LV#28[REVISI]

96 13 3
                                    

Intro:Cuplikan episode 27

"Berbaring lah jika begitu dan kau!" tunjuk Cally pada Leo yang langsung gelagapan dan sedikit takut "Mendekat lah ke sini jika kau tidak mau mati di tangan mereka lagi!"

Dengan berlari, Leo segera duduk tepat di sebelah Cally sambil menggenggam lengan gadis itu erat. Sandi bahkan sampai membuka mulutnya melihat kelakuan lelaki itu. Benar-benar seperti banci Thailand.

****

"Lepaskan tangan mu bodoh!" kesal Cally sambil membanting Leo. Lelaki itu menatap gadis itu ngeri, bantingan nya benar-benar sangat di luar kemampuan. Leo berdiri dengan was-was, tidak dekat dan tidak terlalu jauh dari gadis itu.
Cally mulai mengeluarkan sebuah cairan kuning, memasukkannya ke dalam jarum dan menusukkannya pada lengan Sandi yang mulai memar. Setelah selesai, Sandi merasakan kantuk efek dari obat nya itu.

"Aku tidak bisa menahan efek nya, bisakah aku tidur sebentar?" seru Sandi yang sudah benar-benar terlelap tanpa mendengar jawaban Cally lebih dulu. Cally hanya menghela nafas, dia segera menatap ke arah Leo yang duduk tidak jauh darinya. Cally menghidupkan radarnya, tidak ada musuh yang mendekati mereka sejauh ini.

"Apa kau lapar?" seru Cally.

Leo menoleh dan mengangguk dengan kikuk--"Apa kau punya makanan?" seru Leo

Happ--Leo berhasil menangkap beberapa ikan, ingin rasanya Leo berteriak sakin senang nya. Dalam hidupnya, baru kali ini di ajari untuk menangkap ikan di sungai hanya bermodalkan sebuah bambu runcing. Tapi, Leo harus benar-benar menahan keinginan nya karena singa betina yang berkelilingan di sekitarnya. Leo memperhatikan sekitar, gadis itu tidak ada-kemana pergi nya gadis itu? Batin Leo merasa was-was. Leo segera naik ke daratan sambil membawa ikan yang masih melekat di tombak runcing nya.

Suara semak belukar semakin membuat ketakutan Leo menjadi-jadi, dia segera menuju ke arah lelaki yang masih terbaring lemah itu. Dimana gadis itu? Astagah, apa yang harus aku lakukan?-batin Leo bergerumuh sambil menatap semak belukar itu yang masih terus bergoyang, Sandi juga belum sadar.

"Apa kau takut?"

"Maaaaaaaakk!"

Cally menatap Leo yang berteriak histeris lalu menggelengkan kepalanya. Cally sengaja melempar batang kayu yang ada di genggamannya pada lelaki itu-"Kau, aku rasa jikalau bukan karena otak mu. Aku akan meninggalkan mu sendirian di sini!" kesal Cally
Leo membuka mata nya, lalu berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya. Ia menatap gadis itu yang sedang sibuk mengumpulkan batang kayu dan mulai menyalakan api.

"Untuk apa kau menghidupkan api?" seru Leo. Cally-gadis itu menatap Leo dengan tatapan malas.
"untuk memasak daging mu dan jika Sandi sudah bangun, maka aku akan memberikannya pada nya! Ada apa?" seru Cally santai tidak peduli dengan ekspresi lelaki itu. "Aku hanya sekedar berbasa-basi, mengapa kau datar sekali?"kesal Leo
"aku tidak butuh!" seru Cally

Leo berdecak sebal, ia segera membersihkan ikan nya dan membelah nya menjadi beberapa bagian. Api Cally sudah siap untuk memanggang, dengan segera Leo memanggang ikan itu sembari memperhatiakn Cally yang teratur memeriksa keadaan Sandi.

"Apa kau adalah benar seorang petinggi badan intelligent FBI?" ujar Leo setelah Cally duduk di sebelahnya. Gadis itu sekilas menoleh namun tidak menjawab. Cally mengabaikan Leo dan sibuk dengan radar nya yang masih menunjukkan posisi aman untuk mereka.

"Jadi, mengapa kau sengaja berkamuflase di dalam universitas? Bukan kah itu akan menjadi penghalang untuk mu dan juga team mu?" lanjut Leo bertanya meski merasa di abaikan. Tapi ia benar-benar merasak kekepoan tingkat akut.
"Kau begitu cerewet, segeralah selesaikan acara makan mu dan kita akan segera pergi. Sandi akan bangun sekitar beberapa menit lagi!" seru Cally sambil mengawasi sekitar.

love in mission (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang