Sebelas🌴

6.7K 304 2
                                    

Kekhawatiran bukan hanya ditunjukan dengan sebuah perhatian manis saja namun bisa juga ditunjukan dengan sebuah paksaan untuk melakukan sesuatu untuk kebaikannya.

🎀

Jam sekolah sudah berakhir kini any sudah berada dirumahnya, tadi hampir saja ia tak bisa pulang karena Byan meninggalkannya untungnya ada kak Rasya yang berbaik hati memberinya tumpangan sampai depan rumahnya

"Assalamu'alaikum" ucap any seraya memasuki rumahnya

Ceklek (Pintu dibuka)

Gelap.

'Kok gelap? Apa kak Byan belum pulang?'batin any

Tanpa pikir panjang any menyalakan saklar lampu rumahnya, karena memang waktu sudah mulai gelap.

Klik

Seketika any terkejut saat melihat ternyata Byan sudah pulang dan kini ada didepannya sambil menatap any datar tanpa ekspresi.

"Astagfirullah" kejut any

Byan langsung menatap any tajam dan membuat any mati kata

"Aa...aku-"

"Habis dari mana?" tanyanya datar

"Aa..aku baru pulang sekolah"

"Bohong"

"Maksud kakak?"

"Rasya?"

"Oh tadi dia nganterin aku pulang kak"

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Pulang sama Rasya"

"Ya karena kakak ninggalin aku"

"Manja"

"Aku gak-"

"Jangan ulangi"

"Apanya?"

"Pulang"

"Ha?,"

"Rasya"

"Mmm..maaf kak,  Any ndak mengerti"ucap any seraya menunduk

Byan memutar bolamatanya malas lalu pergi begitu saja meninggalkan any yang tengah menelaah perkataan Byan

'Terkadang membuat kepala any pening'batin any

💦💦

Pukul 10.00 any masih berkutat terhadap laptop-nya mengerjakan tugas makalah yang belum sempat dia kerjakan dan akan dikumpulkan besok pagi.

Tiba-tiba sebuah notif ponsel mengejutkannya, dan ia-pun segera meraih ponselnya yang ia letakan diatas kasur.

Ransya
Assalamualaikum ☺️

'siapa?'batin any

Me
Wa'alaikumsalam

Ransya
Save ya any, ransya

Me
Dapet nomor ku dari siapa kak?

Ransya
Kenapa? Ndak boleh ya?

Dialah Imamku ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang