4.Pindah Kelas

67 24 19
                                    

Tiara sudah datang ke sekolah. Dia masih merasa bersalah oleh gadis itu.

Dan itu membuat mood-nya sangat tidak baik. Tiara memandangi kotak makan berwarna biru tersebut dengan tatapan yang tidak bisa dikatakan.

Mungkin saja gadis itu menghampirinya karena ada sesuatu. Entahlah Tiara tidak ingin memikirkan itu lagi.

"ARA!" teriak Jesi sambil berlari menghampirinya.

"Iya. Lo baru datang? Gue kira lo udah datang dari tadi," ucap Tiara.

"Nggak. Tadi gue kesiangan bangun," jelas Jesi. Mereka saling berbicara dalam perjalanan menuju kelas.

Untung saja pagi ini Tiara tidak bertemu dengan Arta. Kalau bertemu pasti cowok itu akan bilang sama seperti kemarin.

-o0o-

Jam pelajaran pertama telah usai, siswa dan siswi kelas 11 Ipa sudah berhamburan menuju tempat kesayangan mereka. Kantin.

Termasuk Tiara dan Jesi. Mereka sudah berada di kantin dan segera memesan makanan dan minuman.

Biasanya mereka sering bergantian memesan makanan. Seperti sekarang, Tiara memesan makanan, sedangkan Jesi? Dia menjaga kursi, biar tidak ada yang menempati.

Selang beberapa menit, makanan yang Tiara pesan sudah datang. Mereka langsung menikmati bakso dan segelas es teh manis.

"Gue suka banget sama nih bakso. Enak banget," ucap Jesi, padahal di mulutnya, masih tersisa makanan.

"Telen dulu tuh makanan, baru ngomong," ucap Tiara memperingatkan.

"Iya-iya."

Tiara dan Jesi sudah menghabiskan makanan dan minuman yang tadi mereka pesan. Bergegas mereka pergi meninggalkan kantin menuju kelas.

Dan sekarang mereka sudah berada di kelas untuk mengikuti pelajaran kedua.

Bu Riana sudah berada di kelas untuk mengajar murid murid kelas 11 Ipa. Tapi, Bu Riana tidak sendiri, dia bersama seorang laki-laki.

Tiara yang melihat laki-laki itu, langsung terkejut. Dia membelalak tak percaya yang dia lihat barusan. Mungkin saja dia hanya berhalusinansi.

Tapi Jesi juga melihatnya, jadi dia tidak sedang berhalusinasi.

Bagaimana bisa laki-laki itu di sini?-batin gadis itu.

Bukan hanya Tiara yang melihat laki-laki itu dengan terkejut, tetapi Jesi juga sama halnya seperti dirinya.

Hanya mereka berdua yang sangat terkejut perihal kedatangan cowok itu di kelas mereka. Teman- temannya justru sangat senang karena cowok itu bisa sekelas dengan mereka.

"Nak silahkan perkenalkan namamu." Ucapan Bu Riana membuat Tiara dan Jesi tersadar dari lamunan-nya.

Tiara menelan salivanya dengan susah payah. Tapi, dia harus menerima kenyataannya bahwa cowok yang bernama Arta itu, sekelas dengan-nya sekarang.

"Kenalin, nama gue Artaseno Pradipta. Kalian bisa panggil gue Arta atau Seno. Gue pindahan dari kelas 11 Ips 2. Alasan gue pindah kesini karena gue pengin dekat sama cewek gue," jelas Arta. Dia mendapat tatapan tajam dari Bu Riana. "Hehehe bercanda Bu," ucap Arta cengengesan, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Baiklah nak Arta. Apa ada yang ingin di tanyakan?" tanya Bu Riana kepada murid-muridnya.

"Saya Bu," ucap seorang siswi yang rambutnya dikuncir kuda.

"Siapa nama kamu? Kamu mau nanya apa sama dia?" tanya Bu Riana kepada perempuan yang dikuncir kuda.

"Nama saya Salsa. Emang ceweknya siapa?" tanya Salsa. Lagi-lagi Bu Riana hanya menggeleng- gelengkan kepalanya, melihat siswa dan siswinya yang mulai aneh-aneh.

"Lo mau tahu? Gue jawab nih. Cewek gue yang lagi sibuk sendiri, dia lagi baca novel. Apa novel itu lebih menarik dari pada gue?" ucapan Arta langsung masuk ke telinga Tiara. Hanya dirinya yang sedari tadi sibuk membaca novel. Dia tidak menghiraukan cowok itu. Mungkin sekarang dia menjadi pusat perhatian teman-temannya.

Kenapa sih tuh cowok. Kadang-kadang sifatnya nyebelin dan kadang-kadang ngeselin?-batin Tiara sebal.

"Sudah-sudah jangan ribut. Gara-gara kamu sih jadi ribut. Ibu jewer nih ya. Udah sana kamu duduk," ucap Bu Riana.

Arta berjalan mencari tempat duduk yang kosong. Ia mendapatkan kursi yang kosong di belakang, dan itu di belakang tempat duduk Tiara. Dia tersenyum senang perihal duduknya berdekatan dengan Tiara.

Akhirnya pelajaran dimulai sejak tadi. Tiara sangat tidak fokus mendengarkan Bu Riana. Dia terganggu dengan cowok yang ada di belakangnya. Yang sedari tadi mengganggu pikiran nya.

-o0o-

Hai hai hai👋
Jumpa lagi dengan saya Khaira.
Gimana part ini bagus gak?Jangan lupa vote and comment ya! Biar aku semangat nulisnya.

Salam
Angeliya_KN

[1] Problem In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang