Delapan🌴

6.8K 293 2
                                    

Kasih sayang bukan hanya dari sebuah pemenuhan material dan juga sikap ataupun kata-kata romantis yang keluarkan, namun arti sebuah kasih sayang yang seseungguhnya adalah saat dimana kita merasa dibutuhkan dan dianggap merasa berarti oleh seseorang yang benar-benar kita sayang.

💦💦

BRUK!!

Suara nyaring sesuatu yang jatuh sangat jelas sekali terdengar oleh telinga Byan dan ia menaruh makanannya dan menuju sumber suara.

Byan menuju kamar dan saat sampai disana begitu terkejutnya ia saat melihat Any yang meringis tertimpa koper besar miliknya yang hendak ia simpan diatas lemari

"Sok tinggi" ucap Byan datar sambil memungut kedua koper any dan meletakannya diatas lemari

"Maaf" lirih any sambil menahan sakit pada punggungnya

"Kau punya mulut kan? Kau bisa minta bantuan"ucapnya dingin

"Aku kira kak Byan tak mau-"

"Siapa bilang kau meminta bantuanku? Kau minta bantuan kepada satpam depan rumah! Bukan denganku"desis Byan tajam

Any hanya diam tak berani menatap

Byan memutar bolamatanya malas lalu pergi keluar kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun. Any yang melihat sikap Byan hanya menghela nafas berat dan mencoba untuk berdiri

"Awh" lirih any sambil menahan rasa nyeri pada punggungnya

Tanpa sadar setetas cairan berning meluruh begitu saja pada pipi any, jika boleh jujur any tidak ingin seperti ini, kehidupannya selalu diliputi kasih sayang meski setelah kedua orangtuanya meninggal.

Bahkan Randy sangat menjaga dan menyayangi any melebihi sayang kepada dirinya sendiri, ia tak terbiasa hidup dengan tangis dan air mata! Tapi any percaya, ini hanya awal, karena memang mereka menikah bukan karena saling mencintai.

"Ya Allah, akankah aku kuat mengahadapi semuanya?"lirih any

Hingga waktu makan malam pun tiba, meski sedikit terlambat kini any tengah berkutat didapur untuk membuat makan malam sesekali ia melirik jam yang tertempel manis didinding dapur

'pukul 9 malam dimana kak Byan, kok jam segini dia belum juga muncul! Keluar kemana dia?' batin any

Any telah melesaikan masakannya dan ia menatanya diatas meja, lagi lagi any melirik jam dinding dan Byan belum juga pulang.

Kruuuuyykk

'Aduh any laper lagi'batin any sambil memegangi perutnya

'Apa any makan duluan aja ya'pikirnya

'Eh gak gak, any harus nungguin kak Byan pulang dulu'pikirnya

1 jam

2 jam

3 jam

4 jam

Kini jam menunjukan pukul 1 malam, dan Any masih menunggu kedatangan Byan sampai-sampai ia tertidur dalam keadaan duduk dimeja makan

Ceklek!! (pintu terbuka)

Dia adalah Byan

Byan memasuki kamarnya lalu membersihkan badannya yang lengket akibat keringat, sungguh hari ini kerjaannya sangat banyak dan menyita waktu sampai ia bisa pulang selarut ini.

Dialah Imamku ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang