"Jadi kalian sudah baikan?"
"Tentu saja eomma, itu hanya masalah kec-
"Ya! Kau bilang masalah kecil?! Dasar anak tak tahu diuntung! Kau sama saja seperti ayahmu dulu!"
"Aaa sakit ma lepas ah sakit."
"Sudah lah kasian Sehun."
"Ayah sama anak sama saja! Bayangkan jika Irene mendapat laki-laki lain Oh Sehun, tamatlah riwayatmu!"
"Ma jangan bicara seperti itu, ucapan mama itu adalah doa!"
"Biarkan saja, biar saja Irene mendapat laki-laki yang lebih baik dari mu!"
"Eomma tidak apa-apa, aku sudah memaafkan Sehun."
"Ouh menantuku, seharusnya kau tak jatuh Cinta pada laki-laki seperti dia!" ucap Ny Oh sambil melirik tajam kearah Sehun.
"Apa?" ucap Sehun tanpa rasa bersalah.
"Laki-laki sepertiku ini sulit didapatkan, asal mama tahu." ucap Sehun lagi.
"Cih, sulit kepalamu! Bahkan banyak sekali tipe laki-laki diluar sana sepertimu!"
"Sudahlah kasian Sehun terus kau pojokkan." ujar Ny Bae melerai pertengkaran antara anak dan ibu tersebut.
"Ya benar, kita bahas tentang rencana pernikahan kalian." ucap Tn Oh.
Hari ini kedua keluarga tersebut sedang mengadakan acara makan malam di rumah Tn Oh. Disana mereka akan merundingkan tentang pernikahan putra putri mereka.
Kenapa tiba-tiba mereka merundingkan pernikahan Sehun dan Irene? Karena setelah kejadian kemarin Sehun ingin membuktikan jika ia benar-benar mencintai Irene dan ingin menjadikan ia miliknya dengan cara menikahi Irene.
Lagi pula Irene juga sudah siap untuk menjadi seorang istri untuknya. Dan juga Sehun yakin jika Irene diciptakan untuk mendampingi hidupnya. Disisi lain juga para orang tua mereka tak sabar untuk menggendong cucu yang lucu.
Setelah beberapa jam akhirnya mereka memutuskan kapan, dimana, apa saja yang dibutuhkan, siapa saja yang akan diundang untuk pernikahan nanti.
"Jadi pernikahan kalian akan diadakan dua bulan lagi."
"Dan ingat Sehun, papa tak ingin mendengar kabar bahwa kau menyakiti calon menantuku! Mengerti?!" ucap Tn Oh lagi.
"Tidak akan lagi pah, Sehun janji akan menjaga Irene bahkan jika perlu Sehun bertaruh nyawa demi Irene."
"Itu baru anak papa."
Semua orang yang ada diruangan itu tersenyum bahagia mendengar perkataan Sehun. Terkecuali Irene yang menahan rasa panas di wajah dan ia segera ingin keluar dari ruangan ini.
"Eomma ingin bertanya kepadamu Sehun." ucap Ny Bae sambil menatap Sehun dengan serius.
"Eomma ingin tanya apa?" ucap Sehun sedikit ragu.
"Kenapa
....... ada bercak merah dileher Irene!"
Semua orang yang ada diruangan tersebut seketika terkejut dan pandangan mereka tertuju pada Irene yang memakai syal. Irene menelan ludah kasar saat semua orang memandanginya.
"A-aaa itu anu." Sehun bingung dari mana harus menjelaskannya. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ohh jadi Irene memakai syal itu karena kau yang membuatnya ya?!"
"Ya Oh Sehun! Tak bisakah kau menahan birahimu saat didekat Irene!"
"Bagaimana aku bisa menahannya jika Irene selalu terlihat menggoda walaupun memakai pakaian tertutup pun."
Plak.
"Awas saja jik-
"Irene juga membuat tanda dileherku, nah lihat ini lihat."
"Tenggelamkan aku sekarang juga!" batin Irene.
"Sudah cukup!"
"Tidak apa-apa kalian sudah dewasa, kalian pasti tahu batas bukan?" ucap Tn Bae lagi.
"Aku juga tak masalah selagi itu aman dan tentu saja menghasilkan cucu yang imut untuk ku."
![](https://img.wattpad.com/cover/170000023-288-k43201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]• H I L A N G •
Fanfiction[ S E L E S A I ] Book 2 - Hilang Setelah lama perpisah jauh denganmu aku sering membayangkan suatu saat nanti aku bisa memilikimu seutuhnya. Suatu hari kelak. Aku akan mencintai satu hati. Hati yang kusebut sebagai cinta sejati. Entah kapan waktu...