Dua Puluh Enam (Terungkap)

6.4K 164 1
                                    

Kau tau, kau sama halnya seperti sebuah lampu yang menerangi ruang yang gelap yaitu hati dan duniaku
Dan kau juga seperti halnya sebuah Ac otomatis yang selalu siap membuatku tenang dan nyaman disaat aku merasa gerah emosi ataupun tidak

💘Byan Firmansyah

💦💦

"Mas bener kan ini alamatnya?" tanya any saatnia melihat sekeliling Cafe tak ada satu orang pengunjungpun disana kecuali dua orang satpam dan empat orang waiter tengah berbaris didepan pintu masuk

"Iya ini bener kok dek, tapi kok sepi ya dek" Ucap Byan bingung

Mereka masih saja enggan untuk memasuki cafe itu hingga seseorang mendekatinya dan..

"Dengan Tn.Byan dan Ny.Hanny" ucapnya

"Iya," Byan mengerutkan keningnya

"Silahkan masuk Tuan, Nyonya kalian sudah ditunggu"ucapnya

" Tapi mbak kok ini sepi banget ya?"ucap any

"Iya Nyonya, karena ini sudah dibooking khusus untuk Tuan dan Nyonya" ucapnya sopan

"Ha?" ucap any tak percaya

Sedangkan Byan menaikkan sebelah alisnya

"Mari Tuan, Nyonya"Ucapnya mempersilahkan

Mereka saling pandang lalu mengangguk dan mengikuti seorang waiter itu dari belakang hingga mereka sampai disebuah ruangan yang sepertinya sudah dirancang khusus oleh seseorang

"Silahkan tunggu disini Nyonya tuan" ucapnya lalu berlenggang pergi

"Baiklah" ucap any

"Hmm" Byan hanya bergumam tanda setuju

"Mas kok aneh ya" bisik Any

"Iya, mas juga gak ngerti" balasnya

Tiba-tiba lampu semuanya padam dan digantikan oleh sebuah layar super besar yang dibantu oleh infocus.

Byan dan any saling lempar pandang sama-sama bingung

Seketika layar itu berubah menjadi sebuah adegan drama yang memperlihatkan dua anak kecil perempuan yang tengah berlari dikebun teh sambil mengejar seekor kupu-kupu indah dan seorang anak laki-laki yang tak berjarak tak jauh jatuh diantara kebun teh dan menangis

Deg!!

Jantung keduanya sama-sama berdegup kencang saat adegan awal itu diputar

'Kak Ransya ngapain sih nunjukin ini semua, padahal kan aku lagi sama mas Byan'batin any

'Aduh, kenapa kenangan ini bisa di cetak layar gini...apa ini ulah syiha'batin Byan

Byan dan Syiha terus memperhatikan layar lebar itu dengan fikirannya masing-masing hingga sebuah adegan penyebutan nama lengkap gadis kecil itu mengejutkan Byan seorang.

Dialah Imamku ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang