"Aku ini kekasihnya! Apa kau tidak percaya!"
Percayalah jika ini adalah hal baru yang Irene belum pernah lakukan sama sekali. Dan sejak kapan ia menjadi seperti singa yang sedang kelaparan begini. Jika bukan karena perempuan di depannya ini, dia tidak akan seperti singa.
"Bukan begitu noona, tapi banyak sekali wanita seperti noona mengaku sebagai kekasih Tuan muda Oh Sehun. Dan lebih buruknya lagi anda tidak membuat surat perjanjian."
"Ishh perempuan ini benar-benar." gumam Irene.
Hari ini Irene mengunjungi kantor tempat kerja Sehun. Tapi ia harus dihadang perempuan berparas feminin ini dan dia tidak mempercayainya sebagai kekasih Sehun.
Irene hanya ingin menemani Sehun untuk makan siang. Karena ia sangat ingin tahu bagaimana kelakuan Sehun saat di kantor, tetap seperti anak ayam atau bergaya sok cool di depan pegawainya.
"Baiklah kalau begitu akan ku telfon boss mu itu supaya kau percaya!"
Irene segera menekan nomor di handphone nya dan menunggu jawaban dari Sehun. Tak lama kemudian
"Ya sayang ada apa? Tum-
"Sayang kepalamu! Aku dikantormu sekarang! Katakan pada perempuan berparas feminin ini jika aku ini kekasihmu!"
"Ya! Sedang apa kau dikantorku? Kenapa tidak menghubungiku terlebih dahulu."
"Kenapa? Jangan-jangan kau selingkuh ya?"
"Tidak bukan begitu, aish berikan telponnya pada perempuan itu."
"Ini, boss tampanmu ingin bicara denganmu." ucap Irene menyodorkan handphone nya ke resepsionis tersebut. Sebenarnya ia sedikit takut dengan perempuan yang biasa orang memanggilnya resepsionis itu, tapi Irene sadar jika berbicara dengan orang asing itu bukan hal yang buruk. Ia harus membuka lembaran baru dan mencoba hal baru.
"Persilahkan ia masuk, ia kekasihku."
"Baik tuan."
"Silahkan noona anda boleh masuk menemui tuan muda Oh." ucap resepsionis tersebut sambil mengembalikan handphone milik Irene.
Irene segera pergi dari hadapan perempuan tersebut. Ia menaiki sebuah lift dan kemudian ia mencari sebuah pintu dengan nama ruangan diatasnya. Ia langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Irene sayang, kenapa tidak memberitahuku jika ingin datang? Aku kan bisa menjemputmu."
Dengan muka sebal, mulut yang di monyongkan seperti bebek. Irene langsung duduk di atas pangkuan Sehun, yang membuat Sehun terkejut dengan perilaku kekasihnya itu yang hari ini sedikit berbeda. Irene mengalungkan tangannya di leher Sehun dan ia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Sehun.
"Aku dibuat kesal oleh perempuan itu!" ucap Irene yang masih tidak mau mengangkat wajahnya.
"Aku kan sudah bilang, seharusnya kau memberitahuku dulu."
"Aku hanya ingin memberi kejutan, padahal aku sudah pernah kesini walaupun aku tidak masuk."
Di dalam hati Sehun tersenyum geli, melihat kekasihnya itu merajuk.
"Baiklah kau ingin apa kesini? Apa hanya ingin duduk di pangkuan ku seperti ini? Atau kau merindukanku noona Bae? Ah, aku tau kau pasti ingin meminta jatah ya?" goda Sehun, dengan cepat Irene mencubit perut sixpack Sehun.
"Akh ya baiklah, jadi kau ingin apa sayangku?"
"Makan siang." ucap Irene dengan suara sedikit serak, mungkin ia lelah karena hari ini ia banyak bicara terutama dengan perempuan tadi.
Perlahan Sehun mengangkat dagu Irene agar wajahnya bisa berhadapan langsung dengan wajah Irene. Mata bulat seperti ikan, dengan bibir cherry milik Irene membuat Sehun gemas ingin segera menerkamnya disini.
Cup.
Sehun mencium bibir cherry milik Irene. Tidak ada penolakan dari Irene, keduanya saling memagut. Irene melenguh ketika Sehun memasukan lidahkan kerongga mulutnya. Mereka saling bertukar saliva. Suara decapan menggema di ruangan Sehun. Dan kali ini mereka melakukan ciuman panas untuk yang kedua kalinya.
"Baiklah sekarang kau adalah makan siangku."
![](https://img.wattpad.com/cover/170000023-288-k43201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]• H I L A N G •
Fanfiction[ S E L E S A I ] Book 2 - Hilang Setelah lama perpisah jauh denganmu aku sering membayangkan suatu saat nanti aku bisa memilikimu seutuhnya. Suatu hari kelak. Aku akan mencintai satu hati. Hati yang kusebut sebagai cinta sejati. Entah kapan waktu...