27. Graduation Day

59 12 8
                                    

"KAKKKKKK"

"KAK ARA! UDAH BELOM?"

"KAKAKKKKKK"

Ara berdecak mendengar teriakan-teriakan dari lantai bawah itu. Ia melirik penunjuk waktu di ponselnya yang menunjukkan pukul 07.30 pagi. Masih ada waktu lebih dari setengah jam sebelum acara di mulai.

"KAAKKKK"

"IYA IYA SEBENTAR!!" balasnya juga dengan teriakan.

Untuk menghindari teriakan lagi dari Junhyuk yang mendadak toa, ditambah papa dan mamanya nanti, Ara langsung cepat-cepat mengoleskan lipbalm dan liptint ke bibirnya. Ia lalu memasukkan ponsel dalam tas kecilnya dan tak lupa melepas roll rambut diponinya sebelum mengambil sepatu di belakang pintu dan beranjak keluar.

Hari ini adalah hari kelulusan adiknya, Euiwoong, dari sekolah menengah atas. Sekaligus hari kelulusan kekasihnya, Doyeom. Namun, karena mereka bersekolah di sekolah yang berbeda, mau tak mau Ara harus dapat membagi waktu untuk menghadiri acara keduanya.

Ara disambut dengan tatapan kesal Junhyuk begitu ia sampai dibawah. Adiknya yang biasa pendiam itu terus mengomel sepanjang jalan, bahkan mengatakan Ara siput. Hingga mereka sampai di sekolah Euiwoong barulah ia berhenti mengomel.




-----0_0-----








Doyeom melangkah keluar gedung aula dengan pandangan yang diedarkan ke arah taman di bagian depan aula. Upacara perpisahannya masih belum selesai, tapi ia ingin mencari seseorang yang masih belum terlihat. Padahal ia sudah menunggu sedari tadi.

Siapa lagi jika bukan Ara?

Saat dihubungi tadi pagi, gadis itu bilang ia akan datang setelah jam 11, sebab ia harus menghadiri acara perpisahan sekolah Euiwoong terlebih dahulu atau ia akan mendapatkan ceramah dari papa nya seperti tempo hari.

Doyeom menyandarkan tubuhnya pada pinggiran kolam air mancur. Ada banyak teman seangkatannya yang juga berada di luar aula. Mereka sedang asik berfoto bersama pasangan, teman dan anggota keluarga masing-masing.

Doyeom menghela nafas lalu menunduk memainkan ujung sepatunya dengan kerikil. Ia tidak ingin berfoto hanya dengan ayah dan bundanya saja. Ia ingin bersama Ara juga. Makanya ia meminta orangtuanya untuk menunggu di dalam aula. Tapi yang ditunggu malah belum juga datang.

"Doyeom!"

Sepasang sepatu familiar berhenti tepat didepan Doyeom. Doyeom langsung mengangkat wajahnya, namun saat itu juga ia langsung kecewa melihat siapa pemilik sepatu itu.

"Kenapa? Kecewa karna yang dateng aku, bukan kak Ara?"

Doyeom diam saja. Tapi gadis berpipi tembam itu mendapatkan jawaban dari sorot matanya yang menampakan kekecewaan dengan sangat jelas.

"Kamu ngapain keluar? Nungguin dia?" tanya Doyeom dengan kepala yang kembali menunduk.

Sepertinya pemandangan dibawah sana jauh lebih menarik dibanding gadis disampingnya.

"Ha? D-dia siapa?" jawabnya tergagap.

"Son Dongpyo. Siapa lagi? Kalian udah jadian kan?"

Yang ditanya langsung gelagapan. Bingung hendak menjawab apa.

"Iya kan? Kalian udah jadian?" kali ini pertanyaan Doyeom terdengar seperti pernyataan.

"Kamu tau dari mana? Kata siapa kami udah jadian?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang