Seusai makan bersama keluarga Gama. Nindy memutuskan untuk menghampiri Gama yang terduduk di gazebo belakang rumahnya dengan menghadap kolam renang.
"Nindy, kok kesini? Udah lumayan malem. Dingin, masuk aja."
"Gakpapa, gue mau ngehirup udara malam."
"Tapi udah malem, gak sehat udaranya."
"Gakpapa, it's okay. Tadi gue kira bokap lo orangnya tegas banget di lihat dari wajahnya."
Gama tertawa sebentar lalu memeluk kedua lututnya.
"Tapi bapak gue lebih sabar dari ibu, haha. Wajahnya doang sangar, sabarnya buset."
"Ya, gue ngerasa tadi waktu bapak ngomong. Alus banget."
Gama hanya mengangguk.
"Gam, gue mau bilang ke lo."
"Apa?"
"Tama ngajak gue ketemuan."
Gama menoleh dengan cepat ke arah Nindy.
"Terus lo iyain?"
"Iya, gue nyuruh dia sekalian ngajak Ninda."
"Kapan Ndy?"
"Besok mungkin, gak tau lagi. Dan gue pengen lo juga ikut."
"Gue? For what?"
"Gak ada, gue gak mau jadi nyamuk disana."
"Jadi maksud lo, lo nyuruh gue jadi pacar boongan lo kayak di ftv gitu?" Gama menggoda Nindy dengan menaik turunkan alisnya.
"Apa sih? Enggak, gue cuman mau bawa orang yang bisa nguatin gue."
"Okay, gue juga penasaran sama si Tama Tama itu. Seganteng apa sih."
"Ehh iya lo belom tau ya?"
"Lo gak pernah mau nunjukin ke gue sih."
Nindy hanya tersenyum simpul, lalu merapatkan cardigannya saat angin malam ini berhembus lumayan kecang.
"Masuk aja Ndy, anginnya makin dingin."
"Gue masih pengen disini, nemenin lo."
Dan ucapan Nindy, membuat Gama terdiam tak dapat berucap bahkan sekedar merespon dengan anggukan kepala.
"Ndy?" Gama memanggil Nindy, setelah bermenit-menit mereka hanya terdiam di isi oleh suara gemercik dari pancuran kolam ikan di sebelah gazebo.
"Hmm? Apa?"
"Gue dulu pernah janji sama seseorang buat selalu berjuang buat dia. Buat nunggu dia, gue selalu di tempat yang sama kalau dia mau balik. Gue gak bakal ninggalin dia."
Nindy terdiam, masih membiarkan Gama melanjutkan ceritanya.
"Tapi, sekarang gue ngerasain gue udah capek. Gue udah nyerah, gue mau berhenti merjuangin seseorang yang setengah mati gue perjuangin. Mau berhenti berharap, mau melangkah, gak mau diem buat nunggu sesuatu yang gak akan pernah terjadi."
"Dan orang yang lo pertahanin saat itu bilang apa saat lo bilang, lo mau tetep bertahan buat dia sampek kapanpun, karna lo bakalan tetap merjuangin dia?" Tanya Nindy pada Gama sambil menatap wajah Gama dari samping.
"Dia gak jawab apa-apa, dia diem. Tapi gue tau Ndy, dia gak akan ngelihat usaha gue. Bahkan apapun yang gue lakuin."
"Then, u'r nor wrong if you want to go. Lo gak harus kesiksa sama perasaan tanpa balasan, lo harus melangkah. Memang alasan lo kenapa mau berhenti? Lo emang beneran capek?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Firmament
General FictionBertahan dengan yang sudah ada, atau pergi mencari hal baru yang menurutnya lebih membuat bahagia? Cover photo Lai Guanlin by mandarin orange Start : 28 November 2018 End : -