"You know how to apreciate my work🌱"
~~~~
Jeno sedang dalam perjalanan pulang ke Seoul, setelah beberapa hari berlibur bersama keluarganya. Jeno rindu Jaeminnya, rindu sekali, bahkan karena itu mereka berangkat lebih awal dari jadwal sebelumnya.
Katakanlah sikap Jeno ini termasuk dalam kategori bucin, karena memang itu kenyataannya. Jeno benar benar tidak bisa jauh dari kekasihnya itu. Jeno menyukai segala hal yang ada dalam diri Jaemin, terutama sikap manjanya.
Seperti sekarang, Jeno tengah melamunkan kekasihnya itu. Membayangkan wajah bahagia Jaemin ketika dirinya sampai di seoul membuat hatinya menghangat.
"Aigoo.. lihatlah dirimu Jeno.. kau memikirkan apa hingga tersenyum begitu hm?"
Suara ibunya memecahkan lamunan Jeno. Ah, rupanya ibunya telah memperhatikannya sejak tadi.
"Tidak ada ibu.. hanya merasa senang setelah liburan" Jeno tersenyum dengan eye smile andalannya.
"Ibu tahu.. Kau sedang memikirkan Jaemin bukan? Tenang saja, ibu tidak akan menertawaimu. Itu hal yang wajar ketika dirimu jatuh cinta sayang" Yoona tersenyum.
Jeno hanya terkekeh mendengar pernyataan ibunya. Ibunya benar, sekarang ia sedang jatuh sangat dalam oleh pesona seorang Na Jaemin, ah bukan, tepatnya Lee Jaemin.
Ponselnya bergetar dan kembali menampilkan chat yang baru saja dikirimkan oleh orang tak dikenal itu.
Jeno mengernyit ketika menemukan sebuah video di dalam chat tersebut. Dengan rasa penasaran yang amat tinggi, Jeno memutar video itu.
Durasi video tersebut kurang lebih sekitar 5 menit, dan tersisip pesan dibawahnya "Selamat menikmati videonya^^".
Dan sepanjang video itu, Jeno tidak tahu bagaimana harus menanggapinya. Kecewa, marah, sedih dan itu semua bercampur mengaduk hatinya.
"Jaemin.. apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku sayang.." Ucapnya lirih dan tak sangka wajahnya mulai basah.
Jeno berfikir, mungkin sesampainya di Seoul, ia harus bertemu secepatnya dengan Jaemin dan juga membicarakan hal ini dengan Mark.
-MiracleInWinter-
Guanlin menyesap minumannya dengan tenang. Dirinya tengah berada di salah satu kedai kopi yang lumayan terkenal di Seoul. Guanlin kemari bukan untuk bersantai, melainkan ada hal penting yang mengharuskannya pergi kesini.
Dan dia tentunya tidak akan sendirian, hanya saja Guanlin kini sedang menunggu seseorang itu datang.
Kling.
Lonceng pada pintu kedai itu berbunyi menandakan seseorang telah masuk dan mengalihkan atensi Guanlin dari ponselnya.
Seseorang itu duduk tepat di depan Guanlin yang kini menatapnya tajam seolah ingin membunuhnya.
"Jadi, kenapa kau menyuruhku datang?" Nadanya terdengar merendahkan. Hah, ingatkan pada Guanlin agar dirinya tidak hilang kendali dan malah benar benar membunuh orang ini.
"Kau.. apa maumu sebenarnya? katakan!" Tanpa basa basi lagi Guanlin menggertak orang itu.
"Mudah saja.. cukup Jeno.. aku hanya ingin Jeno menjadi milikku" Dia mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan hasil videonya, "Bahkan tinggal sedikit lagi maka aku akan bisa merebutnya dari Na Jaemin jalang sialan itu!"
"Tutup mulutmu bajingan!" Guanlin menampar telak orang itu dan membuat atensi para pengunjung kedai itu teralih pada mereka berdua.
"Hah! Jeno tidak akan percaya pada siapapun, bahkan ketika dirimu menjelaskan semuanya.. kau tahu? beberapa dari foto ini telah aku kirimkan padanya, tunggu dan lihat saja apa yang akan terjadi" Orang itu meludah setelahnya.
Guanlin tersentum remeh. "Kau tidak berfikir panjang ternyata haha. Kau buta hah? tidakkah kau melihat bagaimana Jeno mencintai Jaemin? aku tak yakin kau bisa mencemari pikirannya secepat itu"
Orang itu terlihat berfikir sejenak. lalu akan kembali membuka mulut, namun Guanlin dengan cepat membungkamnya tengan kata kata tajam.
"Aku tidak habis fikir dirimu akan menjadi Gila seperti ini. Bahkan saat kau bersamaku dulu pun kau tidak pernah tergila gila seperti kau menyukai Jeno. Sungguh, kau benar benar mirip jalang yang haus akan belaian lelaki, menjijikan!"
Orang itu sedikit tersentak ketika Guanlin mengangkat cerita lama yang pernah terjadi di antara "mereka". Sialan! sebenarnya Guanlin sangat mual harus mengingat masa masa itu.
"Oh.. jangan munafik Guan.. aku tahu kau menyukai Jaemin bukan? kenapa kita tidak bekerja sama saja hah? kau mendapatkan Jaeminmu dan aku mendapatkan Jenoku." Orang itu tersenyum.
"Maaf saja.. Aku bukan tipe orang menjijikan sepertimu. Sampai kapanpun Jeno tetap milik Jaemin dan juga sebaliknya. Persetan dengan perasaanku pada Jaemin, aku akan tetap melindungi mereka berdua" Guanlin bangun dari tempat duduknya dan merapikan barang barang bawaannya untuk segera pergi dari sana.
"Ah ya terimakasih karena telah berbicara jujur padaku" Ucap Guanlin tertawa karena berhasil merekam semuanya tanpa orang itu ketahui.
"Tunggu saja tindakanku... Nayeon ssi!"
TBC.
(6 April 2019)
Maaf kalo chapternya kurang nyambung atau ga ngefeel gitu ya.. maklum, aku ini penulis newbie yang masih harus belajar banyak.. jadi kalo semisal ada chapter yang ga sesuai ekspektasi kalian, aku minta maaf 🙏
Dan juga.. aku masih kecewa karena vote & comment kalian yang sedikit T.T
Nulis book gini gak gampang loh gengs :') jadi buat kalian yang wattpad addict, biasakan buat vote & comment ya di setiap book yang kalian baca, karena itu salah satu dukungan plus semangat tersendiri buat para author untuk lanjutin booknya💞Maaf ya kalo aku rada ngebacot hehe.. gomawo yeorobun! 💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In Winter [NOMIN]
FanfictionDia "Na Jaemin" seseorang yang entah mengapa bisa bertemu denganku pada salju pertama di bulan November, lalu membuatku jatuh cinta padanya. -LJN Start: 19-12-2018 ©KimGulji