14. Gladi Resik

293 60 52
                                    

"AYO SEMANGAT! SEMANGAT! YANG SEMANGAT LATIHANNYA!!"



"FOKUS GUYS! FOKUS!!"



"Sangmin! Jinsung! Fokus!"



"Jangan becanda! Yang serius latihannya!"



"Fokus guys! Please, fokus!"



"Jam 4 nanti  kita udah gladi resik. Ayo latihan yang bener."



"Lee Sangmin!"



"Jung Jinsung!"



"Song Byeonghee!"



"Park Sungwon!"



"FOKUS!!!"



"FOKUS, GUYS! FOKUSS!!"





Ara menelan ludah mendengar suara teriakan yang terus keluar bersahut-sahutan dari mulut Doyeom dan Yechan. Berkali-kali ia terlonjak kaget karena suara teriakan keduanya.




Hari ini adalah H-1 diadakannya pentas seni di sekolah mereka dan  sore ini jadwalnya gladi resik. Karena itulah, sejak pagi tadi mereka sudah berlatih di halaman belakang rumah Doyeom . Mereka berlatih keras karena adanya perubahan posisi pada bagian Junhyuk.



Namun, seperti latihan-latihan sebelumnya, Jinsung dan Sangmin adalah yang paling sulit untuk fokus saat latihan. Mereka seringkali tertawa dan bercanda sehingga membuat kesalahan, entah gerakan mereka yang salah atau mereka lupa part solo mereka masing-masing. Tentu saja hal itu membuat sang ketua-Doyeom-menjadi kesal. Sudah H-1 tapi, keduanya tetap saja seperti itu. Malahan Sungwon dan Byeonghee juga tidak jarang ikut-ikutan menanggapi guyonan keduanya.



Ohiya, ngomong-ngomong tentang Junhyuk, adik bungsu Ara itu sekarang sudah lumayan membaik keadaannya. Tangannya memang masih di gips, tapi ia sudah bisa melakukan banyak hal tanpa bantuan orang lain. Ia sudah mulai terbiasa mengerjakan sesuatu hanya dengan tangan kanannya saja. Bahkan ia sudah berani naik sepeda untuk berkeliling kompleks perumahannya sekarang. Ya walaupun setiap pulang dari bersepeda ia akan langsung kena omel karena kabur,  padahal sudah dilarang. Ck.



Ara menatap lurus ke arah Doyeom dan teman-temannya. Laki-laki itu ternyata bisa jadi sangat menakutkan kalau sedang latihan. Ara pikir ia hanya bisa bersikap polos dan menggemaskan atau pendiam dan serius, ternyata ia bisa jadi galak dan menakutkan juga.



Sama halnya dengan Yechan. Ara benar-benar tidak menyangka Yechan-teman Jinsung yang paling kalem-bisa berteriak sekeras itu. Seperti dikatakan di awal, Doyeom dan Yechan berteriak bersahut-sahutan menegur mereka yang salah, hingga sukses berkali-kali membuat Ara terkejut dan mengelus dada, takut terkena penyakit jantung dadakan.



Ara melirik Junhyuk yang duduk disampingnya. Adiknya itu adalah alasan utama ia bisa berada disini sekarang, di halaman belakang rumah Doyeom. Tadinya Ara berniat langsung menonton besok saja saat acara berlangsung. Tapi, Junhyuk memaksa untuk melihat (mantan) timnya berlatih yang terakhir kalinya sebelum gladi resik dan tampil di depan banyak orang.



Kebetulan juga, tadi pagi tiba-tiba Doyeom mengirim chat padanya dan bilang kalau ada hal yang ingin ia katakan secara langsung. Jadi Ara pikir, sekalian saja ia datang untuk melihat dan menemani adiknya.



"Kak!"



"Apa, Jun?"



"Junhyuk mau nanya, boleh nggak?"



"Bolehlah, mau nanya apa emang?" Ara mengerutkan keningnya bingung. Tidak biasanya Junhyuk kalau mau bertanya izin dulu. Biasanya anak itu suka datang tiba-tiba dan langsung bertanya kapanpun dan di manapun tanpa peduli keadaan.



I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang