"Tidak Sehun, semua itu tidak benar! Aku bisa menjelaskannya!"
"Tidak perlu penjelasan, aku sudah tahu jika kamu jalan dengannya! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"
"Tadi itu hanya menemaniku Sehun, tidak lebih!"
"Tapi tetap saja kamu jalan dengannya!"
"Bukan Sehun."
Baru saja Irene menjalani kuliahnya dalam satu hari, Sehun langsung salah paham dan sifat posesifnya mulai muncul.
Permasalahannya hanya hal sepele. Tapi, karena Sehun orangnya posesif yang hanya ia tau Irene miliknya tidak dapat dibagi dengan siapa pun.
Masalahnya adalah ketika Irene dengan Cha Eunwoo pergi ke salah satu toko buku novel di dekat Universitas nya. Eunwoo adalah salah satu teman yang ia dapat saat pertama kali memasuki fakultas dan Eunwoo sendiri yang meminta nya untuk menemaninya ke toko buku, walaupun sudah Irene tolak. Dan disaat itu juga Irene menyadari jika Sehun turun tangan menyuruh anak buahnya untuk mengawasinya. Disitu Irene langsung dibawa pulang secara paksa.
"Pokoknya aku tidak akan mengijinkanmu untuk kuliah lagi!"
"Sehun." suara Irene mulai bergetar. Cairan bening mulai membasahi pipinya. Irene hanya ingin menjelaskan apa yang sedang terjadi.
Sehun yang melihat Irene menangis langsung merasa bersalah. Rasa nyeri langsung menyerang di ulu hati Sehun. Sebenarnya Sehun mau saja menuruti permintaan kekasihnya itu tapi disisi lain Sehun takut kehilangan untuk yang kedua kalinya.
Tangan kekar Sehun bergerak menarik Irene kedalam pelukannya. Ia mengelus punggung mungil Irene yang mulai bergetar. Sesekali mencium puncak kepala kekasihnya itu.
"Ssttt sudah jangan menangis. Hatiku sangat sakit jika melihatmu menangis seperti ini. Maafkan aku yang begitu over protektif terhadap mu sayang, aku hanya tidak ingin kehilanganmu untuk yang kedua kalinya." ucap Sehun sembari mengecup kembali puncak kepala Irene. Irene yang mendengar itu tambah menangis lebih kencang.
"Jangan seperti tadi lagi. Aku takut." ucap Irene dengan suara yang sedikit bergetar kemudian ia semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku tidak ingin menjadi laki-laki yang egois. Jadi jelaskan padaku apa yang terjadi." ucap Sehun dengan tangannya yang masih mengelus surai hitam Irene.
"Dia teman satu fakultas ku. Dia teman satu satunya yang aku punya. Tadi dia hanya menemaniku membeli buku saja tidak lebih. Dan kami tidak melakukan skinship sedikit pun."
"Baiklah aku percaya. Maafkan aku telah membentakmu seperti tadi." ucap Sehun.
Dan kecupan mendarat di bibir cherry milik Irene. Bibir yang bagaikan candu bagi Sehun. Mereka saling melumat, membagi rasa cinta di dalamnya.
Mungkin sebagian orang menganggap jika menjadi orang yang egois lebih baik dalam menyelesaikan masalah, tapi tidak dengan Sehun. Egois dalam menyikapi suatu masalah adalah kesalahan yang fatal baginya.
Cinta itu seperti matahari. Mungkin hari ini dia tenggelam dan membuatmu dingin. Tapi esok hari dia akan terbit lagi dan menghangatkanmu.
-Hilang
![](https://img.wattpad.com/cover/170000023-288-k43201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]• H I L A N G •
Fanfiction[ S E L E S A I ] Book 2 - Hilang Setelah lama perpisah jauh denganmu aku sering membayangkan suatu saat nanti aku bisa memilikimu seutuhnya. Suatu hari kelak. Aku akan mencintai satu hati. Hati yang kusebut sebagai cinta sejati. Entah kapan waktu...