24. What's Wrong?

75 16 34
                                    

Doyeom melangkah keluar area sekolah dengan rambut basah oleh keringat. Dia baru saja menyelesaikan sesi latihan bersama teman-temannya. Dibelakangnya, teman-teman sekelas sekaligus satu timnya berjalan bergerombol. Salah seorang dari mereka menepuk pundak Doyeom pelan. Mereka menyapa Doyeom lalu kemudian berjalan mendahului dan menyebrang  jalan secara berurutan seperti anak itik.


Doyeom melihat kembali layar ponselnya yang sempat ia abaikan saat teman-temannya menyapa tadi. Ada pesan masuk dari Ara.



LINE

Mine
Yummy~
Udah selesai latihan belom?
Aku udah selesai kelas nih

Iya, udah kak.

Ini aku lagi jalan mau ke halte

Kakak masih di kampus?

Aku jemput yaaa

Nggak usah jemput, aku udah di bus

Mau jalan dulu nggak?

Boleh

Mau jalan ke mana?

Nggak usah jauh-jauh

Es krim cafe depan sekolahmu kayanya enak

Kita ke sana aja

Okeh

Tadi salah satu temenku juga sempet saranin ke situ

Btw, kakak udah di mana?

Udah deket

Dalam 3 detik aku sampe



Tepat 3 detik setelah Doyeom membaca pesan Ara, sebuah bus benar-benar berhenti di depannya. Dari pintu belakang, Ara datang dengan berlari-lari kecil ke arahnya. Wajah lelah Doyeom berubah cerah.

"Pas kan? 3 detik," Ara mengacungkan 3 jari kanan disamping wajahnya. Bibirnya melengkung  ke atas membentuk bulan sabit, tersenyum.

Doyeom mengangguk sekaligus balas tersenyum. Ponselnya ia masukan ke dalam tas lalu tangan kirinya meraih telapak tangan kanan Ara.

"Gimana kuliahnya, kak? Dosennya nyebelin lagi nggak?" tanya Doyeom seraya berjalan berdampingan menuju zebra cross.

Doyeom ingat, minggu lalu kekasihnya itu mengomel panjang lebar saat mereka pergi jalan-jalan ke taman. Sepanjang jalan Ara terus mengoceh, meluapkan kekesalan dan mencurahkan isi pikirannya pada Doyeom mengenai dosen yang mengampu salah satu mata kuliahnya di hari kamis. Karena dirinya tidak begitu mengerti, jadi ia hanya diam mendengarkan lalu mengangguk dan merespon seperlunya.

Kali ini Doyeom sengaja bertanya lagi. Mengingat ini adalah hari kamis. Ia penasaran apa Ara akan mengomel lagi seperti minggu lalu atau tidak. Jujur saja, Doyeom senang setiap kali gadisnya itu mengomel karna baginya Ara itu lucu saat mengomel mengenai teman, dosen atau siapapun dan apapun yang membuatnya kesal, kecuali dirinya, tentu saja.

Bibir gadis itu akan bergerak lucu saat mengomel. Bikin Doyeom gemas sendiri. Rasanya ingin sekali Doyeom mencubit pipi dan mencium bibirnya. Eh? Nggak! Sadarlah, Jeon Doyeom! Apa yang kau pikirkan?!

I Just Do __ Jeon Doyum [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang