04

4.6K 600 14
                                    

"Don't be a silent reader dear!"

~~~~

Guanlin, bersama dengan gengnya yaitu Yuta, Daniel, dan Lucas memasuki area kantin dan membuat para penghuni kantin menatap kearah mereka.

Sebagian besar dari penghuni kantin menatap mereka dengan tatapan takut dan waspada. Pasalnya Guanlin dan gengnya ini terkenal sering membully siswa sekolah.

Namun sebenarnya Guanlin hanya membully atau yang lebih tepatnya memberi pelajaran pada orang orang yang berbuat sesuka hatinya, sebagai contohnya, si sombong Bobby.

Beberapa hari lalu, secara tidak sengaja Yuta melihat Bobby sedang mengambil paksa uang milik Jisoo. Dan pada saat itu juga Guanlin datang dan yah menghajarnya habis habisan hingga dirinya dipanggil oleh guru BK.

"Mark!" ucap Guanlin yang baru saja memasuki area kantin.

"Oh hei kalian" balas Mark.

Mark tentunya tidak takut dengan Guanlin, asal kalian tahu mereka berdua ini bersaudara.

"Kami ikut disini okay?" itu si anak keturunan Jepang, Yuta.

Mark dan haechan hanya mengangguk. Sedangkan Jeno hanya menatap mereka bingung. Dan Lucas yang merasa ditatap pun menatap balik ke arah Jeno.

"Kau.. sepertinya orang baru" Lucas kini duduk di hadapan Jeno dan menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. "Umm yah seperti yang kau lihat.. perkenalkan namaku Jeno, Lee Jeno" Jeno mengulurkan tangannya dan sedikit tersenyum. Lucas menerima uluran tangan itu dengan senang hati, "Ah perkenalkan namaku Wong Yukhei atau Lucas".

Haechan lalu mengenalkan Guanlin, Yuta, Dan Daniel pada Jeno. Jeno merasa bahagia karena di hari pertamanya dia sudah mendapat teman, walaupun yang ia sebut teman itu adalah salah satu berandalan sekolah. Well, Jeno tidak merasa keberatan selagi Guanlin tidak mengganggunya.

••••

Hari ini cukup melelahkan bagi Jeno dan Jaehyun yang terlihat jelas dari raut wajah mereka.

Rupanya Di hari pertama ini Jaehyun sudah langsung mendapat predikat yaitu 'Prince School' dari gadis gadis di sekolahnya. Tak heran, Jaehyun termasuk dalam kategori 'Tampan' dengan wajahnya yang terlihat tegas dan manis secara bersamaan. Dan jangan lupa dengan 'Dimple' pada pipinya yang akan terlihat jelas jika Jaehyun tersenyum.

Kini mereka sudah sampai dirumah. Yoona langsung menyambut kedua anaknya dengan kecupan di masing masing pipi Jeno dan Jaehyun, dan membuat kedua anak itu merengek tidak suka. "Ibu aku sudah besar!" ucap sang kakak, "Yaampun ibu..aku bukan seorang bayi!" ucap si bungsu, membuat Yoona tertawa.

Jeno bersyukur memiliki keluarga yang harmonis. Dan tentu saja sangat jarang ada pertengkaran di dalam keluarga kecil itu. Yoona dengan segala sifat penyayang dan lembutnya ini sangat menyayangi Jeno dan Jaehyun tanpa menganak tirikan salah satu dari mereka, sedangkan Taeil, termasuk ayah yang tegas dan bertanggung jawab pada keluarganya.

Yoona datang dan menaruh hidangan makan malam yang berupa kimbap, kimchi, dan tentunya makanan kesukaan Jeno yaitu bibimbap. Jaehyun yang mencium aroma lezat langsung melesat menuju dapur. Tak lama kemudian Jeno datang dan ikut duduk di meja makan bersama Jaehyun. Sedangkan Taeil dipastikan pulang larut hari ini dan tentunya tidak ikut acara makan malam bersama ini.

Setelah menyelesaikan makan malam, mereka lalu kembali melakukan kegiatan masing masing.

"Ibu, Jeno akan tidur sekarang.. Selamat malam ibu" Jeno mengusap matanya tanda mengantuk. Ibunya tersenyum lalu mengucapkan selamat malam. Yoona mungkin akan menunggu hingga Taeil pulang dari kantornya.

~~~~

Hiruk pikuk kota Seoul di pagi hari menjadi saksi seorang lelaki manis yang sepertinya sedang dalam perjalanan ke sekolah barunya ini. Ia menyingkap lengan bajunya sedikit untuk melihat angka pada arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya. Pukul 06.50, sebentar lagi bel sekolah pasti akan berbunyi, pikirnya. Dan ia mempercepat langkahnya.

Setelah dirinya sampai di sekolah, lelaki manis itu langsung menuju ruang guru. Peraturan sekolah ini mengharuskan murid baru untuk melapor pada salah satu guru.

"Na Jaemin" Kim Suho songsaenim memastikan nama anak lelaki itu, yang dibalas dengan anggukan.

"Baiklah ayo kita masuk ke kelas dan memperkenalkan dirimu" ucap Suho songsaenim lagi.

Sepanjang perjalanan ke kelas, Jaemin hanya mengekori gurunya itu di belakang. Dan sejujurnya Jaemin sedikit risih dengan tatapan dari beberapa murid yang berpapasan dengannya.

Suho songsaenim menghentikan langkahnya di depan sebuah kelas dan langsung membuka pintunya, membuat murid murid yang ada di dalam kelas itu berhamburan untuk duduk di tempatnya masing masing.

"Perkenalkan, Namaku Na Jaemin kalian bisa memanggilku Nana Atau Jaem" Jaemin membungkuk di hadapan teman teman barunya dan Suho songsaenim mempersilahkan Jaemin duduk di bangkunya.

••••

Jeno benar benar tidak menghiraukan Suho songsaenim yang masuk kedalam kelasnya. Ia sedang tidak dalam mood untuk mendengar ocehan gurunya itu. Bahkan Mark yang mengatakan bahwa gurunya itu membawa anak baru lagi pun tidak membuat Jeno tertarik. Hingga suara dari si murid baru itu terdengar untuk memperkenalkan diri, membuat Jeno tertegun dan kembali mengingat suara lelaki yang ia tolong dua hari lalu.






TBC.

(29 Desember 2018)

Miracle In Winter [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang