"You know how to apreciate my work~"
~~~~
Hari ini, Seoul SHS mengadakan event untuk merayakan ulang tahun sekolah.
Event yang bertajuk 'We Are Seoul Pick' ini melibatkan keseluruhan siswa sekolah bahkan hingga guru dan pegawainya.
Acara ini diselenggarakan hingga 2 hari kepan dengan 1 acara puncak di dalam satu hari. Banyak stand makanan yang di dirikan oleh beberapa kelas, termasuk kelas Jeno.
"Jeno, bawakan meja itu kemari" ucap Renjun yang sedang menata meja.
Jika kalian heran mengapa Renjun bisa membantu kelasnya disaat dirinya menjabat sebagai Ketua Osis yang pastinya akan sibuk jika ada event seperti ini, itu karena dirinya dengan sengaja menyelesaikan tugasnya dengan cepat agar dapat membantu teman kelasnya. Dan juga sisa dari pekerjaan osis yang tidak terlalu sulit, ia tugaskan pada wakilnya dan anggotanya yang lain.
Jeno membawakan meja itu lalu menaruhnya di tempat yang telah Renjun tunjukkan.
Jaemin dan Haechan sedang mengurus dekorasi untuk stand mereka ini.
"Nancy!" Jaemin memanggil teman sekelasnya. Yang dipanggil lalu menoleh cepat.
"Tolong belikan ini sebentar, kau bisa pergi bersama Taehyung" Jaemin memberikan Nancy catatan kecil yang berisi barang yang perlu dibeli.
"Okay!" Nancy langsung menghampiri Taehyung lalu mengajaknya berbelanja.
Sekitar 3 jam mereka semua sibuk menata, mendekor dan lain lainnya.
Dan sekarang mereka telah selesai 100%.
"Ayo sekarang semua istirahat! satu jam lagi kita akan membuka stand ini" Renjun selaku ketua panitia mengarahkan teman temannya untuk istirahat.
Jeno langsung saja menghampiri Jaemin, sedangkan Haechan sudah pergi bersama Mark entah kemana, biarkan saja pasangan yang sedang kasmaran itu.
"Jenooo yaaaa~~~" Jaemin merengek ketika melihat Jeno yang mendekatinya.
"Aku lelah sekaliii" Jeno tertawa pelan mendengar keluhan Jaemin lalu Jeno duduk tepat di sebelah Jaemin.
"Kemari." Jeno menepuk pundaknya, Jaemin yang mengerti langsung saja menyenderkan kepalanya pada bahu Jeno.
"lelah sekali ya?" Jeno mengusap pelan rambut pink Jaemin. Jaemin mengangguk lalu mengadahkan kepalanya sedikit hingga ia bisa melihat pahatan wajah Jeno dari bawah.
"Kau.. tampan sekali" Jaemin mengangkat salah satu tangannya untuk menyentuh rahang tegas Jeno.
Jeno tersenyum lalu mengelus pipi Jaemin. "Dan kau terlihat manis sekali".
Sekedar info saja, mereka sekarang ada di taman yang terletak tepat di belakang stand kelas mereka.
Jaemin tidak mengelak dan malah lebih menyamankan kepalanya pada bahu tegap Jeno.
"Kau sudah makan?"
Jaemin yang tengah menutup matanya itu menggeleng.
"Baiklah tunggu disini sebentar, aku akan mengambil bekal yang ibu berikan padaku"
Jeno yang berencana pergi untuk mengambil bekal, kini mengurungkan niatnya saat tangan Jaemin menahannya.
Dengan sedikit tarikan dari Jaemin mampu membuat Jeno berjongkok di depan Jaemin,
Cup.
Dan satu kecupan mendarat di pipi Jeno.
Sial.
Jeno membeku ditempatnya. Wajahnya memanas dan perlahan berubah merah seperti kepiting rebus. Tentu saja dirinya tidak bodoh dengan menyadari hal yang baru saja terjadi.
Jaemin tersenyum lalu melepaskan tangannya dari Jeno. Posisi mereka masih tetap seperti itu tanpa berpindah sedikitpun.
Sudah dipastikan Jeno sangat senang sekarang, apalagi dirinya baru saja mendapat vitamin dari Jaemin.
Jeno mengangkat dagu Jaemin lalu mendaratkan kecupan singkat di kening Jaemin. "Itu balasannya untukmu" dan Jeno pergi meninggalkan Jaemin yang tersipu malu.
Bahkan mereka pun tidak sadar jika sedari tadi Renjun menatapi mereka dengan pandangan aneh.
••••
Stand kelas Jeno menjajakan makanan yang lumayan jarang dijual di seoul, dan itu berhasil membuat stand mereka penuh akan pengunjung.Jeno sibuk menjadi waiter bersama Mark, Taehyung, Nayeon dan beberapa teman lainnya, sedangkan Jaemin dan Haechan dapat di bagian dapur bersama Renjun.
Mereka benar benar sibuk hingga melupakan waktu yang sudah semakin sore. Dan tepat pukul 7.30 malam, stand mereka tutup karena semua bahan makanan dan juga snack mereka telah ludes habis.
30 menit lagi, acara puncak akan dimulai. Mereka menggunakan waktu itu untuk istirahat dan Jaemin bahkan memutuskan untuk mandi. Kebetulan Jaemin menyimpan beberapa baju cadangan di lokernya untuk berjaga jaga.
"Jen.. aku akan pergi untuk berganti baju okay?" Jaemin menghampiri Jeno yang duduk di salah satu bangku di stand mereka.
Jeno menatapnya sebentar lalu setelahnya mengangguk.
Jaemin tersenyum melihatkan deretan gigi putihnya, lalu mengeluarkan sapu tangan sari sakunya.
Perlahan Jaemin mengusap dahi Jeno yang penuh keringat tanpa jijik sedikitpun.
"Sebaiknya kau ganti baju juga Jeno ya"
Jeno tersenyum "Baiklah", akhirnya mereka pergi ke loker bersama.
Loker mereka bertempat di salah satu ruangan yang cukup besar dan juga terdapat 2 kamar mandi di dalamnya.
Jeno dan Jaemin memilih untuk mandi terlebih dahulu, lalu setelah itu mereka berganti baju.
"Ah segar sekali!" Jeno melangkah menuju lokernya untuk mengambil baju dengan keadaan bertelanjang dada.
Jaemin yang baru saja keluar dari kamar mandi terpaku melihat tubuh atletis Jeno yang uh, sedikit basah setelah mandi.
Dengan bersusah payah Jaemin menelan ludahnya dan berusaha menyembunyikan wajah merahnya. "Uh emm kau sudah selesai?" Jaemin mendekati Jeno yang untungnya kini sudah berpakaian lengkap.
"Tentu, aku sudah segar kembali" Eye smile Jeno tunjukkan pada Jaemin.
Mereka lalu memutuskan untuk kembali ke stand mereka, karena 10 menit lagi acara utama akan dimulai.
Namun entah mengapa pintu ruangan itu tidak dapat dibuka, padahal sebelumnya tidak ada tanda pintu ini rusak.
"Jeno ini tidak dapat dibuka!" Jaemin panik setengah mati karenanya.
"Tenang na tenang.." Jeno beralih untuk berusaha membuka pintunya, tapi tetap saja hasilnya nihil, pintu itu sama sekali tidak dapat bergerak.
Dan sudah dipastikan,
Mereka berdua terjebak di dalam.
TBC.
(6 Januari 2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In Winter [NOMIN]
FanfictionDia "Na Jaemin" seseorang yang entah mengapa bisa bertemu denganku pada salju pertama di bulan November, lalu membuatku jatuh cinta padanya. -LJN Start: 19-12-2018 ©KimGulji