Chapter 19

2.1K 163 0
                                    

Selamat membaca 😄🤗📖

Baekhyun_G
arahime_

"Ini hanyalah masalah waktu... aku tidak tahu entah berapa lama lagi waktu itu akan tiba. Hatiku tidak akan pernah berubah... untukmu..."

Kaisar menaiki kudanya begitu pula dengan Li Zhang. Rombongan yang membawa panji-panji kecil tanda kerajaan Shuliang itu bergerak meninggalkan rumah itu. Ming Xia tak henti-hentinya memandang punggung kaisar yang mulai menjauh dari pandangannya. Demikian pula dengan kaisar. Di dalam hati, ada rasa ketidakrelaan dirinya untuk meninggalkan dua orang yang telah menolongnya di tempat pelosok seperti ini. Namun apa daya, mereka sudah memutuskan untuk tidak pergi bersama ke kerajaan Shuliang. Padahal jika mereka menyetujuinya, kaisar pasti akan memberikan tempat, kedudukan, bahkan kekuasaan yang pasti.

"Feng Zhe... entah kapan lagi... kita akan bertemu... mungkin ini yang terakhir..." ujar Ming Xia lirih.

"Nona... ayo kita ke dalam!"

"Sebenarnya aku masih belum mengerti alasan paman menolak ajakan mereka ke Kerajaan Shuliang."

Guangli menengadah menatap langit biru dan berkata, "Kau liat langit itu Ming Xia, begitu indah kan?"

"Benar paman, sangat indah. Aku pernah berpikir diriku ini menjadi langit yang indah itu. Entah bagaimana rasanya..."

"Beban. Menjadi langit itu memang indah tapi dia menanggung beban tinggi dan berat di pundaknya."

"Maksud paman?"

"Tinggi, kau tahu kalau langit kedudukannya lebih tinggi dari bumi. Dan berat, langit harus selalu mengalah pada tempatnya ketika awan mendung meminta bergantian tempat."

"Apakah maksud paman, kaisar?"

"Benar. Meski dia memang memiliki kuasa besar atas kerajaannya sendiri. Belum tentu kekuasaan yang di pegangnya itu bisa ia gunakan dalam segala hal. Termasuk kita, Ming Xia. Kita hanya perlu menunggu waktu sebentar lagi. Kita akan pergi ke Kerajaan Shuliang. Dengan dirimu sebagai Ming Xia..."

"Benarkah? Kapan paman?" tanya Ming Xia antusias yang sama sekali tidak di indahkan Guangli.

Guangli melangkah masuk ke dalam rumah meninggalkan Ming Xia yang masih berdiri kaku dengan wajahnya yang berseri.

"Be...benarkah? Sebentar lagi aku akan menjadi Ming Xia seutuhnya..."

***

Di perjalanan menuju Kerajaan Shuliang, Kaisar tampak diam dan hanya memandang kosong jalan yang mereka lewati. Li Zhang yang sedari tadi mengamati hal itu tergerak hatinya untuk menanyakan pertanyaan yang selama ini ingin ia tanyakan pada kaisar.

"Yang mulia, apakah anda baik-baik saja?"

"Aku baik!" jawab kaisar singkat.

"Yang mulia, hamba masih belum mengerti alasan anda membiarkan kedua orang itu tetap tinggal disana. Hamba tahu watak anda yang pemurah dan tidak ingin berhutang budi pada siapapun. Tapi kenapa kali ini anda..."

"Aku percaya, mereka akan datang kepadaku suatu hari nanti. Aku juga percaya mereka akan menagih keinginan yang seharusnya aku penuhi. Entah apa permintaan itu. Aku akan menunggu mereka. Li Zhang! Perintahkan beberapa orangmu untuk mengawasi mereka. Aku ingin mereka selalu dalam keadaan yang baik.

"Baik yang mulia,"

Entah kapan lagi aku bisa bertemu denganmu, Ming Wu...

Kau adalah satu-satunya orang yang meningatkanku pada Ming Xia...

Nama Ming yang sama. Ucapan yang sama. Serta wajah yang terlihat mirip. Apakah kau adalah dia?

Apakah dia masih hidup? Andai saja kau adalah dia, kenapa kau menjadi laki-laki?

Ming Xia...

***

"Yuan Yi!" sapa Ming Xia ketika melihat Yuan Yi melewati rumahnya dengan membawa dua ember besar yang kosong.

"Ming Wu!"

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Mengambil air untuk kebutuhan rumah!"

"Aku ikut!"

Ming Xia berlari terponggoh-ponggoh lalu langsung mengambil ember kosong di tangan kiri Yuan Yi. "Sini aku bantu!"

"Terima kasih!" Balas Yuan Yi dengan senyum.

Mereka berdua berjalan menuju sungai di dekat kediaman Ming Xia. Yuan Yi nampak tersenyum malu ketika Ming Xia alias Ming Wu berada dekat dengannya.

"Kau kenapa?" tanya Ming Xia melihat wajah Yuan Yi yang memerah.

"Ah tidak! Tidak! Aku baik!" jawab Yuan Yi cepat.

Wajahnya memerah... apakah dia tersipu? Huh, Ming Xia kau ini perempuan... kenapa setiap perempuan lain menatapmu, mereka tersipu? apakah aku ini terlalu tampan dimata mereka? Ingatlah jati dirimu! Kau perempuan! Cobalah ganti ke topik yang lain! Ayolah! kutuk Ming Xia dalam hati.

"Yuan Yi, bagaimana keadaan ibumu?" tanya Ming Xia mencoba berganti ke topik lain.

"Belum menunjukan perubahan." jawab Yuan Yi dengan raut sedih.

"Memangnya ibumu sakit apa?"

"Pernafasan."

Ming Xia mengangguk mengerti lalu menjawab, "Sama dengan ibuku,"

"Em... Ming Wu. Tadi kau menyebut ibu. Aku jadi penasaran dengan keluargamu. Kau tidak pernah bercerita padaku sebelumnya tentang keluargamu. Memangnya seperti apa keluargamu?"

"Em... itu..."

_bersambung_

Destiny of Ming Xia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang