"Don't be a silent reader dear!."
~~~~
Dengan rasa kantuk yang 90% masih menguasai tubuhnya, Jeno berjalan gontai kearah kamar mandi. Mengingat hari ini adalah hari pertamanya dan Jaehyun sebagai murid baru di Seoul Senior High School, membuat dirinya mau tidak mau harus berangkat lebih awal.
Sebenarnya Jeno masih ingin libur beberapa hari lagi, tapi Taeil tentu saja tidak mengijinkannya.
Setelah Jeno menghabiskan sekitar 25 menit untuk bersiap, akhirnya dirinya sudah rapi dan siap berangkat.
"Pagi ibu" ucapnya pada ibunya yang tengah menyiapkan sarapan. Ngomong ngomong ayahnya sudah berangkat bekerja sekitar pukul 5 pagi tadi.
"Ayo sarapan lalu berangkat bersama kak Jaehyun" ibunya menyodorkan dua piring yang artinya satunya lagi untuk Jaehyun.
Jeno menoleh ketika mendengar suara pintu dibuka dan kakaknya yang juga sudah rapi muncul dari dalam sana.
Tak butuh waktu lama untuk sarapan, dan sekarang Jeno dan Jaehyun sudah berangkat menuju sekolah barunya.
Benar apa yang diucapkan ibunya kemarin, hanya butuh 10 menit untuk sampai ke sekolah dengan berjalan kaki. Beruntung saja sekolahnya dekat jadi Jeno bisa berangkat sedikit lebih lambat dari biasanya.
Sebelum masuk kelas, Jeno dan Jaehyun di haruskan untuk pergi ke ruang guru terlebih dahulu.
~~~~
Kringg.. Kring..
Bel masuk kelas telah berbunyi. Jeno yang masih berada di ruang guru kini diajak masuk ke kelasnya bersama seorang guru yang Jeno tahu tadi namanya Kim Suho songsaenim.
Gurunya masuk terlebih dahulu lalu Jeno mengikutinya di belakangnya.
"Selamat pagi semuanya.. Saya sebagai wali kelas ini ingin memberi tahu kalian bahwa kalian kedatangan teman baru. Baiklah untuk Jeno silahkan perkenalkan diri" ucap Suho songsaenim.
"Emm.. Selamat pagi.. Namaku Lee Jeno, kalian bisa memanggilku Jeno. Semoga kita bisa berteman baik." Jeno berusaha memberikan senyum terbaiknya walaupun sebenarnya dirinya sangat canggung dan tidak lupa membungkuk sopan.
"Jeno silahkan duduk di sebelah sana" Suho songsaenim menunjuk sebuah bangku kosong yang terletak di deretan nomor 3 bangku tengah. Jeno tersenyum dan langsung menuju tempat duduknya.
"Hei kau" seseorang dengan rambut karamel yang menjadi teman sebangkunya menyapanya. "Namaku Mark Lee, senang bertemu denganmu" ah jadi namanya Mark. Jeno tersenyum dan mengangguk "Aku Lee Jeno, senang bertemu denganmu juga".
"Jenjen.. Ayo berteman" satu lagi suara berbeda dan orang yang berbeda menyapanya. "Aku Donghyuck kau bisa memanggilku Haechan" ucap orang itu. "Baiklah.. mari kita berteman baik!" Jeno berucap dengan penuh semangat.
Sepertinya Mark dan Haechan akan menjadi teman yang baik untuk Jeno.
Jeno mengeluarkan ponselnya dan sedikit tidak menghiraukan guru yang mengajar di depan kelas. Jujur saja Jeno sangat bosan saat ini. Tiba tiba saja ingatannya akan kejadian kemarin melintas dipikirannya.
••••
flashback.
lelaki yang baru saja Jeno tolong ini tiba tiba menatap ke arah langit yang rupanya sudah malam. Tiba tiba saja berjatuhan sesuatu berwarna putih dan dingin dari atas langit.
Itu adalah salju...Salju pertama.
Tepat pada pertemuan pertama Jeno dengan lelaki manis itu. Dan kini Jeno melihat lelaki itu tersenyum kearahnya "Terima kasih" ucapnya dan pergi setelah itu juga. Jeno bahkan belum sempat menanyakan namanya.
ketika kembali ke mobil, Jeno mendapati kakaknya yang menatapnya tajam. "Kau lama sekali.. lihat ibu bahkan sudah menelpon 3 kali" ucapnya sarkas. Jeno hanya menunjuknya kantong belanjanya dengan tangan yang menunjukkan gerakan 'Peace' pada kakaknya.
Jaehyun menggeleng melihat kelakuan adiknya itu lalu dengan cepat masuk ke dalam mobil dan pulang.
Jeno terus saja mengingat kejadian itu. Pasalnya untuk pertama kali Jeno melihat lelaki berwajah manis dan jangan lupa bibir merah muda itu dan juga kulit putih susunya yang halus.
'Apa yang aku pikirkan bodoh!' rutuknya pada dirinya sendiri lalu berusaha menghilangkan pikiran itu. Jaehyun merasa sedikit aneh pada adiknya yang hanya diam, tidak seperti biasanya. "Kau ini kenapa?" akhirnya Jaehyun bertanya pada adiknya itu. Jeno terdiam sebentar lalu menjawabnya "Tidak apa hyung.. hanya saja tadi aku sedikit lama karena membantu seorang lelaki yang hampir saja dicuri". Jaehyun menghela nafas berat "Kau baik baik saja kan? apa ada luka?". "Tenang saja hyung, aku baik baik saja dan yah berkat kelas bela diriku dulu aku bisa mengalahkan dua bajingan itu" Ucap Jeno sedikit menyombongkan dirinya di depan Jaehyun. Jaehyun hanya mengangguk saja setelahnya.
flashback off.
Tak terasa jam istirahat sudah berbunyi membuat Jeno tersadar dari lamunannya.
"Jeno ayo pergi ke kantin bersamaku dan Haechan" Mark sudah bangun dari tempat duduknya. Jeno mengangguk dan pergi bersama kedua teman barunya itu. Oh ya, Haechan duduk tepat di depan bangku Jeno dan Mark. Itulah kenapa mereka dengan cepat bisa menjadi teman.
Setelah mencari tempat kosong di kantin, Mark memutuskan dirinya saja yang pergi memesan makanan dan Jeno, Haechan menjaga tempat duduk mereka.
Mereka makan dengan tenang walaupun mereka juga sedikit bercanda, sampai seseorang masuk bersama rombongannya atau lebih tepatnya 'geng' dan menjadi perhatian seluruh orang di kantin pada saat itu.
Dia adalah...
TBC.
(23 Desember 2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In Winter [NOMIN]
FanfictionDia "Na Jaemin" seseorang yang entah mengapa bisa bertemu denganku pada salju pertama di bulan November, lalu membuatku jatuh cinta padanya. -LJN Start: 19-12-2018 ©KimGulji