Selamat membaca...💞
Guangli dan Ming Xia tiba di desa Sunlang pada malam hari. Mereka memilih istirahat sejenak disebuah kedai makanan.
Guangli dan Ming Xia memesan banyak makanan untuk mengisi perut mereka setelah makan mereka langsung melanjutkan perjalanan.
Sebelumnya Guangli sudah mengirim surat kepada jendral Li Zhang agar menjemput keduangan di gerbang masuk utama, sebab menurut perkiraan Guangli ketiga tempat gerbang lainnya pasti telah di kepung oleh para anak buah mentri Tao Li.
Hanya ada satu gerbang yang jelas tidak bisa mereka sentuh, maka dari itu Guangli akan mengambil jalan berputar berputar menuju gerbang utama dimana jendral Li Zang akan menunggu mereka dengan beberapa prajurit khusus peringkat tiga dan empat.
***
Yang Chin mengerang kesal saat tahu para pembunuh bayaran yang di pimpinnya langsung tidak berhasil membunuh atau bahkan menemukan jejak kepergian Guangli dan Ming Xia.
Yang Chin yang marah besar meluapkan kemarahannya dengan cara menyiksa para pembunuh bayaran yang disewanya dengan memukulnya.
Pukulan bertubi-tubi yang diterima oleh para pemburu bayaran membuat mereka mendapat banyak luka lebam akibat hangtaman kuat dari Yang Chin.
Beberapa anak buahnya masuk dalam kediaman yang berada di desa terpencil yang ada di kota Xianning. Kediaman tersebut selama ini mereka jadikan sebagai markas persembunyian mereka selama mengawasi pergerakan Guangli dan Ming Xia selama ini.
Anak buah Yang Chin tidak datang dengan tangan kosong. Mereka jelas membawa sebuah karung yang di dalamnya terdapat mayat Yuan Yi. Melihat hal itu Yang Chin menatap kesal anak buahnya dan memarahinya.
"MENGAPA KAU BAWA MAYAT PENGHIANAT ITU KEMARI?" Geram Yang Chin
"Tapi tuan---
"TIDAK ADA TAPI-TAPI. BAWA MAYAT ITU PERGI JAUH DARI KEDIAMANKU. JIKA PERLU KAU BUANG MAYAT ITU KE HUTAN BIAR DIMAKAN BINATANG BUAS SEKALIPUN" kata Yang Chin kejam.
Anak buah Yang Chin segera membawa mayat Yuan Yi pergi sesuai perintah Yang Chin. Mereka akan membawa karung berisi mayat tersebut ke sebuah hutan, tapi bukan untuk hanya sekedar membuangnya. Mereka masih memiliki hati nurani maka dari itu mereka akan menguburnya tanpa sepegetahuan Yang Chin.
Setelah kepergian anak buahnya, Yang Chin menjambak rambutnya kuat dan terus saja mondar mandir tak tentu arah. Ia saat ini sedang berpikir mengenai lokasi keberadaan Guangli dan Ming Xia. Hingga ia menyadari...
"Pelayan!" Teriak Yang Chin
"Kirimkan pesan pada tuan besar mentri Tao Li bahwa Guangli dan Ming Xia saat ini sudah berhasil masuk di ibukota kerajaan Shuliang. Katakan pada tuan permintaan maafku karna tidak berhasil membunuh keduanya. Aku akan menyusul setelah membereskan para pengecut-pengecut ini" kata Yang Chin saat pelayan pribadinya datang. Pelayan tersebut mengangguk dan mulai membereskan perlengkapan yang akan dibawanya sebelum malam ini bergegas pergi ke kerajaan Shuliang.
Jendral Li Zhang datang menghadap pada kaisar Zhi Feng. Kedatangannya malam ini untuk memberitahukan mengenai surat yang di kirim Guangli yang baru di terimanya kemarin.
"Yang mulia, tuan Li Dao dan juga Ming Wu akan datang berkunjung hari ini. Sebelumnya tuan Li Dao mengirimi hamba surat untuk menjemputnya di gerbang utama dengan memohon membawa beberapa prajurit" kata jendral Li Zhang menjelaskan secara singkat isi surat Guangli.
"Benarkah?" Tanya kaisar Zhi Feng dengan mata berbinar "tunggu apa lagi? Kau harus menjemputnya sesuai permintaannya. Mereka adalah tamu istimewa kita dan kita harus menyambutnya sesuai permintaannya" lanjut kaisar Zhi Feng memberi ijin.
"Tapi yang mulia, hamba rasa ada hal yang aneh disini!" Kata jendral Li Zhang merasa adanya kejanggalan dari kedatangan Guangli dan Ming Xia yang tiba-tiba. Padahal baru berkisar seminggu lebih mereka pulang dari kota Xianning. Jika pada akhirnya seperti itu mengapa keduanya tidak ikut saja bersama mereka sebelumnya?
Jendral Li Zhang mengelengkan kepalanya. Pemikirannya mungkin sudah terlalu jauh curiga dengan kedatangan keduanya. Entahlah, mungkin hanya firasat jendral Li Zhang saja yang berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Ming Xia [COMPLETE]
ФэнтезиSebuah karya kolaborasi penulis genre fantasy antara @arahime dan @Baekhyun_G Destiny of Ming Xia Amarah dan dendam yang terpendam membuatnya tumbuh menjadi sosok gadis yang kuat, tangguh, dingin dan tak tersentuh. Setiap hari ia terus berlatih memp...