love in mission (TAMAT)

LV#22[REVISI]

Jangan lupa vote dan koment nya ya:)

***

intro: cuplikan episode 20

Calvin kembali mengatur robot nya untuk memindai semua berkas yang ada.Calvin mendekati Christian lalu ikut membaca

"Jadi, kau itu adalah seorang......!"

****

"jadi kau adalah seorang office boy?" seru Christian sambil menatap calvin dan layar laptop nya bergantian. Calvin mendengkus--"Kita salah ngambil data bego, itu namanya aja Fauzan bin Hunah, anjayy bukan nama gue banget!" kesal Calvin

"hahahahahhahah!" kekeh Christian yang sudah tertawa terbahak-bahak

Calvin kembali menoyor kepala Christ lalu beralih lagi pada laptopnya. Ia kembali menghidupkan robot nya dan Christ mulai lagi mencari data yang sesuai IP.

***

Jack berjalan dengan langkah pelan, ketika sudah berdiri di hadapan gerbang. Sosok seorang penjaga menahan nya, Jack membuka penutup wajah nya dan menunjukkan tanda pengenal khusus nya. Penjaga itu langsung menunduk hormat lalu membuka pintu gerbang.

Jack memasuki area gedung yang begitu asri dan terawat itu. Langkah Jack membawa nya menuju sebuah taman bonsai di sebelah utara. Ia berhenti beberapa langkah di belakang sosok seorang lelaki yang sedang menatap tanaman bonsai itu.

"Kau kembali cukup cepat Jack, apa yang ingin kau sampaikan?" seru Sosok lelaki itu sambil membalikkan badannya.

"Aku hanya melaporkan bahwa rencana kita untuk membunuh Edward dan Josua sudah selesai Jer, sekarang kita hanya perlu melenyapkan si bajingan Erick!" seru Jack

"Aku tau,tapi apa mereka tau bahwa kau bekerjasama dengan ku?" seru Jerome

"Tidak ada yang tau Jer, kau tenanglah. Aku bisa menghendel jika untuk masalah ini,asal setelah kita berhasil membunuh mereka semua.Kau harus berjanji akan memberikan gadis itu pada ku dan aku tidak mau gadis itu terluka barang sedikit pun!" seru Jack mantap

Jerome melangkahkan kaki nya mendekati Jack sambil menatap lelaki itu dengan serius--"Apa kau bisa memastikan malaikat maut itu bisa kau tahlukkan Jack? Jika aku berpikir, akan mustahil untuk melukai gadis itu barang sedikit pun!" seru Jerome khawatir, Ia tidak mau Jack akan terluka jika melibatkan perasaan dalam misi nya.

"A-aku bisa Jer, jangan terlalu khawatir!" seru Jack meski dalam keadaan hati gentar

"Well, itu terserah pada mu. Aku hanya memastikan kau akan baik-baik saja!" seru Jerome

"apa kau sudah memindahkan tawanan itu?" seru Jack

"Tidak usah khawatir, aku sudah memindahkan mereka ke tempat baru lagi!" seru Jerome

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Jika terlalu lama, aku takut mereka akan curiga!" seru Jack

"Jaga nyawa mu Jack, kau satu-satu nya kepercayaan dan yang bisa kuandalkan!" seru Jerome yang hanya di balas dengan tanda jempol dari Jack.

Setelah kepergian Jack, Jerome kembali memasuki ruang yang khusus Ia ciptakan untuk para tawanan nya itu. Perhatiannya langsung tertuju pada Leo, sepupu nya yang terkena imbas dari kemarahannya. Jerome mendekati jeruji besi milik lelaki itu

"Apa kau sudah bersedia untuk bekerja sama dengan ku tanpa paksaan lagi Leo? Aku bisa mengeluarkan mu dan memberikan mu makanan enak, bukan makanan anjing yang kau makan itu!" kekeh Jerome

Leo menatap Jerome tajam "dalam mimpi mu saja, dasar biadap!" seru Leo. Jerome manaikkan satu alisnya sambil menatap Leo dengan seringainya sama seklai tidak terpengaruh dengan kata-kata kasar Leo.