(6) Minta tolong

1.4K 211 2
                                    

Arsandy

"Kita belum pernah tampil di depan audiens sebanyak itu, gakpapa Dis?." tanya Dimitri

Kalau boleh bertanya, gue juga akan bertanya seperti itu. Maksudnya, enam hari tuh terbentuk karena gue dan yang lainnya kebetulan punya minat yang sama dan biasanya kita cuma cover lagu dan diunggah ke youtube. Kalau pun ada lagu original dari kita, itu cuma buatan Yuda yang gak terlalu serius digarap.

"Kalian kan aktif di Youtube sama soundcloud. Nah, temen gue yang kebetulan anak osis itu sering pake banget mantengin kalian, dan akhirnya tercetus lah ide dari Naomi undang enam hari jadi guest star." Ujar Adis.

"Acaranya kapan, dek?" Giliran Joshua yang bertanya.

"Masih lama kok, 6 bulan lagi setelah UTS." Jawab Adis.

"Masalah bayaran, pasti dibayar kok. Tapi nominalnya menyusul. Nanti Adis kabarin lagi." Tambah Adis.

"Nanti dulu deh. Mau dirundingin dulu. Masalahnya gue juga kaget gak ada angin gak ada hujan tiba tiba dapet tawaran manggung." Gue setuju sama Joshua. Keputusan terima atau enggak harus dipikir dengan matang.

"Yaudah, terserah kalian. Udah ah, ngebul otak abis ketemu soal." Adis bangkit berdiri dan pergi.

"Gak nyangka gue." Ujar Wara yang tercengang tak percaya.

"Kalau ini kita ambil... Lumayan nambah pengalaman, masalah fee nomor 2 deh. Tapi kalian siap gak?" Yuda menatap gue dan yang lainnya.

"Ya... Gue sih siap. Tinggal latihan aja. Masih ada waktu latihan." Ucap gue.

"Bener kata Sandy. Kesempatan ini gak dateng dua kali." Tambah Joshua yang semakin meyakinkan untuk tampil.

"Kita tuh sebenernya udah bisa dibilang band, kita semua punya instrumen masing masing, tinggal kita gak punya panggung sebenarnya aja. Selama ini panggung kita cuma di sosial media." Tumben Dimitri ngomongnya bener. Biasanya ngawur.

Tepukan tangan Yuda memecah keseriusan kita semua, "Nah, daripada mikir keras. Mending kita pesen pizza. Gue laper." Kata Yuda sambil nyengir.

"Gih pesen." Ucap Joshua.

"Bang, gue penasaran. Orang tua lo kemana deh gak pernah keliatan akhir - akhir ini." Tanya Wara.

"Lagi jalan - jalan, katanya sih mau second honeymoon. Au dah, terserah mereka." Jawab Joshua sambil mengendikkan bahunya.

Entah sejak kapan Dimitri hilang, tau tau dia balik dengan minum di tangannya, "Bang, itu Adis lagi renang? Jam segini?" Tanya Dimitri pada Joshua.

"Oh, itu. Biarin aja. Udah sering kok. Biasa dia latihan juga sampe malem. Malah kalo lo pada tau, latihan dia di club lebih sadis. Gue aja capek ngeliat dia." Ujar Joshua santai.

"Dia udah punya pilihan universitas?" Tanya gue pengen tau.

"Belom ada bilang sih. Tapi itu bakal jadi masalah penting. Gue biarin dulu, nanti kalo waktunya udah pas baru gue ngomong ke dia." Jawab Joshua.

"Gue kalo jadi Adis terharu punya kakak yang thoughtful kayak Joshua, dibalik casing tukang salty, ada kakak yang perhatian. Ciaaaaaaa" detik selanjutnya setelah Yuda ngomong gitu, dapet hadiah lembaran bantal dari Joshua.

"Eh. Gue lagi dapet partner kelompok apes dah." Ujar Wara tiba - tiba.

"Lo tau kan gue benci orang yang gak punya inisiatif. Dari 5 orang cuma gue doang yang kreatif. Terus gue kerja sendiri." Lanjut Wara dengan ekspresi jengkel.

"Iyadeh, yang pinter mah beda. Gue yang nilainya biasa aja can't relate, EH KENAPA PADA SENENG NIMPUK GUE SIH!" Lagi lagi Yuda mendapat lemparan bantal namun kali ini dari Wara.

ME, YOU AND USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang