18. Saturday Night

216 41 79
                                    

LINE


yeom 💕
Kak
Malem ini main ke rumah aku ya?
Bunda ngajak makan malem bareng
Nanti jam 7.30 aku jemput
Nggak ada penolakan.
14.21

Oiya!
Kakak nggak usah ribet mikirin baju, pake yang biasa aja, yang santai
14.23

Ara mengerjap membaca pesan masuk dari Doyeom. Sesaat kemudian ia menahan nafas ketika mengetahui arti dari keseluruhan pesan singkat itu. Mendadak jantungnya berdebar memikirkan apa yang akan terjadi nanti malam. Doyeom mengajaknya makan malam di rumahnya. Ah, atau lebih tepatnya, bunda Naeun yang mengundangnya melalui Doyeom.


Okay, Ara memang sudah beberapa kali datang ke rumah Doyeom sebelumnya. Tapi, hari ini berbeda. Hari ini akan jadi kali pertama ia datang setelah mereka resmi berpacaran. Tentu saja Ara menjadi gugup dan sedikit panik. 


Bagaimana kalau bunda Naeun bertanya hal yang macam-macam padanya nanti? Bagaimana kalau acara makan malam itu berubah menjadi sesi wawancara?


Masih tidak percaya, Ara membaca ulang pesan Doyeom itu, ia lalu mendegus sebal membaca kalimat terakhir 'Kakak nggak usah ribet mikirin baju, pake yang biasa aja, yang santai'. 


Huh! Di saat seperti ini mana bisa Ara santai. Doyeom sekarang adalah kekasihnya. Bertemu orangtua Doyeom berarti bertemu dengan orangtua kekasihnya. Tentu Ara harus menampilkan image yang baik didepan mereka. Ia tidak boleh asal memilih baju. Tidak boleh, kecuali ia ingin dicap buruk oleh orangtua Doyeom. Yah, walau kemungkinan untuk itu kecil, 


Ara baru saja akan mengetik jawaban ketika pesan dari Doyeom kembali masuk.


yeom 💕
Kak
Aku mau jujur
14.26

Aku sayang kakak
14.27


Blush! Wajah Ara memerah seketika. Ia tersenyum malu-malu walau sebenarnya ia sedang sendirian di kamar. Tidak ada yang akan memergokinya karena semua orang sedang di luar rumah sekarang. Papanya masih bekerja, mamanya sedang bertamu ke rumah tetangga, sedang 2 adiknya masih bersekolah.


Sedetik kemudian, Ara tersadar. Ia menggeleng kuat-kuat. Sekarang bukan saatnya untuk terbawa perasaan dulu. Ia harus bersiap-siap untuk acara nanti malam.


Ara melempar ponselnya sembarang ke atas kasur tanpa membalas pesan Doyeom. Ia membiarkan ruang obrolannya tetap terbuka. Tanpa mempedulikan pesan-pesan dari Doyeom yang terus masuk, Ara membuka lemari pakaiannya dan memilih sekiranya yang pantas untuk ia kenakan nanti malam. Hari ini mungkin akan menjadi hari bersejarah, ia harus tampil bagus, tentu saja.



----0_0----



Ara mengangkat sendok makannya dengan gugup. Saat ini ia sudah berada di rumah Doyeom. Duduk di meja makan yang bersebrangan dengan orangtua Doyeom, atau lebih tepatnya duduk dihadapan ibu dari Doyeom, Naeun.


Baru saja Ara datang dan Naeun langsung menghidangkan masakannya di atas meja. Ara menyuapkan nasi ke mulutnya dengan ragu-ragu. Ia tidak bisa makan seperti yang biasa ia lakukan di rumah. Ia harus menjaga sikapnya dihadapan orangtua kekasihnya.

I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang