20

2.6K 294 19
                                    

"please apreciate my work dear!"

~~~~


Karena ketidak sengajaan Renjun yang mendengar "rencana" yang dibuat Nayeon, kini Renjun beralih profesi menjadi mata mata.

Sebenarnya dirinya cukup malas untuk ikut campur, tapi berhubung Renjun dan Jaemin adalah teman dekat, jadi tidak salah ia ikut mencari tahu tentang masalah ini bukan?

Sudah terhitung dua hari lelaki manis pecinta moomin itu mengikuti setiap langkah Nayeon. Sebisa mungkin dirinya akan memata matai dari jarak yang tidak terlalu jauh tentunya.

Dan sejauh ini, ada satu hal yang ia ketahui dan berhasil mengejutkan Renjun. Nayeon mengidap penyakit obsesi.

Renjun tidak tahu pasti penyakit obsesi semacam apa yang dialami gadis itu, tapi yang Renjun tahu, penyakit itu membuat Nayeon benar benar bersikeras ingin mendapatkan Jeno dengan cara apapun. Bahkan Jeno sudah bagaikan candu baginya.

Renjun agaknya mulai was was ketika mengetahui kebenaran ini, karena dari yang Renjun amati saat ini, pengidap penyakit obsesi akan sangat sulit melepaskan sesuatu yang tengah menjadi targetnya.

"Huftt.."

Pemuda China itu menghela nafas panjang ketika dirinya selesai membaca sebuah artikel dari internet.

"Apa Nayeon benar benar akan segila itu?" Gumamnya pelan entah pada siapa. Renjun kembali berkutat dengan pikirannya yang menerawang jauh.

"Sepertinya aku butuh bantuan sesorang."

-MiracleInWinter-


Pagi ini adalah awal dari tahun ajaran baru, dimana para murid sekolah kembali menjalani aktivitas mereka sebagai pelajar. Dan tentu saja banyak dari mereka yang malas untuk menyudahi acara liburannya dan kembali masuk ke sekolah yang menurut mereka membosankan itu.

Tidak begitu banyak yang berubah setelah liburan usai. Kecuali, tingkatan kelas yang kini bertambah dan juga Jaehyun yang telah resmi lulus dengan nilai sempurna.

Jujur saja Jeno sedikit, ah bukan sedikit tapi sangat malas kembali ke sekolah. Apalagi Jaehyun kini telah lulus, dan pastinya sang kakak akan sibuk untuk pendaftaran universitasnya.

Jeno sibuk melamun ketika sepasang tangan tiba tiba menutupi matanya. Senyum tercetak jelas pada bibir Jeno setelah menebak bahwa pelakunya sudah pasti adalah kekasihnya.

"Jaemin sayang"

tawa yang lembut dan manis terdengar menyapa indera pendengaran Jeno, Dan setelahnya tangan itu terlepas dari area wajahnya.

Tentu saja Jeno benar, pelakunya adalah lelaki manis kesayangannya. Jeno mengambil salah satu tangan Jaemin dan menautnya jemari mereka. Dikecupnya punggung tangan Jaemin, lalu beralih mengecup pipi dan kening si manis.

"Jeno ya.. ayo kita berangkat!"

Jeno tersenyum lagi dan kemudian mengangguk. Sepanjang jalan, Jaemin terus berbicara mengenai liburannya, membuat Jeno benar benar gemas. Jeno suka melihat wajah antusias yang Jaemin pancarkan setiap lelaki manis itu sedang bersamanya. Ah ya, jangan lupa dengan tautan tangan mereka yang semakin lama malah semakin mengerat.

Jeno tidak peduli dengan tatapan orang yang mengarah kepada mereka berdua. Intinya jika Jeno sedang bersama Jaemin, maka dirinya sudah pasti akan lupa dunia dan menganggap bahwa dunia ini hanya miliknya dan Jaemin.

Dan Jaemin berhasil membuat Jeno jatuh cinta semakin dalam padanya.

Ucapan terimakasih tak henti hentinya Jeno ucapkan karena tuhan telah menitipkan lelaki manis ini untuknya dan mengisi hatinya hingga penuh dengan cinta yang tulus.

"Jaemin"

Jaemin yang merasa terpanggil pun menoleh kearah sang kekasih. Lalu Jaemin sedikit memiringkan kepalanya sebagai jawaban dari panggilan tadi.

"Bisakah kau tidak menggemaskan hanya sehari saja?" Jeno mengusak pelan rambut Jaemin lalu mencubit pipinya hingga sang empunya meringis. "Jeno tahu? aku berlaku menggemaskan seperti ini hanya di depanmu saja" Jaemin tertawa kecil setelah menyelesaikan kalimatnya. Dan yah, ciuman manis mendarat tepat di ujung hidung dan pipi Jaemin setelahnya.

Jaemin bahagia, tentu sangat sangat bahagia ketika bisa menghabiskan waktu seperti ini dengan orang yang dicintainya. Hal kecil ini lah yang sangat Jaemin sukai. Berangkat dan pulang sekolah bersama, Makan siang bersama adalah hal termanis yang Jaemin pikirkan setiap hari dan akan Jaemin lakukan dengan Jeno.

Tapi, jauh di dalam hatinya, Jaemin juga mulai lelah dengan gangguan gangguan dari penggemar Jeno yang masih ia rasakan sampai sekarang.

-MiracleInWinter-

Hari ini Guanlin kembali mengikuti setiap langkah Nayeon. Dan kini dirinya berakhir dengan bersembunyi di balik tembok di belakang perpustakaan.

"Besok.."

"Aku akan melakukannya besok"

Terdengar suara Nayeon yang tengah berbicara melalui ponselnya.

"Kau tak perlu membantu.. cukup tutup saja mulut bodohmu itu Yeri"

Oh rupanya gadis itu tengah menelpon Yeri.

Cukup lama Guanlin bertahan di posisi itu hingga tepukan di bahunya berhasil mengagetkannya. Mata bulatnya menatap lelaki manis yang berdiri di belakangnya dengan tatapan sedikit heran.

"Kau sedang apa?"

Guanlin cukup bingung untuk menjawab pertanyaan yang Renjun lontarkan. Yap, seseorang yang memergoki Guanlin adalah Renjun.

"Emm itu.. sebenarnya-"

Belum saja Guanlin menyelesaikan kalimatnya, Renjun sudah lebih dulu menengok ke arah pandang Guanlin tadi. Dan senyum tipis tercetak di bibir plum Renjun.

"Kau menguntit?"

Guanlin tentu sedikit tersinggung dengan pertanyaan Renjun, Hei! dia bukannya menguntit, hanya saja dirinya sedang memata matai.

"Apa katamu? menguntit? yang benar saja! aku mana mungkin melakukan itu yaampun." Guanlin memijit pelan keningnya.

"Lalu ini kau sebut apa, jika tidak menguntit?" Lagi lagi Renjun mengikatnya dengan pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Ah, rasanya Guanlin sedikit menyesal memiliki teman sekaligus semacam Renjun. Untung saja Renjun itu manis dan menggemaskan.

"Aku sedang memata matainya.."

"Tolong jangan bertanya apapun lagi, dan ku harap kau mau menjaga rahasia ini"

Renjun yang hendak mengeluarkan kata katanya mendadak bungkam dan lebih memilih menelan kembali kata katanya. Kali ini senyum lebar yang terpampang di bibir si manis.

"Guanlin.. sepertinya kita memiliki misi yang sama"

"Ayo kita bekerja sama"








TBC.

(13 Mei 2019)

Mianhae untuk keterlambatan updatenya T.T

Dan untuk chapter kali ini rasanya otak mentok banget yatuhan :')
Sampe bingung mau nulis apaan.. dan jadilah chapter abal ini.. maaf kalo tidak sesuai ekspektasi kalian ya :)
Akhir akhir ini aku bener bener sibuk sama tugas sekolah ditambah ulangan huhu :')

Makasih buat kalian yang masih mau nunggu 💞

-KimGulji🍑

Miracle In Winter [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang