Chapter 5

2.9K 227 0
                                    

Selamat membaca...💞

Baekhyun_G
arahime
.
.
.
.
.

Hal yang ditakutkan terjadi. Terlalu lama berunding membuat Kaisar Zhi Feng mengetahui keberadaan Jung Ji dan Zhu Min. Tubuh keduanya terasa kaku tatkala melihat ekspresi dari wajah Kaisar Zhi Feng.

Mendengar teriakan amarah kaisar, Li Zhang segera bertindak menyusul dan mengamankan kedua orang tak dikenal itu. Kaisar mendengus kesal. Perjalanan berburunya diganggu lagi kali ini. Sepertinya musuhnya itu memang tidak main-main menginginkan nyawa dan kerajaannya.

Li Zhang membawa dua orang yang tak dikenal itu ke dalam tenda utama. Semua penjaga kaisar yang tergabung dalam kelompok berpakaian pemburu itu terkejut ketika melihat dua orang berpakaian hitam yang digiring paksa oleh komandan Li Zhang. Pertanyaan timbul dihati mereka tentang siapa sebenarnya orang berpakaian hitam itu. Apa tujuan mereka?

"Katakan! Apa dari kalian ada yang mengenali dua orang ini?! Jujur saja!" tanya Li Zhang di depan semua prajurit berpakaian pemburu.

Ruang itu mendadak hening. Mereka menggeleng kompak dan berkata bahwa tidak mengenal dua orang pria berpakaian hitam itu.

Dalam hati, Jung Ji dan Zhu Min terus berdoa agar dirinya tidak berakhir tragis di tempat itu. Situasi saat ini benar-benar di luar kendalinya. Tadinya ia sangat optimis bahwa misi untuk mencelakakan kaisar akan berhasil namun saat ini pasukan pembantu pun belum tiba juga. Dua orang itu hanya berharap, pasukan pembantu itu akan datang.

"Kau lihat itu kan? Tidak ada yang mengenalmu. Sebenarnya siapa dan apa maksud dan tujuan kalian? Apa kalian bagian dari pemberontak yang ingin membunuh kaisar huh?! Cepat jawab!" tanya Li Zhang.

"Anu... kami... kami hanya sekelompok mata-mata istana... untuk mengawasi dan memastikan keadaan kaisar baik-baik saja."

"Mata-mata?"

Semua orang yang ada diruangan itu membungkukan badan menyambut sang kaisar negeri mereka memasuki tenda. Kaisar Zhi Feng dari negeri Shuliang.

"Aku tidak memiliki mata-mata sepertimu. Lagian pula untuk apa istana mengirimkan mata-mata lagi? Prajurit rombongan perburuan ini adalah mata-mataku. Mereka tidak hanya bekerja menjadi mata-mata saja tapi mereka juga melindungiku. Dan aku sudah mengenali setiap orang yang menjadi mata-mataku!" Kaisar mendekati dua orang berbaju hitam itu lalu berkata, "Kau... apakah kau berbohong hah?!"

Tubuh Jung Ji dan Zhu Min bergetar hebat melihat kaisar dengan tatapan iblisnya mencabut pedang Li Zhang dari sarungnya. Kaisar dengan penuh amarah mengarahkan benda itu pada kedua orang berbaju hitam itu.

"Jika kau berniat mencelakaiku berarti kau cari mati! Apakah kalian bosan hidup, huh?!"

Kaisar mengayunkan pedangnya namun sebelum sampai tepat pada Jung Ji dan Zhu Min terlebih dahulu beberapa anak panah berhasil menembus tubuh prajurit kaisar. Entah kesialan apa yang terjadi, kaisar Zhi Feng juga terkena dua anak panah yang menancap tepat di lengan dan punggungnya.

Sontak suasana menjadi kacau. Li Zhang segera berlari dan mencabut anak panah di tubuh kaisar serta membantunya berdiri.

Jung Ji dan Zhu Min lega melihat pasukan bantuan yang datang diwaktu yang tepat. Sekelompok orang berbaju hitam datang dengan pedang yang terbuka. Para prajurit itu membuat benteng berbentuk lingkaran untuk melindungi kaisar. Li Zhang terus mengguncang guncangan tubuh kaisar untuk membuatnya agar tetap sadar. Li Zhang mencium bau racun dari anak panah yang ia cabut dari tubuh kaisar. Ia tidak tahu racun jenis apa yang dioleskan pada anak panah itu. Baunya berbeda dari racun yang ia kenal. Melakukan pertolongan pertama memang sulit. Apalagi disituasi seperti ini. Yang Li Zhang tahu, jika orang terkena racun yang dilakukan adalah menjaga kesadaran korban. Li Zhang mengomandokan prajurit untuk menyerang kelompok itu. Sementara Li Zhang sendiri kabur memapah kaisar bersama dua orang prajurit menuju kedalam hutan.

Pertumpahan darah terjadi ditenda itu. Perlahan tenda berwarna kuning itu berubah menjadi penuh corang coreng warna merah bekas darah dari prajurit yang berhasil dihabisi.

"Kaisar sudah kabur! KEJAR!!!"

***
"Paman Guangli.." teriak Ming Xia yang membuyarkan lamunan Guangli.

"Apakah kita jadi berduel?" Tanya Ming Xia dengan nada kesal, kedua tangannya sudah ia lipat di depan dada dengan wajah yang ditekuk dalam.

Guang Li hanya diam tak mengindahkan permintaan nonanya sama sekali.

"Baiklah! Aku jadi bad mood nih!" kata Ming Xia mengerucutkan bibirnya hingga dirinya terlihat sangat manis dan menggemaskan. Ming Xia beralih mengambil pedangnya lalu berkata, "Aku pergi saja berjalan-jalan!"

"Eh nona! Ikat rambutmu! Bagaimana kalau identitasmu terbongkar!!! Ehhhh nonaaaa!"

_bersambung_

Destiny of Ming Xia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang