LV#12[REVISI]

747 48 0
                                    

Cally sedang berjalan sendirian di lorong kampus, Ia masih memikirkan perkataan Alex yang menyuruhnya untuk keluar dari kampus demi kelancaran misi mereka. Tetapi, Cally rasa jika ia keluar sekarang. Hal terbesar yang sudah ada di depan matanya akan semakin sulit untuk mereka selesaikan.

Cally menghela nafas, akhir-akhir ini mood nya sering kali berubah-ubah. Bahkan Calvin juga semakin jarang menemuinya dan cenderung menghindarinya. Cally menggelengkan kepalanya, tidak seharusnya ia memikirkan lelaki itu. Tugas nya di sini hanya lah untuk menuntaskan misi membosankan kan ini. Gawai Cally tiba-tiba berbunyi, ia melirik nama Stephan muncul pada bagian notifikasi pop-up sebuah alamat lokasi. Cally membuka surel alamat itu dan dengan gerakan cepat ia langsung menuju alamat yang di berikan Stephan. Cally sampai, Cally baru sadar bahwa ternyata di kampus mereka ada sebuah bangunan tersembunyi dan lokasinya berada di hutan kampus.Ukirannya bahkan mirip dengan ukiran bangunan jaman dulu, bangunan nya lembab, berair dan banyak di tumbuhi lumut. Dan yang membuat Cally harus memutar otak adalah, tempat ini berada di lingkungan kampus.

"Cally, kemari!" Cally menatap sekitar, ia mendapati Stephan yang ternyata benar-benar berada di sana beserta Max. Cally sedikit curiga, mengapa mereka berdua berada di sini? Dan kapan tepatnya mereka menemukan ini. Karena seingatnya, Max masih berada di markas dan Stephan yang tidak memberitahu nya sedang berada di mana.

"aku menemukan bangunan ini dari Max dan sepertinya kita punya kesempatan bagus kali ini Cal!" "Dari mana max bisa menemukan bangunan ini steph?" tanya Cally berusaha untuk percaya pada mereka "well, aku juga tidak tau. Tapi kemarilah, di dalam akan lebih mengejutkan mu!" seru Stephan Max dan Stephan masuk duluan, sementara Cally masih diam di tempat. Ia sedikit merasa curiga dengan mimik stephan dan Max. Cally hendak melangkahkan kakinya, tapi seseorang tiba-tiba menariknya.

"sttt jangan berisik Cally, ini aku Calvin !" seru Calvin Setelah merasakan bahwa Cally tenang, Calvin melepas tangannya yang membekap mulut Cally. Gadis itu menatap Calvin dengan pandangan bertanya. "Ada apa? Mengapa kau bisa ada di sini?" seru Cally "Mereka bukan Stephan dan Max, mereka berdua tidak berada di kampus sejak tadi. Aku tidak sengaja melihat mu datang sendirian ke sini dan aku mengikuti mu!" seru Calvin Cally mengangguk, dari awal melihat mereka berdua memang sudah menimbulkan rasa curiga pada Cally. "Jadi, apa yang harus kita lakukan?" seru Cally "Tidak ada jalan keluar dari sini, aku juga pernah tersesat di sini dan menemukan bahwa di tempat ini terdapat banyak mayat yang tertipu oleh mereka. Aku merasa bahwa Leo juga di tahan di sini Cally, kau tau bukan bahwa tempat ter-aman itu adalah tempat paling berbahaya.

Jadi kemungkinan besar, tempat ini adalah persembunyian para penculik mahasiswa yang selama ini menghilang secara tiba-tiba!" ujar Calvin "lalu kita harus bagaimana? Apa perlu aku menghubungi Max dan Stephan?" seru Cally "mereka sudah membajak nomor nya Cal, jadi saran ku gunakan lah e-mai pada mereka. Karena hanya itu jalan satu-satu nya kita berdua bisa kembali dari tempat ini sebelum mereka menemukan kita--" "Well, kalian sudah tertangkap!!!" Cally dan Calvin membalikkan tubuh mereka, ternyata Calvin benar. Lelaki yang mirip dengan stephan itu membuka wajah nya, ternyata itu bukan Stephan. Tetapi sosok lelaki yang benar-benar misterius. Dengan ukiran garuda dan sobekan di wajah nya. Cally tebak bahwa sepertinya lelaki itu adalah ahli bertarung jarak dekat.

Sama hal nya dengan pria yang berpura-pura menjadi Max, dia juga membuka wajah nya. Mata cally sontak membulat, dia adalah lelaki yang pertama kali ia curigai. Mr.Erick, Cally mengumpat dalam hati, dugaannya memang tidak pernah salah.

"ada apa nona cantik? Terkejut melihat ku hmm?" seru Mr.erick sambil menyeringai sementara Calvin berusaha tetap tenang meskipun raut keterkejutannya tidak bisa ia kontrol. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa dosen mereka sendiri yang melakukan hal-hal seperti ini. Lalu,Sosok perempuan yang Calvin kenal muncul dari sebuah pintu dengan penampilan yang benar-benar mengerikan. "kau sudah selesai Alvira? " seru Erick menghampiri gadis itu lalu mencium dan meremas payudara gadis itu. Cally menatap Mr.Erick, lelaki yang benar-benar fack boy sejati. Kelakukannya sama seperti yang ia lihat ketika mereka berada di cafe dengan para gadis yang selalu bergonta-ganti ia mainkan.

love in mission (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang