09

3.1K 401 33
                                    

"You know how to apreciate my work! 😘"

~~~~


"Jaemin... bisakah kau tidak menempel pada Jeno hanya sebentar saja hah?!"

Seseorang tengah bergumam tidak suka saat menatap Jeno yang sedang makan siang bersama Jaemin di atap sekolah.

Hatinya memanas ketika melihat Jaemin yang menyuapi sepotong katsu ayam pada Jeno. Keringat dingin membasahi pelipisnya, dan matanya mengawasi keadaan sekitar agar dirinya tidak ketahuan sedang menguntit.

Heol! lagi pula siapa yang mau namanya terlihat buruk hanya karena ketahuan mengikuti orang?

Lagi lagi tangannya terkepal saat mata cokelatnya menangkap Jeno yang mengusap pelan sudut bibir Jaemin lalu mereka tertawa setelahnya.

Sial!

"Lihat saja nanti Na Jaemin.. kau akan masuk ke dalam permainanku"

Seseorang itu menyeringai dan mengusap air matanya yang menetes, lalu pergi setelahnya.


••••


Sesosok lelaki manis itu tengah melamun memikirkan sesuatu yang mengganjal di hatinya beberapa hari belakangan ini.

Huang Renjun, merasa dirinya kehilangan semangatnya saat perasaan aneh menjalar di dalam hatinya.

Dan Renjun baru menyadari ada satu perasaan berbeda untuk teman sekelasnya, Lee Jeno. Setelah dirinya merasa terbakar panas saat melihat Jeno mencium Jaemin saat event sekolahnya.

Dan setelah meyakinkan dirinya sendiri untuk memberanikan diri, akhirnya hari ini Renjun akan mencoba menyatakannya walaupun Renjun tentu sudah tahu apa jawaban Jeno nantinya.

Renjun meremat pelan rambutnya, berusaha mencari ide kata kata yang bagus untuk nanti.

'Jeno.. kau membuatku gila' batinnya dengan menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya.

'Jaemin.. maafkan aku' batinnya lagi merasa bersalah pada temannya itu karena telah menyukai miliknya. Ya walaupun belum sepenuhnya.

"Renjun ah.. kau kenapa?" Jaemin menghampiri Renjun dan duduk di sebelahnya.

"Oh emm tidak.. tidak apa apa" Renjun berusaha untuk tersenyum pada Jaemin. "Okay" Jaemin tersenyum lalu bangun dan pergi ketika Haechan memanggilnya.

"Apa yang harus aku lakukan?" ucapnya pada dirinya sendiri dan berakhir dengan dia yang mencari sesosok Jeno.


~~~~


Jeno yang tengah asik bermain game bersama Mark, Lucas dan Guanlin harus menghentikan sejenak kegiatannya ketika Renjun menghampirinya dan mengajaknya ke suatu tempat.

Taman belakang sekolah.

Disanalah Renjun menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Jeno yang berdiri tepat di belakangnya.

"Kenapa kau membawaku kesini?" Jeno yang bingung dan merasa canggung hanya bisa tersenyum tipis.

"Jeno.. ada sesuatu yang harus aku beri tahu padamu" Renjun menarik nfasnya dalam lalu membuangnya agar dirinya merasa lebih rileks.

"Maaf jika ini mengganggumu dan Jaemin.. tapi setelah aku meyakinkan diriku, aku sadar ternyata selama ini aku.. " ada jeda panjang yang membuat suasana sedikit tegang.

"Menyukaimu Jeno ya"

Renjun merasa lega setelah berhasil mengatakan kata kata keramat itu, tapi Jeno yang terdiam tanpa merespon apa pun membuat Renjun menundukkan kepalanya.

"Emm Renjun.. terima kasih karena telah menyukaiku, tapi..."

"Kau pasti tahu aku menyukai Jaemin bukan? Maaf jika ini menyakitimu Renjun"

Jeno terdengar tulus, dan Renjun tersenyum mengangguk walaupun air matanya telah menggenang di pelupuk matanya.

"Tidak apa apa Jeno.. aku sudah menebaknya.. maaf jika aku lancang sekali karena telah menyukaimu.. aku harap kau dan Jaemin cepat bersama"

Setelah itu Renjun meninggalkan Jeno sendirian. Dan tepat saat itu juga Jaemin datang menghampiri Jeno.

"Jeno yaa~~ aku mencarimu kemana mana.. ternyata kau disini" Jaemin merajuk manja pada Jeno.

Jeno tertawa lalu mengelus pelan rambut Jaemin.

"Maaf Jaeminnie..." Jeno memeluk erat tubuh Jaemin dan membuat Jaemin tertawa.

"Jaemin.."

"Hmm?"

"Boleh aku mengatakan sesuatu?"

Jaemin mengangguk yakin.

"Aku.. menyukaimu"

"Ah lebih tepatnya mencintaimu"

Jaemin sedikit menegang di dalam pelukan Jeno. Kata kata itu barusan membuat kupu kupu berterbangan di perutnya.

Jaemin tak menjawabnya dan malah memeluk Jeno semakin erat lalu mengusak pelan wajahnya di dada bidang sang dominan.

Lalu perlahan Jeno melepas pelukannya lalu menangkup pipi tirus Jaemin.

Cup.

Dikecupnya bibir kemerahan milik Jaemin. Merasakan bagaimana kenyal dan manisnya bibir kesayangannya itu. Hanya beberapa detik, lalu Jeno menatapnya lagi.

"Aku juga mencintaimu Jeno ya"

Akhirnya kata kata itu terucap dari bibirnya, dan Jeno tentu sangat bahagia. Bahkan rasanya jauh lebih bahagia dari pada saat Kak Jaehyun membelikannya PSP.

Kali ini Jaemin yang memulai ciuman manis mereka, hanya menempelkannya saja sebagai tanda menyalurkan cinta yang mereka miliki. Dan setelahnya mereka sepakat untuk membolos dari pelajaran matematika.

Dan jauh di belakang mereka, Renjun menutup mulutnya agar tangisannya tidak terdengar dan mengganggu dua insan yang sedang dimabuk cinta itu.












TBC.

(12 Januari 2019)

Miracle In Winter [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang