10. False

348 67 20
                                    

"Yeom, aku udah jadian loh!"



Doyeom kaget bukan main mendengar apa yang baru saja dikatakan Ara. Ia menatap Ara dengan mata melebar tak percaya.



"J-jadian? Sama siapa?"



"Sama Donghyun," jawab Ara dengan senyum lebar.



"Kapan? Baru aja?"



Ara mengangguk. "Iya baru aja. Baru mau 2 minggu."



Mata Doyeom membulat. Sudah mau 2 minggu dan Ara baru bilang sekarang. Itu artinya saat mereka latihan kemarin, Ara sudah resmi berpacaran dengan Donghyun. Dan itu artinya selama ini Doyeom sudah mendekati perempuan yang merupakan pacar orang lain.



"Wah, s-selamat ya, kak. Semoga langgeng. Kak Donghyun beruntung bisa dapetin kakak," ucap Doyeom berusaha terdengar ikhlas.



"Iya, makasih Yeomyeom. Nanti pulang dari sini aku traktir es krim deh ya," Ara tersenyum manis. "Kamu suka es krim, kan?"



"Iya, Suka."



"Syukurlah kalo suka. Aku nggak sanggup soalnya kalo traktir yang lain," Ara terkekeh. Matanya lalu kembali menelusuri deretan novel terbaru di rak depannya dengan tatapan penuh minat.



Doyeom sendiri mendadak jadi hilang minat. Ia menaruh kembali buku yang dipegangnya ke rak. Saat ini mereka sedang berada di toko buku. Ia sengaja mengajak Ara pergi berdua ke sini untuk semakin mendekatkan diri dengannya. Tapi, ia merasa bersalah sekarang setelah mengetahui fakta bahwa Ara sudah menjalin hubungan dengan laki-laki lain.



"Aku udah selesai, kak. Ayo pulang."



"Hah? cepet banget? udah dapet bukunya?"



Ara berjalan cepat mengikuti Doyeom yang berjalan keluar toko buku. Dahinya berkerut bingung saat Doyeom berjalan terus keluar melewati bagian kasir.



"Eh? kamu nggak jadi beli buku?"



Doyeom hanya menggeleng sebagai jawaban.



"Loh kenapa?"



"Nggak nemu bukunya," jawab Doyeom santai.



"Yang tadi bukan?"



"Bukan." Ara mengangguk-angguk. Ia berjalan cepat untuk menyamakan langkah dengan Doyeom.



Mereka baru saja hendak turun menggunakan eskalator saat mata Ara menangkap keberadaan bioskop didekat mereka beserta dengan poster-poster film yang seperti memintanya untuk menonton.



"Yeom, nonton film yuk!" Ajak Ara.



Refleks tangannya menarik tangan Doyeom, menahan pemuda itu agar tidak melangkahkan kakinya ke eskalator. Ia menunjuk ke arah bioskop lalu menarik Doyeom untuk mendekati poster film yang dipajang.



"Yeomyeom, nonton ini yuk! Aku udah lama pengen nonton ini... Mumpung promo nih, aku beliin popcornnya!"



Doyeom menggeleng. Film yang dimaksud Ara adalah film horror. Doyeom tidak suka film horror. Seringkali hantu-hantu dalam film masuk ke mimpinya sehingga membuat tidurnya tak nyenyak. Doyeom tidak mau tidurnya terganggu.



"Yeom, please...." Ara memasang wajah memelas andalannya. Ia menggoyangkan tangan Doyeom seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan mainan.



I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang