9: Contract (1)

203 31 0
                                    

Satria berlari di lorong dan dalam pelariannya, ia sesekali mencoba menyadarkan Thyst Alaistar yang pingsan. Satria membunuh banyak sekali Hyu-man di tempat ini, bahkan lebih banyak daripada yang di bunuhnya waktu di kediaman Garland.

Ia menutup semua pintu keluar gedung Merchant Association ini dan semua orang yang menjadi saksi mata dibunuhnya apabila mereka kabur, dan mereka yang ketakutan dijadikan sandera.

Mereka berhenti dan memutuskan untuk beristirahat di salah satu ruangan setelah menyandera sekitar 20 penjaga dan pekerja di gedung asosiasi ini.

"Oy ..., bangunlah, oy ...!" Satria menunjuk pipi Thyst dengan Desert Eagle miliknya.

"Satria, kau tak apa. Kau kelelahan? Mengapa tidak istirahat dulu sebentar?" kata Lindis yang mengikuti Satria sedari tadi.

Satria menatap wanita itu dan ia merasa sangat bersalah. Ia sudah membunuh lebih dari 50 nyawa, memang mereka bukan manusia, tapi makhluk hidup itu satu spesies dengan Lindis. Ia menyimpan Desert Eagle di tangannya dan tangan kanannya gemetar. Ia menggunakan tangan kirinya untuk menghentikan gemetar di tangan kanannya.

"Satria, ada apa?" Tanya Lindis yang sadar dengan keadaan Satria tapi tak tahu mengapa.

"Tidak apa, aku baik-baik saja. Hanya syok saja. Lindis, kalau perempuan itu terbangun, panggil aku."

Satria saat ini dilanda kelelahan yang teramat sangat. Baik itu tubuh fisik maupun mentalnya. Ia masih belum sama sekali menutup matanya dan mengistirahatkan tubuhnya. Ia duduk di sofa dan tiduran sejenak di sana. Saat ini yang ada di ruangan ini hanya mereka bertiga, semua pekerja dan yang ada di gedung ini dikunci di ruang sebelahnya.

Satria tertidur untuk beberapa waktu. Lindis melihat pria itu dan senyum kecil terbentuk di bibirnya. Kalau dipikir kembali, Satria melakukan itu semua untuk menyelamatkannya. Memang pada awalnya itu karena kecerobohan Satria yang tidak menyadari perangkap pedagang. Tapi itu juga kesalahan Lindis yang lemah dan berhasil ditangkap musuh. Meski Lindis sudah berjanji akan melindungi Satria, yang terjadi malah sebaliknya.

"Apa kau senyam-senyum begitu! Menjijikkan sekali kau. Dasar pengikut iblis!"

" ... "

Lindis tersadar dari lamunannya ketika mendengar kalimat menyakitkan dari Thyst Alaistar. Ia tersenyum lebih lebar lagi ketika melihat perempuan licik itu terbangun. Thyst mencoba menggerakkan tangannya, tapi ia sudah diborgol dan disambungkan ke rantai di tembok, tidak mungkin ia bisa melepaskannya kecuali ia punya cara khusus.

"Huh, apa ini? Kau, apa-apaan ini! Kau tahu siapa aku!?! Aku adalah Thyst Alaistar! Kepala Keluarga Alaistar! Dan kau melakukan semua hal itu kepadaku! Kau akan menyesalinya! Awas saja kau!"

"Apa pun yang kau katakan, itu tidak akan berarti. Itu hanya terdengar seperti teriakan pecundang. Sadarilah situasimu saat ini." Kata Lindis dingin.

Lindis sebenarnya sudah menilai negatif Thyst sejak ia pertama kali bertemu. Ia langsung tahu jika orang seperti Thyst adalah tipe orang yang mementingkan keuntungan lebih dari apa pun.

Thyst akan bergerak dan membuat keputusan berdasarkan keuntungan yang diperolehnya. Dan cara yang digunakan Thyst adalah cara ekstrem dan penuh darah.

Tapi kesalahan dari keputusan Thyst adalah dia memandang rendah Satria dan cara ekstrem yang lebih parah menjadikannya unsur kejutan tak terduga.

Lindis berdiri dan membangunkan Satria yang sempat tertidur. Satria terbangun dengan mata merah, sangat jelas sekali bahwa tidurnya kurang.

"Ohh ..., benar juga ya." Satria mengambil air dan membasuh mukanya.

Dimensional MerchantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang