16

2.5K 306 5
                                    

"Please Apreciate My Work!"

~~~~

"Arghh!! sungguh, aku benar benar muak dengan matematika!!" Haechan meremat rambutnya tanda frustasi dan keputusasaan ketika menghadapi beberapa soal matematika yang membuat otaknya seolah terbakar hangus.

Yap, ulangan kenaikan kelas sudah di depan mata, tepatnya 2 hari lagi. Mau tak mau mereka harus belajar segiat mungkin jika ingin nilai rapor mereka termasuk dalam kategori baik.

Dan hari ini Jaemin dengan sengaja mengundang Mark, Haechan, dan Jeno tentu saja, untuk belajar bersama di rumahnya. Ah ada 2 orang lagi yang memaksa untuk ikut bersama Mark, siapa lagi kalau bukan Guanlin dan Yuta.

Jaemin terkekeh ketika Haechan menutup buku matematikanya dengan cara yang tidak wajar. "Oh ayolah Chan.. kita bahkan baru belajar 1 jam.". Haechan terbelalak, "Oh canada! 1 jam kau bilang baru? Jaemin sayang, belajar matematika 1 jam membuat otakku terbakar hangus asal kau tahu.".

Jeno dan Mark hanya memandangi sepasang sahabat dengan senyuman geli yang terpasang di wajah masing masing, sedangkan Guanlin dan Yuta masih sibuk dengan PUBGnya. Hah, bahkan mereka berdua sama sekali tidak belajar. "Baiklah ayo kita istirahat sebentar." Jeno menengahi perdebatan Jaemin dan Haechan.

"Aku akan ambilkan susu untumu Haechannie~" Jaemin beranjak dari ruang tengah menuju ke dapur untuk mengambil susu dan beberapa makanan ringan lagi.

Jaemin yang masih sibuk dikagetkan dengan dua lengan yang tiba tiba saja melingkar di pinggangnya. "Astaga! kau mengagetkanku Jeno ya!" Jaemin mencubit pelan lengan Jeno, dan berbalik menghadap Jeno setelahnya. Jeno mendusalkan kepalanya di tengkuk Jaemin, berusaha menghirup aroma bedak bayi yang Jaemin gunakan. "Sepertinya Jenoku sedang dalam mode manja hm?" Jaemin mengecup pipi Jeno. "Aku sangat lelah belajar sayang" Jeno merengek seperti anak kecil dan membuat Jaemin terkikik. "Ayo kembali ke ruang tengah.. kita sudahi saja belajar hari ini okay?" Jaemin berucap dan mendapat anggukan dari kekasihnya.

"Hei Haechan berhenti menggangguku!" Guanlin berseru keras ketika Haechan mengganggunya yang sedang bermain game. Oh ayolah, siapa juga yang mau kalah dalam taruhan gamenya hanya karena teman laknat semacam Haechan?. "Haechan berhentilah mengganggu macan itu" Mark menarik Haechan lalu mengukungnya dengan pelukan. "Oh!! Kesana Guan!! Cepat Kesana!!" Yuta tak kalah ribut dari Guanlin, dan itulah sebabnya Haechan menggangu Guanlin. "Tidak bisakah kalian bermain dalam senyap? kalian sungguh sangat ribut! membuat telingaku sakit!" ugh, Yuta dengan cepat menutup mulutnya yang akan mengumpat karena Haechan yang terlihat marah.

"Baiklah kita sudahi saja belajar hari ini teman teman!" Jeno muncul bersama Jaemin di belakangnya. Mereka berseru senang ketika melihat Jaemin kembali membawa beberapa cemilan.

Dan setelahnya mereka semua menghabiskan waktu dengan tertidur karena terlalu kenyang.

-MiracleInWinter-


Ulangan kenaikan kelas telah berlalu. Dan kini sekolah Jaemin sedang memberi libur 2 minggu untuk murid muridnya. Selama ulangan, Jeno dan Jaemin mengurangi intensitas bertemu selama beberapa hari karena mereka sibuk belajar. Tapi jelas saja jika Jaemin merindukan Jeno, ia akan langsung melesat pergi kerumah kekasihnya itu.

Kini Jaemin tengah sibuk dengan secarik kertas berisikan catatan bahan belanjaan yang harus ia beli. Ibunya menyuruhnya berbelanja karena bahan masakan yang sudah mulai menipis persediaannya.

"Mari lihat catatan ibu." Jaemin bergumam sambil membuka kertas catatannya. Deretan tulisan itu telah beberapa Jaemin tandai dengan sengaja agar lebih mudah mencari barang apa saja yang belum dibelinya.

Tanpa Jaemin sadari, seseorang tengah berdiri di belakangnya dan menepuk punggungnya. Sang empunya tentu saja kaget. "OH MARK! SIALAN KAU MEMBUATKU JANTUNGAN!" Jaemin reflek berteriak membuat beberapa pengunjung supermarket lain yang sedang berada di dekatnya menoleh. "Hahaha... maaf Jaemin.. Kau terlihat sangat serius tadi." Mark tekekeh dengan wajah tanpa dosanya itu, Hah Jaemin makin kesal saja rasanya.

Mark dan Jaemin akhirnya memutuskan untuk berbelanja bersama. Mark bilang, dirinya akan pergi kerumah Haechan hari ini, dan Mark kemari untuk membelikan Haechan susu dan cookies. Mendengar ucapan Mark tadi membuat Jaemin jadi merindukan kekasihnya itu sekarang.

Jeno sedang sibuk berlibur bersama keluarganya. Hanya 2 hari saja Jeno pergi, tapi Jaemin sudah sangat rindu pada lelakinya itu. Inilah alasan mengapa Jaemin pergi sendirian hari ini. Jika Jeno ada, tentu dia tidak akan membiarkan kekasih manisnya ini pergi sendirian, dan Jeno pasti akan berkata "Jika ada orang yang ingin menculikmu bagaimana?" dan setelahnya akan berujung dengan Jaemin yang pergi bersama Jeno dengan tangan Jaemin yang bergelayut manja pada lengan Jeno.

~~~~

Seseorang tengah berkeliling di dalam toko besar itu. Tangan kecilnya mengambil beberapa bahan makanan yang di perlukannya. Dia mengeluarkan ponselnya dan menatap layar itu tanpa niat membuka passwordnya. Dan yah, dia sedang menatapi foto Jeno yang menjadi lockscreen ponselnya.

Ketika melewati rak makanan ringan, netranya tak sengaja menangkap objek dua orang yang tentunya sangat ia kenal dengan baik.

Bibirnya membentuk sunggingan aneh, dan dengan cepat membuka password ponselnya dan mengambil beberapa foto dari dua orang yang menjadi objeknya tadi, Mark dan Jaemin.

Dia mengikuti Mark dan Jaemin dari belakang dan bahkan menyempatkan untuk merekamnya. "Jaemin, aku duluan okay? Haechan sudah menungguku." Ucap Mark yang terdengar jelas di telinganya dan tepat saat Mark keluar dari supermarket itu, ia menghentikan aksi merekamnya. Iris gelapnya menatap Jaemin tidak suka.

"Wah.. sepertinya ini akan sangat seru."
















TBC.

(25 Maret 2019)

AYO DONG COMMENT JUGA YA DI SEMUA CERITA AKU! SPAM JUGA GAPAPA KOK HEHE 😄 AKU JUGA PERLU COMMENT KALIAN SELAIN VOTENYA, GOMAWO!!

Miracle In Winter [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang