18

2.5K 309 9
                                    

"You Know How To Apreciate My Work Dear!^^"

~~~~

Jeno melangkahkan kakinya menuju pekarangan rumah Mark. Ia memutuskan untuk bertemu Mark demi meluruskan semua ini.

"Oh Jeno.. sudah pulang?" Mark tersenyum senang mendapati sahabatnya itu berkunjung kerumahnya tanpa tahu maksud sebenarnya.

"Em.. ada sesuatu yang harus aku bicarakan padamu Mark"

Kernyitan jelas terlihat pada dahi Mark Lee. Tapi itu tak berlangsung lama, karena setelahnya lelaki itu mengangguk dan mempersilahkan Jeno masuk.

Rumah Mark terlihat menyapa indera pengelihatan Jeno. Obsidiannya bergerak kesana kemari menjelajahi isi rumah itu. Sepertinya Mark sedang sendirian dirumah, terlihat jelas dari keadaan rumahnya yang sepi.

"Jadi kau ingin berbicara tentang apa?"

Suara khas milik Mark menyadarkan lamunannya, dan terlihat lelaki itu membawa minuman untuk Jeno.

"Ada sesuatu yang terus saja mengganggu pikiranku beberapa waktu belakangan ini.. dan itu tentangmu dan Jaemin."

Mark tersentak kaget, tapi tetap dirinya bisa mengendalikan semua itu. Tentu saja dirinya bingung, apa sebenarnya sesuatu itu yang membuat namanya juga terseret di dalamnya.

"Tolong dengarkan penjelasanku Mark, dan jangan sesekali memotong ucapanku." Jeno berucap dengan nada mengintimidasi.

Mark yang mulai menyadari bahwa sahabatnya ini sedang sangat serius, hanya mengangguk patuh. Sebenarnya dirinya lumayan takut ketika merasakan hawa hawa gelap melingkupi tubuh Jeno.

Jeno mulai menjelaskan semuanya tanpa terkecuali. Mulai dari dirinya yang curiga, chat chat aneh itu, foto serta video itu, dan yang lainnya tanpa terlewatkan.

Mark merasa sedikit aneh kenapa foto dirinya dan Jaemin bisa tersebar ke Jeno, dan menyebabkan sahabatnya ini salah paham karenanya. Okay dari penjelasan ini, Mark dapat mengetahui bahwa seseorang telah membuntutinya kemanapun dirinya pergi.

Helaan nafas yang panjang menjadi akhir dari cerita Jeno. Mereka hanya diam setelahnya, dan berkutat dengan pikiran masing masing.

Selama beberapa menit itu suasana terasa tegang tanpa adanya satu suara pun dari keduanya, dan beberapa detik selanjutnya, Mark memecah keheningan itu.

"Kau tahu? sebenarnya Jaemin menyembunyikan sesuatu di belakangmu."

Mark menimang nimang apakah harus dirinya membuka rahasia yang Jaemin jaga dari kekasihnya itu.

Tapi demi meluruskan semuanya, Mark harus membukanya. Dan sebelumnya ia berucap maaf berkali kali dalam hatinya.

"Jaemin.."

~MiracleInWinter~

"Chan... ayo pergi melihat bunga!! kau pasti tidak akan menyesal jika sudah sampai disana!"

Rengekan Jaemin membuat Haechan mendesah keras. Sudah lebih dari 2 jam anak itu terus merengek agar Haechan mau menemaninya melihat bunga yang bermekaran.

Haechan sedikit heran, temannya ini sudah SMA tapi kelakuannya tidak jauh dari bayi kecil yang meminta permen pada ibunya, dan sialnya Haechan yang kini berperan sebagai ibunya.

Jaemin belum tahu jika Jeno telah sampai di rumah. Maka dari itu Jaemin mendatangi rumah Haechan ketika dirinya ingin seseorang menemaninya menikmati suasana musim semi.

Miracle In Winter [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang