aisyah" ucap Rian sangat pelan tapi tetap dapat didengar oleh wanita itu yang perlahan mulai membalikkan badannya

Keikhlasan Melepaskan (Risya)(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang