12: Lover (2)

219 28 8
                                    

"Kalau begitu, aku mohon ..., tolong sampaikan kepada nyonya Alaistar."

"Ha, serahkan kepada saya."

"Tolong, dan hati-hati di jalan."

Ini adalah pagi kedua Satria dan yang lainnya bersembunyi di Lembah Floirmont ini. Pagi ini Satria bersama para budak mulai membersihkan lembah ini dan menata tanah yang ada di tengah-tengah. Satria memberikan perintah dan dengan pengetahuan minimnya tentang pekerjaan umum, ia menjadi mandor untuk pekerjaan itu.

Dan hasil buah kerja Satria, tentu saja tidak ada. Yang dilakukannya hanyalah memindahkan dan mengumpulkan batu kerikil, merumput dan membersihkan tanah dari berangkal. Itu sebabnya ia membutuhkan orang yang mampu dan ahli dalam pekerjaan ini. Ia akan memanggil seorang arsitek.

Meski dunia ini dilatarbelakangi dunia abad pertengahan, setidaknya ada lah satu atau dua orang arsitek. Ia ingin memanggil orang-orang itu untuk membangunkannya sebuah istana. Istana itu berlebihan, mungkin sebuah bangunan untuk hidup dan juga sebagai gudang.

"Lindis ..."

"Ya? Ada apa Sat?"

Lindis dengan baju jerseynya datang menghampiri Satria yang memanggilnya. Langkahnya sedikit kaku dan terlihat ia seperti menahan rasa sakit.

Setelah Lindis menyatakan perasaannya tadi malam, Satria menemukan alasan mengapa dirinya berada di tempat ini. Dan Satria tidak bisa menahan dirinya untuk langsung menyerangnya. Satria berubah menjadi serigala dan melakukannya beberapa kali dengan Lindis. Bunga merah mekar bukan pada musimnya, dan keduanya terjatuh dalam dosa yang sama.

Itu adalah pertama kalinya bagi Lindis maupun Satria. Tapi berkat pengetahuan yang didapat dari puluhan judul hentai & JAV sub-Indo dari situs ne**poi, Satria memimpin dan memberikan arahan. Keduanya dapat mencapai kenikmatan dunia dan Satria membuat Lindis tak bisa tidur malam harinya. Stamina dan teknik Satria sungguh luar biasa meskipun itu pertama kali baginya membuat Lindis tak mau melupakannya.

"Aku perlu kembali lagi ke sana. Aku harap kau mau menjaga keadaan di tempat ini." Kata Satria.

"Huh, untuk berapa lama?"

"Dua hari? Aku akan kembali segera mungkin. Di sana masih banyak urusan yang tertinggal."

"Kau tak akan meninggalkanku kan ...?"

"Apa, kau masih takut dengan itu? Kemarilah ..."

Satria menarik Lindis ke dalam pelukannya lalu memberikan gadis pemburu itu ciuman hangat. Lindis menerima dan membalasnya dengan sama panasnya. Keduanya berciuman untuk beberapa saat. Satria melepaskan Lindis dan memeluknya erat seraya berkata.

"Saat suami keluar, kewajiban seorang istri adalah menunggunya di rumah. Kepercayaan istri menunggu suaminya kembali dan perasaan sang suami ketika mengetahui ada orang yang menunggunya ... sesuatu seperti itu, adalah kebahagiaan yang sebenarnya. Jadi percayalah denganku dan tunggulah aku." Kata Satria mengecup bibirnya.

Tapi duh ..., aku harus segera mengatasi bau menyengat orang-orang barbar di sini. Maa, sebagai catatan bawa alat mandi yang banyak.

Satria memikirkan hal itu yang teringat dengan bau badan Lindis dan para budak di tempat ini. Mereka berbau menyengat seperti bau hutan, Satria juga sudah terbiasa dengan bau tubuh mereka. Tapi, seperti yang diharapkan dari manusia modern dari bumi. Kesempurnaan adalah hal yang dicarinya. Jadi setidaknya ia menginginkan bau parfum dan juga wewangian. Paling minimal ya bau sabun mandi dan mereka mau gosok gigi.

"Jika ada yang kau butuhkan, panggil saja pekerja Merchant Association dan bilang apa kekuranganmu. Lalu, saat ada arsitek yang dikirim Thyst Alaistar ... pertama suruh dia untuk membangun tempat untuk mandi dan buang air di tepi sungai. Setelah itu bangun rumah sementara untuk menampung 540 budak yang akan datang."

Dimensional MerchantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang