LV#27[REVISI]

110 13 2
                                    

Intro:Cuplikan episode 26

"Tunggu dulu, kau mengatakan bahwa kau adalah seorang agent, lalu apa cally yang kau bicarakan tadi adalah Cally yang beberapa hari itu menjadi mahasiswa?" seru Leo

"Ya, dia bukan sembarang Agent, tapi dia petinggi FBI. Jangan pernah mencari masalah dengan nya jika kau tidak mau kepala mu akan menjadi santapan buaya peliharaan nya dan kau tenang lah. Dia pasti akan menyelamatkan mu dan aku tentu saya akan membantu mu!" seru Sandi yang membuat Leo sedikit membuka mulut nya kerena terkejut mendengar siapa gadis itu sebenarnya.

***

Leo-lelaki itu masih terdiam sembari memikirkan perkataan lelaki yang berada di balik jeruji besi lainnya. Ia hanya menatap lelaki bernama Sandi itu yang sedang sibuk dengan berbagai macam alat yang sedang berada di tangannya.Leo tidak terlalu tau dengan alat-alat yang lelaki itu pegang,tapi seperti nya lelaki itu memang tidak sedang dalam kondisi berbohong tentang jati dirinya.

Leo kembali mengingat wajah gadis itu, setiap gerakan gadis itu memang tidak pernah terbaca.Terlebih dengan ekspresi minim gadis itu dan tunggu dulu, Leo kembali mendekati jeruji besi di sebelahnya-"Lalu, jika gadis itu adalah seorang Agent milik FBI, apakah Stephan dan Max adalah agent juga?" seru Leo

Sandi yang sedang sibuk memasang boom kecil di jeruji besi miliknya menghentikan kegiatannya. Ia meluruskan tatapannya pada Leo "Mengapa kau ingin tau?" ujar Sandi datar lalu kembali menata alat-alatnya.
Leo membelakkan matanya lalu menatap Sandi kesal, tidak ada bedanya dengan gadis itu! batin Leo. "Ayolah, aku hanya bertanya saja, mengapa kau begitu pelit?" seru Leo

"Jika kau berpikir demikian, turuti saja apa kata hati mu!" seru Sandi yang sudah kembali sibuk dengan rakitan boom di tangannya

Mereka mulai memasuki terowongan yang dihubungkan oleh sebuah jembatan setelah melalui terowongan bawah tanah.Leo memang harus mengakui bahwa para penculik mereka sangat pintar. Jika terjadi penyergapan seperti yang mereka alami saat ini, para sandra- maksud nya mereka pasti akan segera di masukkan ke dalam ruang bawah tanah dan segera di kirim ke lokasi selanjutnya. Lokasi sebelumnya akan dibiarkan begitu saja dan jika terlalu parah, lokasi sebelumnya akan mereka ledakkan untuk menghindari para Intelligent yang memburu mereka. Namun sekarang yang menjadi pertanyaannya, sudah berapa banyak otak yang mereka pakai untuk merancang lokasi ini?

"Hey,dengarkan aku baik-baik. Mereka ada di belakang kita sekarang,setiap jeruji besi inu dipasangi sebuah alamat IP yang akan mereka ledakkan jika kita mau melarikan diri. Tapi , boom ku dan boom di dalam jeruji besi milik mu sudah aku non aktifkan. Sekarang,ketika aku memberi mu sebuah kode. Itu artinya bahwa jeruji besi kita berdua akan meledak, kita akan terjun ke bawah. Apa kau bisa?" seru Sandi lebih mengarah ke pernyataan bukan pertanyaan.

"A-apa maksud mu? Yang benar saja, di bawah adalah aliran sungai. Bagaimana jika ada buaya? Atau ular, atau firanha? Yang benar saja, aku belum mau mati muda!" seru Leo sambil memperhatikan ke bawah dengan ngeri.

"Dasar cengeng, sekarang aku akan meledakkan nya. Di bawah para pasukan ku sudah siap, kita hanya perlu terjun ke bawah dan bergabung bersama mereka! Apa kau mau di beri cairan seperti tadi? Aku yakin, cepat atau lambat kau akan mati jika terus-terusan di beri cairan itu!" seru Sandi

Leo masih nampak diam sambil memikirkan perkataan lelaki di sebelah nya itu

"Cepatlah, kita harus terjun sebelum memasuki terowongan itu lagi. Hanya ini kesempatan kita bisa lepas dari lelaki gila itu!" ujar Sandi

Leo akhirnya mengangguk dan setelah nya Bruakk-- Jeruji besi milik Sandi dan Leo meledak, mereka terjun bebas ke bawah. Jerome yang menatap itu mengetatkan rahang nya, dia mengambil pistol nya dan membidik kedua lelaki itu. Shitt-- Umpat Jerome, untuk sekarang dia tidak bisa melakukan apa-apa karena sedang berada di jeruji besi juga dan sudah memasuki terowongan.

love in mission (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang