22. Who?

128 22 40
                                    


"Araaaa! Ada yang nitip salam buat kamu nih."


Ara mengerutkan keningnya bingung. "Siapa?"


Haknyeon-si pembawa pesan, mengedikkan bahunya tanda tak tahu. "Nggak tau. Aku nanya dia siapa, dia nggak mau kasih tau."


Ara mendengus. Lagi, dia mendapatkan pesan titipan salam hari ini. Total sudah ada 4 orang temannya yang menyampaikan salam titipan dari seseorang padanya. Jika sekali lagi ada yang menyampaikan, Ara berpikir untuk menghadiahkan piring cantik kepada si penitip salam itu.


Ara baru saja melangkah untuk masuk ke dalam kelas, ketika sebuah suara familiar terdengar memanggilnya.


"Ara! Kim Ara!"


Itu Yohan, teman Ara semasa sekolah menengah.


Ara menoleh malas. Selain Yohan, ada Hyungseob juga, teman semasa sekolah menengahnya yang lain.


"Heh! santai aja dong ngeliatinnya," Yohan mengusap wajah Ara, membuat si pemilik menatapnya sebal.


"Kenapa manggil? Ada apaan?"


"Nggak apa-apa sih. Manggil doang," jawab Yohan dengan cengiran di wajahnya.


"Hahaha kenapa tuh muka?" Hyungseob tertawa sambil menunjuk wajah Ara yang langsung ditepis gadis itu.


"Ngarep titipan salam ya kamu?" tebak Hyungseob.


"Apaan sih? Nggak kok!" elak Ara.


"Wkwkwk liat mukanya, Han!" Hyungseob menunjuk wajah Ara seraya menepuk-nepuk lengan Yohan, membuat Ara berpikir ada yang tak beres dengan keduanya. Seperti ada sesuatu yang disembunyikan darinya.


"Kenapa sih? Ada apaan?"


Ara semakin bingung melihat Hyungseob dan Yohan yang sibuk tertawa melihat reaksinya.


"Kalian kenapa sih? Ih! Nyebelin!" seru Ara. Gadis itu menyempatkan memukul lengan Yohan dan Hyungseob sebelum akhirnya memilih masuk ke kelasnya.


Ara paling tak suka diabaikan ketika kebingungan seperti itu. Bukannya dijawab, dirinya malah ditertawakan. Siapa yang tidak kesal?


"Yaelah gitu aja ngambek. Dasar bocah!" Yohan tiba-tiba masuk. Tangannya terulur untuk mengusap wajah Ara seperti sebelumnya, namun dengan cepat ditepis oleh Ara.


"Tau ah! Yohan nyebelin! Sana keluar!"


"Kamu ngusir aku?"


"Iya! Sana keluar! Kamu nyebelin!" Ara mendorong-dorong tubuh Yohan agar keluar dari kelasnya. "Kamu juga, Seob! Sana keluar!" Ara menunjuk Hyungseob yang berjalan menempel dinding menuju ke bangkunya.

I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang