Empat Puluh Dua

5.2K 203 1
                                    

Ingatkan aku jika aku salah dalam mengambil suatu tindakan yang nantinya akan menyakitimu_Byan

💦💦

"Saya terima Nikahnya Maura Tasya Salsabila binti Haerul Gunawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap Byan tegas namun terkesan terpaksa

"Sah?"

"Sah"

"Alhamdulillah"

Setelah itu semua orang memanjatkan do'a untuk pasangan halal yang baru saja membuka kehidupan barunya didepan mereka, setelah selesai berdo'a seseorang memanggil mempelai wanita dan tak butuh waktu lama orang yang tadi menjemput sang mempelai wanita kini datang bersama seorang gadis cantik yang memakai gaun serba putih dibaluti hiasan indah pada pakainnya membuatnya semakin cantik tak lupa cadar yang ia kenakan.

Byan tak berminat menoleh sedikitpun kepada wanita yang baru saja sah menjadi kekasih halalnya, walaupun ia juga sempat mendengar banyak pujian mengenai kecantikan gadis itu tapi bagi Byan hanya Anya seoranglah yang tercantik dimatanya.

Kini wanita itu sudah duduk disamping Byan dan hendak mencium punggung tangan suaminya, dengan sedikit mendesah Byan mengulurkan tangannya. Dan pastinya tasya tersenyum bahagia.

Namun senyuman itu tak berlangsung lama saat ia sadar bahwa byan kembali menghadap depan tanpa melakukan hal hal yang biasa pasangan pengantin dilakukan, seperti mencium kening sang istri

Ah itu hanya mimpi, Tasya sadar bahwa ia hanyalah istri pengganti yang akan mencoba merubah sikap Byan kembali seperti saat anya masih ada didunia ini.

💦💦

Setelah semua acara selesai tasya dan Byan pulang kerumah lama Byan saat ia masih bersama Anya dulu.

'Ah, istriku...dimana kamu'batin byan saat kembali mengingat any

"Mas" panggil tasya saat mengetahui bahwa suaminya melamun padahal sudah hampir lima menit mereka sampai dipekarangan rumah

Byan menoleh sambil menatap tasya tajam,

"Kau memanggilku apa?" ucapnya tajam

"Eh...euumm...aku manggil kamu mas" ucapnya malu-malu

Byan mengeraskan rahangnya saat ia mendengar orang lain menyebutnya dengan sebutan yang sama diberikan oleh istrinya 'anya' karena hanya anya lah yang pantas menyebutnya 'mas'

"Arrgg" rintih tasya saat byan mencengkram dagu tasya kuat

"GUE GAK SUKA LO PANGGIL GUE DENGAN SEBUTAN ITU, KARENA HANYA ANYA YANG BOLEH MANGGIL GUE DENGAN SEBUTAN ITU. NGERTI LO" Bentaknya

"I...iya..k...kak..Afwan" lirihnya

"Arrggh" geramnya dan menghempaskan dagu tasya kasar

Byan segera berlari keluar mobil dan mengambil seluruh koper yang ada didalam mobilnya termasuk milik tasya, entah kenapa ia merasa seperti merasa sangat amat bersalah saat dulu membiarkan any membawa koper miliknya sendiri yang pastinya beban koper itu tidaklah ringan.

Sedangkan tasya mencoba menghapus airmatanya dan keluar dari mobi seta mengikuti Byan dari belakang.

"Rapihkan semuanya" ucap Byan cuek lalu pergi keluar kamar

"Iya kak" jawab tasya pelan

Tasya merasa sangat canggung berada dirumah ini, pindah kerumah baru dan sebesar ini sebenarnya bukan masalah baginya tapi ia hanya takut jika ia berada didalam rumah ini sendiri apalagi dalam keadaan gelap. Jangan sampai....

Dialah Imamku ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang