11: Lover (1)

252 34 0
                                    

Satria Purnama menyuruh Thyst Alaistar untuk menyiapkan kereta kuda untuk mengangkut mereka semua. Tapi tetap, 540 budak itu setidaknya membutuhkan 50 kereta kuda. Menggerakkan kereta kuda sebanyak itu adalah hal mustahil bagi ketua Merchant Association sekalipun.

Jadi di perjalanan kali ini, Satria hanya membawa 6 kereta kuda, yang bisa dinaiki 70 orang. Kusir kereta kuda itu disediakan Thyst Alaistar yang kini tak mampu menolak perkataan Satria. Di kereta itu, selain budak tidak ada lagi barang lain. Satria membawa semua ransum dan makanan di Item Storagenya.

Satria pergi pagi-pagi sekali untuk menghindari kejaran Garland. Setelah mendapatkan masalah dengan Arman Garland pedagang perhiasan, dan hampir ditipu oleh Thyst Alaistar Ketua Merchant Association, Satria memandang dunia dengan mata yang berbeda. Ia menumbuhkan rasa ketidakpercayaan dan juga curiga kepada sesama manusia. Sosok Satria yang lugu dan polos sudah digantikan dengan Satria yang tak ragu lagi kejam.

Ia akan mengeliminasi siapa saja yang mengganggu semua rencananya. Ia akan membunuh tanpa ragu siapa pun yang menjadi musuhnya.

Itu seharusnya yang dipikirkannya, tapi sekali lagi wajah orang-orang yang telah dibunuhnya dengan senjata dari bumi muncul di kepalanya. Wajah penuh ketakutan, kebencian, rasa penasaran, rasa sakit yang tak tertahan, semua ekspresi itu tergambar dengan jelas di kepala Satria.

Satria tidak tahu lagi harus bagaimana, meski ia sudah bertanya kepada [Help] jika orang-orang di dunia ini bukan manusia, tapi mereka makhluk yang berpenampilan sama dengan manusia. Lagian, sampai saat ini Satria tidak tahu apa yang membedakan Hyu-man dengan manusia bumi.

Satria dan rombongannya berhasil melalui gerbang kota pada waktu fajar. Matahari masih belum terbit dan Satria memaksa kusir untuk memulai perjalanan. Satria memasang senter LED sebagai penerangan jalan. Ia mengabaikan kusir yang terkagum dengan 'alat sihir' miliknya dan memutuskan untuk tidur di dalam kereta kuda.

Ini adalah pertama kalinya Satria tertidur di kereta kuda. Dan rasanya sangat menyebalkan, kereta berguncang karena kerikil kecil, dan rasa mual di perut tak tertahankan. Satria beberapa kali terbangun karena ketidaknyamanan ini.

Satria akhirnya tertidur setelah mendapatkan posisi tidur yang cukup nyaman untuknya.

Perjalanan itu dilalui tanpa hambatan. Kereta kuda sampai di tujuan di sebuah lembah dengan beberapa hutan di sekitarnya. Lembah ini berada tak jauh dari jalan yang menuju Fermalia. Mereka membutuhkan waktu 7 jam untuk bisa sampai ke sini. Lembah bisa dilihat dari tepi jalan, tapi untuk bisa ke sana harus berjalan kaki.

Jika ke barat sekitar 2 kilometer, maka akan didapat desa Lorensville. Dan jika dipikir, tempat ini tak jauh dari gua dan perbukitan tempat pertama kali Satria dipindahkan. Satria terbangun setelah tidur panjangnya, ia mungkin sangat kelelahan atau memang tidurnya sangatlah nyaman.

"Sudah sampaikah?"

"Tuan, ini adalah Lembah Floirmont. Nyonya Alaistar membeli lembah ini dan beberapa hektare tanah di sekitarnya. Ini dokumen-dokumennya." Seorang pekerja dari Merchant Association membawakan sertifikat tanah.

Meskipun dibilang sertifikat, di lembaran kulit kambing itu hanya tertulis bahwa Leyteno Fermalia memberikan sebidang tanah kepada Thyst Alaistar. Dan ditandatangani oleh orang bernama Leyteno itu. Sudah itu saja, dan ada peta yang dilampirkan.

"Baiklah, kau boleh kembali ke Ilafina bersama kusir-kusir itu."

"Terima kasih tuan."

Pekerja itu menaiki salah satu kereta kuda dan mereka siap kembali ke kota Ilafina. Lindis mendekati Satria dan bertanya.

"Satria, di mana kita akan bermalam?"

"Di sana, kita akan membuat tenda di tempat itu." Kata Satria.

Dimensional MerchantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang