Budayakan vote sebelum membaca. Kalau mau comen langsung saja jangan di pendem.
Udara dingin mulai terasa oleh pancaindera bahkan masuk ke dalam kamar yang semalam hangat. Kasur masih terasa sangat empuk untuk menyangga tubuh seorang gadis yang lelah. Selimut yang meliputi tubuh sudah agak terbuka dan berantakan.
Kemudian semua kenyamanan tadi dibubarkan secara tiba-tiba oleh jam weker yang menyebalkan itu. Semua keributan pagi hari tadi
Irene harus beranjak dari kenyamanan tidurnya untuk kembali ke kesadarannya. Sangat menyebalkan.Setelah Irene mengangkat tubuhnya untuk bangun dari kasur yang sangat nyaman itu, dengan terseok-seok Irene menuju ke kamar mandi dan mencuci mukanya.
Di depan cermin ia masih terbayang bayang kejadian kemarin dimana Irene dibuat melayang di udara oleh Sehun. Irene akui jika ciumannya dengan Sehun kemarin memang memabukkan. Sehingga ia tidak bisa melupakannya sampai sekarang. Ia terbayang bagaimana dirinya memagut bibir Sehun dengan penuh nafsu dan itu membuatnya sangat malu jika bertemu Sehun.
Kemarin hanya terjadi ciuman panas saja tidak lebih. Jadi jangan berfikir jika Irene sudah di cocol oleh Sehun.
"Aishhh kenapa bayangan itu selalu menghantui pikiranku." ucapnya sambil mengacak rambutnya.
Hari ini Irene ada janji dengan Sehun jika dirinya ingin berkunjung di apartemennya. Ia sudah sangat lama tidak berkunjung di apartemen Sehun. Dan pagi ini ia ingin mengecek kondisi apartemen Sehun, apakah dalam keadaan rapi atau seperti kapal pecah.
Disisi lain, Sehun masih tengah tertidur pulas. Bantal yang berserakan kemana mana serta selimut yang tak beraturan tempatnya. Mungkin ia kelelahan karena terlalu banyak bekerja. Untung saja hari ini ia mengambil cuti karena kekasihnya akan mengunjunginya.
Dan disisi lain juga, Irene sudah sampai di apartemen Sehun. Baru saja ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut, mulutnya terbuka lebar, matanya tak berhenti untuk berkedip.
Benar dugaan Irene, apartemen ini seperti ah bukan seperti bahkan sudah menjadi kapal pecah. Diruang televisi terdapat banyak kaleng soda dan bungkus makanan berserakan dimana-mana. Baju Sehun yang berserakan di kursi depan kamar Sehun dan juga kertas dokumen yang bertebaran di meja kerja Sehun.
"Baiklah, hari ini aku akan menyulap semua ini." ucapnya sambil menarik lengan bajunya keatas.
◈◈◈◈◈🌼◈◈◈◈◈
"Sehun-ah."
Masih tetap tidak mau bangun.
"Sehunnie."
Masih tetap saja, tetap terbaring nyaman di atas kasur.
"Sehun sayang."
Baiklah Irene benar-benar kesal kali ini, sudah cukup, ia harus menggunakan cara yang lebih ampuh.
Melihat Sehun yang tidur terlentang seperti itu, tiba-tiba ide gila terlintas di dalam otaknya.
Ia menindih Sehun, kemudian ia berfikir sebentar. Ia takut jika nanti malah jatuh lebih dalam. Tapi Irene membuang jauh-jauh pikirkan kotornya itu. Perlahan ia melumat bibir Sehun, tangannya bergerak melepas kemaja putih yang dikenakan Sehun. Tangannya bergerak mengusap dada hingga perut Sehun. Jari-jari mungilnya bergerak sensual di dada bidang Sehun.
"Tubuh atletis, i like it."-batin Irene.
Oh sekarang ia terlihat seperti jalang yang haus akan belaian. Tanpa disadari tiba-tiba ciuman itu dibalas dan seketika Irene menjadi yang dibawah.
"Kau nakal sayang." ucap Sehun dengan suara serak khas bangun tidur. Tanpa menunggu lama Sehun langsung kembali mencium bibir kekasihnya itu dengan penuh gairah.
Irene melotot ketika melihat Sehun yang sangat agresif. Tapi perlahan ia menikmati ciuman tersebut. Jari mungilnya tak tinggal diam, jari mungilnya menelusuri setiap jengkal tubuh Sehun yang membuat gairah Sehun semakin tinggi. Tangan kekar Sehun bergerak melepas kancing kemeja yang digunakan Irene. Tapi, baru saja satu kancing terlepas.
"Eits tidak boleh, kegiatan ini hanya sebatas ini saja." ucap Irene sambil mendorong tubuh Sehun menjauh darinya.
Sehun yang merasa hasratnya belum mendapat pelampiasan merasakan sakit dibagian bawahnya, hingga berkedut minta dikeluarkan.
"Kau harus tanggung jawab noona Bae."
"Memangnya aku melakukan apa sampai harus bertanggung jawab."
"Kau membuatnya terbangun." ucap Sehun sambil menunjuk bagian bawahnya dengan dagu. Dan seketika Irene mengernyitkan dahinya. Dan langsung saja sebuah pukulan mendarat di perut Sehun.
Bugh.
"Akh Bae Irene kau tega sekali dengan kekasihmu ini, seharusnya kau memberikannya sebuah sentuhan bukan pukulan."
"Seharusnya tadi ku ambil otak kotormu dan ku bawa ke loundry!" ucap Irene sambil beranjak dari ranjang Sehun.
"Siapa suruh menciumku dan membuka bajuku saat aku tertidur pulas." goda Sehun.
"Siapa suruh juga membiarkan apartemen ini seperti kapal pecah dan kau tidak ingin bangun juga!"
"Bilang saja kau minta jatah. Bagaimana tubuhku Bagus tidak?" goda Sehun dan berhasil membuat rona merah diwajah Sehun. Dan Irene kembali memberi cubitan pada perutnya.
"Mandilah, lalu kita akan sarapan!"
Sehun hanya mendengus kesal, lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Pagi ini aku harus mandi air dingin, akhhh seharusnya pagi ini aku mandi air hangat apalagi cuacanya sangat dingin. Bae Irene lihat saja nanti akan kuhabisi kau di ranjang nanti sayang." ucap Sehun sambil mengacak rambutnya frustasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/170000023-288-k43201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]• H I L A N G •
Fanfiction[ S E L E S A I ] Book 2 - Hilang Setelah lama perpisah jauh denganmu aku sering membayangkan suatu saat nanti aku bisa memilikimu seutuhnya. Suatu hari kelak. Aku akan mencintai satu hati. Hati yang kusebut sebagai cinta sejati. Entah kapan waktu...