6

397 63 11
                                    

"Eh, apa itu?"

Doyeom mengikuti arah pandangan Jinsung ke belakangnya. Mereka baru selesai makan di kantin dan melihat ada kerumunan orang di depan papan pengumuman. Penasaran, Doyeom dan teman-temannya mendekat untuk melihat apa yang ada dipapan pengumuman.

"Wah, ada pensi," gumam Yechan ketika melihat poster yang baru saja dipasang. "Ikutan yok!" ajaknya.

"Ayok! ayok! Doyeom ikut juga ya? Sangmin, Byeonghee juga harus ikut. Junhyuk sama Sungwon juga," Jinsung mendadak heboh. Ia menunjuk semua temannya termasuk Junhyuk dan Sungwon yang sekarang menjadi bagian dari mereka.

Sangmin, Byeonghee dan Doyeom hanya mengangguk-angguk setuju. Mereka sempat membicarakan hal ini beberapa hari lalu, dan sudah memiliki beberapa rencana untuk penampilan mereka. Mereka hanya sedikit terkejut karena pengumuman pensi yang ternyata lebih cepat dari perkiraan.

"Oiya, kalian kan udah fiks ikut. Kelas 12 nggak boleh absen tampil pensi. Kalo Junhyuk sama Sungwon gimana? Mau ikutan nggak?"

"Sungwon sih mau aja. Tapi, harus izin bunda dulu, kak."

"Iya, Junhyuk juga, bang. Musti izin sama kak Ara dulu."

"Loh? kok izinnya sama kak Ara? bukan mama papa?" tanya Doyeom bingung

"Nggak usah bingung, Yeom. Kak Ara itu segalanya buat Junhyuk. Mama, Papa, Kakak, Adek, semuanya bisa." bukan Junhyuk tapi Jinsung yang menjawab pertanyan Doyeom.

"Bukan gitu, bang!" elak Junhyuk. Tangannya reflek memukul lengan Jinsung. "Kalo izin mama papa trus diizinin tapi sama kak Ara nggak diizinin jadinya percuma. Junhyuk nggak bakal bisa latihan kalo kak Ara ngelarang. Kalo maksa pasti bakal ada aja kejadian apa gitu ntarannya."

"Masa sih? Kejadian apaan?" tanya Byeonghee

"Iya, bener. Pernah dulu waktu SMP, Junhyuk mau ikutan tanding basket lawan sekolah sebelah, bukan turnamen resmi jadi kak Ara nggak ngizinin. Tapi, Junhyuk maksa ikutan. Eh pas main Junhyuk cedera. Lengannya keseleo pas mau ngeshoot bola tapi dihadang lawan. Junhyuk sakit seminggu lebih sampe nggak bisa masuk sekolah," Cerita Sungwon sambil mengingat kejadian yang pernah menimpa sahabatnya itu.

"Mungkin kebetulan? Kan main basket emang rawan cedera," Kata Byeonghee tidak percaya.

"Iya, kak. Beneran. Junhyuk pasti sial kalo ngelakuin yang dilarang kak Ara. Apa yang diomongin pasti ada aja kejadian."

"Ah iya! aku inget. Yang kamu jatuh dari sepeda di depan rumah aku itu termasuk kan, Hyuk? sama yang kamu hampir dipukulin sama preman karena nggak sengaja nendang kaleng trus kena mereka itu juga, kan?" tanya Jinsung. Junhyuk mengangguk menyetujui.

"Ih, kok bisa gitu, dek?" Sangmin bergidik ngeri. "Kakak kamu serem dong, ya?"

"Hahahaha kak Ara mana ada serem-seremnya ya, Hyuk? Doyeom harusnya tau nih. Dibanding kakak, dia itu lebih kaya adeknya Junhyuk sebenernya. Iya kan, Yeom?" Yechan bertanya pada Doyeom.

Doyeom memasang wajah kaget. "Hah? kok aku?"

"Doyeom kan se-- AW!" Jinsung mengaduh karena kakinya diinjak Doyeom. Ia melotot tidak terima karena kakinya diinjak tiba-tiba.

"Kamu hampir keceplosan. Kan aku bilang diem-diem aja!" kata Doyeom berbisik.

"Ish! iya iya aku diem," jawab Jinsung. Ia berjongkok untuk mengelus jari kakinya yang diinjak Doyeom.

"Kenapa, bang?" tanya Junhyuk. "Keceplosan apaan?"

"Ah? n-nggak, nggak ada apa-apa kok. Nggak ada apa-apa, ya kan, Sung?" Doyeom menepuk-nepuk bahu Jinsung pelan, memberi kode.

I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang