Chapter 4

3.3K 246 0
                                    

Hayyyy!!!!!
Destiny of Ming Xia up nih...
Eps ditulis oleh kak Baekhyun_G

Selamat membaca...

Love
Baekhyun_G
arahime_

*****************************
.
.
.
.

Disisi lain, dua orang berpakaian serba hitam yang tadi mengejar bersembunyi disemak-semak. Mereka terlihat mengamati kaisar dengan seksama tanpa membuat gerakan yang berarti.

"Apa rencanamu? Bisakah kita membunuhnya sekarang?"

Plak

"Aw!"

"Kau ingin bunuh diri, hah?" Geram Gong Jung Ji atau biasa di panggil Jung Ji pada rekannya yang bernama Law Zhu Min.

Zhu Min mengusap keningnya yang mendapat jitakan keras dari Jung Ji lantas mengelengkan kepalanya, ia tentu saja tak ingin mati sekarang.

Jung Ji memutar bola matanya malas "aku tahu keinginanmu naik pangkat sangat besar, namun kau harus lihat situasi saat ini!"

"Kita bisa saja menyerang kaisar Zhi Feng, namun kau bisa yakin kita selamat?" Tanya Jung Ji yang membungkam Zhu Min

"Kaisar Zhi Feng masih memilik penjaga di sekitarnya, dan kau pasti tahu kita kalah banyak dengan mereka walaupun aku dan kamu memiliki kemampuan bela diri di atas rata - rata tapi tak menutup kemungkinan kita akan kalah karna jumlah mereka yang melebihi kita"

"Terlebih saat ini kita belum mengetahui kemampuan Kaisar Zhi Feng, walaupun tuan Gong Yo mengatakan bahwa kaisar Zhi Feng lemah. Kita tidak bisa percaya begitu saja"

"Mengapa? Bukan kah tuan Gong Yo merupakan paman kaisar Zhi Feng? Mereka sudah sering berintraksi bersama, bahkan boleh dikatakan mereka begitu akrab" tanya Zhu Min dengan nada yang amat pelan.

"Walaupun apa yang kau katakan memang benar, namun kita tidak boleh percaya dengan apa yang dikatakan tuan Gong Yo sebelum kau menyelidiki dan melihat dengan mata kepalamu sendiri" balas Jung Ji

"Aku selalu ingat perkataan mendiang kakekku dulu, ia mengatakan 'terkadang rasa sakit itu datang dari orang yang kau percaya' " kata Jung Ji menoleh dan menatap Zhu Min yang juga kini menatapnya.

"Maka dari itu, aku tak ingin terlalu percaya dengan perkataan tuan Gong Yo sebelum aku melihatnya sendiri" lanjut Jung Ji

Zhu Min menatap dalam bola mata Jung Ji, ia berusaha mencari kebohongan dari pancaran mata rekan sekaligus teman seperjuangannya itu. Namun ia tak menemukan kebohongan dari pancaran matanya, yang ia dapat hanyalah sebuah pancaran kebenaran, keyakinan dan sebuah kobaran keberanian yang meledak-ledak disana.

Setelah melihat itu semua, Zhu Min mengangguk lantas memutuskan tatapan mata mereka sepihak.

"Lalu apa yang kita lakukan?"

"Hanya diam dan mengamati" jawab Jung Ji enteng tanpa dosa.

***

Wuuuussh!

Ming Xia melepas ikat rambut yang selama ini mengekangnya. Rambut panjangnya yang berwarna hitam terurai indah bersamaan dengan angin yang ikut menggoyangkannya sehingga menambah aura kecantikannya. Guangli melebarkan matanya, bibirnya membentuk huruf O. Dirinya tak menyangkal bahwa nonanya berhasil membuat dirinya terpesona. Wajanya pun memerah.

"Apa maksudmu dengan wajah merah itu?!" tanya Ming Xia ketus.

Guangli yang sadar dengan ucapan nonanya segera mengeleng kuat, ia segera menetralkan raut wajahnya yang berubah merah akibat pesona yang di keluarkan oleh nonanya.

Bukan hanya Guangli yang mengakui pesona dan kecantikan Ming Xia, namun seluruh penduduk kerajaan Shuliang pun mengakui hal tersebut. Kabar mengenai kecantikan putri mendiang mentri Wu tidak hanya diperbincangkan oleh penduduk saja, karna nyatanya kabar tersebut pun kini telah sampai ke istana kerajaan Shuliang.

Ming Xia memang sangat jarang keluar dari kediaman Wu, ia selalu menetap di wismanya dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak pernah membuatnya bosan walaupun ia sudah melakukannya berulang kali. Guangli yang sudah lama mengabdi pada keluarga Wu amat sangat hafal kebiasaan nonanya, nonanya itu hanya akan keluar apabila ia ingin membeli beberapa perhiasan serta beberapa kain sutra kualitas terbaik yang akan ia jahit untuk di jadikan pakaian baru. Selain itu nonanya juga akan keluar dan berpergian jauh apabila mengunjungi makam mendiang ibundanya, serta mengikuti mendiang mentri Wu menghadiri acara yang selalu diselenggarakan oleh kerajaan Shuliang.

Guangli amat sangat mengingat saat pertama kali nonanya ikut dengan mendiang mentri Wu untuk menghadiri undangan dari kerajaan, saat itu usia Ming Xia baru menginjak 10 tahun. Namun di usianya yang masih 10 tahun tersebut, sudah mampu membuat mata semua orang tak mampu berkedip karna kecantikan, pesona dan keangunan yang ia keluarkan membuat semua orang terkesima. Sejak saat itulah, rumor kecantikan nona Ming Xia menyebar luas dari mulut ke mulut. Sampai sekarang pun kecantikan nonannya masih membekas diingatan para penduduk Shuliang, karna sampai sekarang Guangli selalu saja mendengar kalimat pujian serta kekaguman dari beberapa orang yang tidak sengaja Guangli curi dengar saat mencari informasi mengenai kerajaan Shuliang dan juga tentu saja kabar dan perkembangan kaisar Zhi Feng.

"Paman Guangli.." teriak Ming Xia yang membuyarkan lamunan Guangli

"Apakah kita jadi berduel?" Tanya Ming Xia dengan nada kesal, kedua tangannya sudah ia lipat di depan dada dengan wajah yang ditekuk dalam.

***

Plak

Zhu Min menepuk pipi kirinya saat nyamuk menghisap darahnya, Zhu Min sudah tak mampu menahan kesalnya. Semua gerutu serta umpatan sudah siap meluncur dan meledak-ledak pada rekannya, Jung Ji.

Zhu Min kesal serta amat marah, ia berasa seperti orang bodoh dibalik semak-semak dengan suasana yang mulai gelap serta nyamuk yang tidak ada henti-hentinya menganggunya. Zhu Min sudah lelah menunggu, diam dan mengamati pergerakan kaisar Zhi Feng yang sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berpijak.

"Argghhtt" geram Zhu Min yang sudah mencapai batas kesabarannya.

Jung Ji menoleh padanya dan melempar pelototan tajam tanda memperingati, sayangnya bukannya merasa takut Zhu Min membalas tatapan Jung Ji dengan pelototan yang tidak kalah tajam.

"SAMPAI KAPAN KITA HARUS MENGAMATINYA, SEPERTI ORANG BODOH?" Gerutu Zhu Min dengan nada naik beberapa oktaf.

"DIA--- salah satu tangan Zhu Min menunjuk tempat kaisar Zhi Feng saat ini -- SAMA SEKALI TIDAK MELAKUKAN APAPUN, PADAHAL KITA SUDAH MELOTOTI DAN MENGAMATI SETIAP PERGERAKANNYA. TAPI DIA HANYA DIAM BERJAM-JAM DISANA!"

"MANA AKU TAHU, JIKA DIA HANYA BERDIAM DIRI DISANA!" Balas Jung Ji yang kini ikut tersulut emosi "KAU TAHU, DISINI BUKAN HANYA KAU YANG MENDERITA DAN TERSIKSA DI SINI BRENGSEK! KAU LUPA AKU JUGA SAMA DENGANMU!" Lanjut Jung Ji tidak kalah keras.

Tanpa mereka sadari, pertengkaran mereka membuat kaisar Zhi Feng dan juga Li Zhang segera melesat ketempat persembunyian mereka.

Keduanya seketika membeku dan berhenti berdebat saat melihat dua buah pedang yang mengkilap dan amat tajam telah bertenger di leher mereka, keduanya meneguk salivanya susah dan mendongak keatas dan menemukan tatapan membunuh kaisar Zhi Feng dan Li Zhang.

"SIAPA KALIAN?"

_bersambung_

Destiny of Ming Xia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang