(17) Hari Besar Adis 2

1K 176 29
                                    

Adis deg degan ketika sudah berada di ruang tunggu, lengkap dengan segala atributnya. setelah ini giliran gaya bebas, Adis dan peserta lainnya hanya tinggal menunggu dipanggil. Adis sekilas melirik ke kiri dan ke kanan, semua terlihat fokus pada diri sendiri, kebanyakan dari mereka berdoa masing - masing.

suara riuh penonton dari luar terdengar jelas jelas bahkan dari ruang tunggu, saling bersorak sorai mendukung peserta. ketika gilirannya tiba, Adis berjalan menuju pintu dan tersenyum lebar melihat penonton yang kini bersorak sorai untuk mereka.

"Pasti bisa!"

Matanya melihat ke barisan penonton yang penuh dengan senyum lebar dan dengan mudah ia menemukan enam hari yang juga bersemangat begitu melihat dirinya dan peserta lain muncul dari pintu. Adis merasa lebih percaya diri ketika beradu tatap dengan orang tuanya yang duduk dekat enam hari, mereka tersenyum dan melambaikan tangan.

Para peserta mulai berbaris di line masing masing, Adis di barisan nomor 3. Mendengar aba - aba, peserta mulai dengan posisi siap meluncur dan dalam hitungan detik masuk ke air setelah mendengar peluit berbunyi.

Joshua kini menjalankan tugasnya, mendokumentasikan adiknya yang berbalapan dengan peserta lain. ada kalanya Adis agak tertinggal namun kembali sama posisinya dengan yang lain. "SEMANGAT ADIS!!!!" teriak Joshua setelah mejauh dari kameranya untuk sementara.

Sorak sorai semakin menjadi ketika sudah putaran terakhir, titik penentuan siapa pemenang kali ini, hingga akhirnya peluit berbunyi dan semua penonton riuh. Orang tua Adis dan enam hari bersorak sorai begitu melihat Adis orang kedua yang sampai lebih dahulu.

"ADIS MENANG WOIIII!!!!!"

"ANJIR ADIS KEDUA MEN!!!!"

Adis yang dibawah sana pun girang begitu membuka kacamata dan melihat dirinya dan satu peserta di line sebelahnya sampai lebih dahulu dari pada yang lain. matanya membulat begitu melihat namanya tertulis di layar urutan ke-2. Matanya langsung tertuju tempat duduk orang tuanya yang kini sudah memberikan tatapan bangga.

Adis langsung disambut pelukan erat orang tuanya setelah rangkaian acara selesai. Sudah lama Adis tak pernah merasa se senang ini, latihan kerasnya terbayarkan walaupun tidak mendapat medali emas, juara 2 pun sudah cukup.

"Selamat ya, nak."

"Papa bangga sama kamu."

Adis yang berusaha menahan air matanya kini tumpah karena mendengar pujian orang tuanya, Joshua pun juga memeluk Adis dan menghapus air mata Adis dengan jemarinya, "Ih, jangan nangis!" ucap Joshua.

"Congrats Adis!" kata Yuda sambil mencubit pipi Adis.

"Gila sih, keren banget lo tadi. Gak nyangka gue lo bisa kayak gitu." Ujar Dimitri dengan

"Makasih, kak." Adis menjawab sambil nyengir lebar. Wara menyodorkan buket bunga, disambut dengan mata Adis yang membulat senang.

"Selamat ya, Dis." Diakhiri dengan tangan Wara mengacak rambut Adis yang masih setengah basah.

"Hehh siapa yang ngebolehin pegang pegang kepala Adis?" Sungut Adis, Wara cuma tertawa melihat protes Adis.

"Cie juara 2. Selamat ya." Ujar Sandy dengan senyum lebar.

Ada perasaan haru begitu Adis menyadari banyak orang yang mendukungnya. Adis juga tidak menyangka kalau anak enam hari yang dulu sering dihindarinya kini ikut andil menjadi support system.

Kali ini, Yuda merasa senang, karena setelah dari stadion akuatik mereka semua diboyong oleh orang tua Adis ke salah satu restoran all you can eat dalam rangka merayakan kemenangan Adis.

ME, YOU AND USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang