15. D-Day

289 59 62
                                    


Ara meracau sambil mengacak-acak rambutnya sebal. Ia baru saja bangun tidur dan ia langsung teringat kejadian semalam. Rasanya ia tidak ingin bertemu Doyeom hari ini. Dirinya tidak usah saja menonton Pensi sekolah adiknya, lagipula Junhyuk juga tidak akan tampil. Kalau ia memaksa, pasti akan terasa canggung nantinya. Kenyataan kalau ia sudah dikerjai oleh Doyeom, membuatnya sedikit malu untuk bertemu dengan lelaki itu.



[FLASHBACK ON]



"Kalo aku bilang aku suka kakak, kakak mau nggak jadi pacar aku?"



"Hah?"



"Kalo aku bilang aku suka kakak, kakak mau nggak jadi pacar aku?" ulang Doyeom



"........" 



"Kak? Hello?" Doyeom melambaikan tangannya diwajah Ara. "Kak?"



"M-maaf, Yeom. Aku...aku....Aku ngga-"



"Kenapa? kakak malu pacaran sama anak SMK? kakak gengsi pacaran sama yang lebih muda dari kakak? kakak takut dikatain macem-macem sama temen kakak?" tebak Doyeom menginterupsi perkataan Ara.



"Bukan gitu! Maksud aku.... aku nggak bisa jawab sekarang. Aku butuh waktu buat mikir..." kata Ara mengelak. Suaranya mengecil diakhir kalimat.



Doyeom diam. Ia memiringkan kepalanya, memperhatikan wajah Ara lekat-lekat. Sedetik kemudian bibirnya tertarik membentuk lengkungan, Doyeom tersenyum. Atau mungkin lebih tepatnya menahan diri untuk tidak tertawa.



"Kamu kenapa?" tanya Ara bingung.



Bukannya menjawab, Doyeom malah tertawa kecil. Hal itu membuat Ara semakin bingung. 



"Maaf kak, aku tadi itu lagi latihan drama. Aku dipilih jadi perwakilan kelas buat tampil drama di pensi besok," jelas Doyeom. Ia menggaruk tengkuk dan tersenyum kikuk.



Ara terdiam. Ia menatap Doyeom tanpa ekspresi. Otaknya sedang memproses data masukan dari apa yang baru saja dikatakan lelaki didepannya. "Jadi.... barusan itu.... cuma akting?" tanyanya polos.



Doyeom menangguk pelan. "April mop! hehe" 

I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang