05

4.6K 579 26
                                    

"Just click the ⭐ and leave your comment chagi!"

~~~~

Suara itu...

Jeno sangat mengenal suara lembut yang mengalun di telinganya itu. Dengan cepat Jeno mendongak menatap kearah depan dimana murid baru itu tersenyum setelah memperkenalkan dirinya.

'Akhirnya aku menemukanmu'

••••

Jeno terus saja menatap wajah lelaki manis si anak baru itu dari samping. Ya, Jaemin duduk tepat di sebelah Jeno.

"Kau" Ucapnya dengan suara yang bahkan hampir tidak terdengar. Sebenarnya ingin sekali Jeno memanggil Jaemin, namun dirinya masih ragu.

Oh God! salahkan saja telinga tajam Jaemin yang kini membuat anak manis itu menoleh kearah Jeno setelah merasa Jeno memanggilnya.

"Iya?.. umm tunggu sebentar.. Sepertinya wajahmu tidak asing" Jaemin menyipitkan matanya dan membuat raut wajah bingung, yang sayangnya terlihat lucu dimata Jeno. "Ahh itu emm.. Aku yang dua hari lalu membantumu dari dua bajingan yang akan merampokmu" Ah sialan! kenapa disaat seperti ini Jeno malah terlihat bodoh dengan wajahnya yang gugup hanya karena berbicara dengan Jaemin.

"Jadi itu kau?!.. Maaf saat itu aku tidak sempat mengobrol denganmu.. Aku harus cepat pulang saat itu, karena kau tau bukan kita bertemu pada saat salju pertama dan aku bersama keluargaku harus menjemput saudaraku yang baru saja pulang dari New York" Jaemin terlihat sangat menyesal dan memilih menjelaskan pada pemuda Lee itu.

"Tidak apa apa.. ngomong ngomong kita belum sempat berkenalan" Jeno lalu mengulurkan tangannya. Jaemin dengan cepat membalas uluran tangan Jeno dengan senyum manis yang terukir di bibir pinknya itu.

"Jadi ayo berkenalan.. Aku Na jaemin"

"Aku Lee Jeno.. baiklah mulai sekarang mari kita berteman!"

Haechan dan Mark yang melihat kelakuan keduanya hanya tersenyum. Jika kalian ingin tahu, Jaemin duduk dengan si ketua osis, Huang Renjun. Jika dilihat dari namanya saja kalian pasti sudah tahu Renjun berasal dari negeri tirai bambu. Renjun termasuk laki laki manis dengan rambut caramelnya dan mata yang indah.

Di tengah tengah acara -Mari berkenalan dengan Jaemin-, tiba tiba terdengar suara Suho songsaenim yang memergoki Jeno dan Jaemin.

"Jeno, Jaemin simpan obrolan kalian sampai waktunya istirahat nanti okay?"

Tentunya Jeno dan Jaemin agak tersentak kemudian mereka berdua hanya mengangguk. Lain halnya dengan Mark, Haechan dan Renjun yang menertawai Jeno, Jaemin.

••••

"Baiklah, sekian pelajaran hari ini.. ingat kerjakan tugas yang saya berikan.. selamat siang!"

Jungwoo selaku guru kimia mengakhiri pelajaran hari ini. "Waktunya pulang!" seru Haechan dengan semangat. "Haechan ayo pulang bersama.. Kalian hati hati di jalan!" Mark menarik pergelangan tangan Haechan, bahkan sebelum anak itu meng-iyakan ajakannya.

Sisalah Jeno dan Jaemin saja. Renjun? ah dia sedang ada urusan dengan kepala sekolah mengenai acara musim dingin yang akan diadakan di sekolah.

"Jeno ya.. rumahmu dimana?" untuk memecah keheningan, Jaemin bertanya pertanyaan klise pada Jeno.

"Tidak jauh dari sekolah.. sekitar 10 menit dengan jalan kaki"

Jaemin hanya menganggukkan kepalanya. "Lalu rumahmu?" ah ternyata Jeno bertanya balik.

"Tidak jauh juga.. tepatnya di Komplek perumahan Cheongdam -dong"

Hei! disana juga alamat rumah Jeno. "Itu perumahanku juga asal kau tahu" Jeno terlihat antusias menatap Jaemin. "Aku baru saja pindah dari China sekitar 4 hari yang lalu" tambah Jeno. "Jinjja? aku juga baru saja pindah dari Busan 2 hari yang lalu" mereka berdua saling menatap dan "Kita bertetangga!" seru mereka berdua, dan berakhir dengan pulang bersama.

Ternyata jarak Rumah Jeno dengan Rumah Jaemin hanya berkisar 3 rumah saja. Itu membuat Jeno bahagia karena bisa bertemu Jaemin dengan mudah.

"Okay.. jadi mulai sekarang mari kita pergi bersama!" Jaemin dengan bersemangat mengajak Jeno untuk berangkat dan pulang sekolah berdua, camkan itu hanya berdua!.

"Nana.. aku ingin minta id mu"

"Baiklah.. catat baik baik 'nanajaem' itu id ku"

"Terimakasih na!"

Mereka akhirnya pulang kerumah masing masing dengan perasaan aneh yang menjalar pada diri Jeno.

~~~~

Hari Minggu.

Hari terbaik bagi seluruh siswa karena sekolah pasti akan diliburkan. Tetapi Jeno memilih bagun pagi di hari libur kali ini, bukannya tanpa alasan, Jeno sudah memiliki janji akan pergi berjalan jalan bersama Mark, Haechan dan tentunya Jaemin.

Taman di tepian sungai Han menjadi pilihan 4 lelaki ini. Dengan cuaca cerah walaupun dingin hari ini membuat mereka harus menggunakan baju berlapis agar tubuh mereka tetap hangat.

Setelah 30 menit berkeliling, mereka memutuskan untuk duduk di bangku taman itu. "Wow! cuaca hari ini sepertinya cerah sekali" Haechan memandang hamparan langit biru. "Ternyata suasana Seoul lumayan juga" Jaemin bangun dari duduknya dan berjalan menghampiri beberapa bunga putih yang tumbuh dan diselimuti sedikit salju lalu memetiknya satu.

Jeno menghampiri Jaemin lalu memetik bunga yang sama. Dan diselipkannya bunga putih itu di telinga Jaemin.

"Cantik"

Diam diam Jaemin rupanya tersipu. "Jeno.. aku ini laki laki.. aku tampan bukan cantik" Jaemin mengelak, namun tidak melepas bunga itu. Sepertinya hati dan mulut Jaemin berkata berbeda haha!. Jaemin merogoh sakunya dan mengambil ponselnya.

Rupanya anak itu ingin berselfie dengan bunga ditelinganya. "Jeno kemari!" Jeno mendekat lalu tiba tiba saja Jaemin melingkarkan tangannya di bahu Jeno dan menyatukan kepala mereka. Alhasil foto Jaemin dan Jeno terlihat sungguh imut sekaligus lucu dengan wajah Jeno yang gugup dan senyum Jaemin yang manis.

"Oh Canada! kalian tidak hanya berdua disini.. ingat itu!" Haechan mendengus melihat kedua lelaki itu, dan Mark? dia terkesan tidak peduli dengan memainkan ponselnya sambil menyenderkan kepalanya pada bahu Haechan. Jaemin tertawa mendengar sindiran Haechan. "Hei kalian ayo kita pulang, ibuku mengirim pesan padaku, kata ibuku Guanlin menungguku dirumah" Ucap Mark lalu mendapat anggukan dari ketiga temannya itu.







TBC.

(31 Desember 2018)

Miracle In Winter [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang