Bagian Kelima

39 6 0
                                    

Suasana di kantin kembali tenang setelah perdebatan antara Gibran dan Arra selesai karna di nasehati oleh Waty.

Mereka melanjutkan aktivitas makan mereka yang tertunda.Suasana kini hening tak ada satu pun dari mereka yang bicara semuanya fokus makan.namun suara cewek yang memanggil nama Arra memecah keheningan mereka.

" Arra. " Ucap cewek itu.

" Ada apa yu." Ucap Arra.

" lo di panggil Bunda Azizah ke ruang kurikulum sekarang." Ucap Ayu.

" Sukurin lo gue doain semoga lo di hukum. " Ucap Gibran.

" Gibran lo juga di panggil bu wita ke ruang BP. " Ucap ayu.

" Gue lebih kasian sama lo,masih mending gue di panggil ke ruang kurikulum nah lo ke ruang BP." Ucap Arra sambil tertawa bahagia.

" Apaan sih li paliangan__" belum Gibran menyelesaikan bicara dipotong oleh waty.

"Udah pergi sana jangan buat Bunda Azizah dan Bu wita nunggu. " Ucap Waty.

Arra dan Gibran setuju,mereka beranjak dari kursinya dan munuju ke ruangan mereka di tunggu.Gibran membiarkan Arra jalan lebih dulu,namum di pertengahan saat mereka jalan Gibran merasa bosan karna Arra jalan lambat sekali akhirmya ia berlari meninggalkan Arra.

" Woy gak sabarlo dapat hukuman." Ucap Arra dengan suara yang sedikit keras.

" Bodoh. " Ucap Gibran.

☆☆☆☆☆
Arra sampai depan pintu ruang kurikulum sebenarnya ia sedikit cemas namun ia memberanikan diri untuk masuk.

Tok..tok...tok...Suara ketukan pintu.

" Masuk. " Ucap Bunda Azizah.

Arra membuka pintu dan masuk.Ia duduk di kursi yang ada di depan meja bunda Azizah.Arra memberanikan diri untuk membuka obrolan.

" Ada apa ya bun,bunda panggil saya." Ucap Arra.

" ia.Maaf bunda ganggu istirahat kamu. " Ucap Bunda Azizah.

" gak apa apa bu. " Ucap Arra.

" ibu panggil kamu kesini untuk membicarakan masalah olimpiade. " Ucap Bunda Azizah.

Arra merasa lega karna dia di panggil untuk membicarakan tentang olimpiade.Arra memang siswa yang pintar dan berprestasi sejak SD bahkan sampai sekarang.

" Di olimpiade kali ini kan ada olim matematika dan olim bahasa inggris.ibu lihat nilai matematika dan bahasa Inggris kamu bagus.Jadi Bunda menawarkan kamu untuk ikut olimpiade ini. Gimana ?." Ucap Bunda Azizah.

" Saya berminat bun untuk ikut. " Ucap Arra dengan senyum bahagia.dia senang di percayai untuk ikut olimpiade.

" syukurlah kalau kamu berminat bunda senang dengarnya,tapi kamu harus pilih mau ikut olim matematika atau olim bahasa inggris. " Ucap Bunda Azizah.

" menurut Bunda gimana,Arra sebaiknya ikut olim apa ? " Ucap Arra.

" Bunda gak tau,itu kan kamu sendiri yang menentukan  kamu merasa ahli di mana. " Ucap Bunda Azizah.

Setelah agak lama berfikir akhirnya Arra memutuskan untuk ikut olim matematika,alasannya karna dia suka pelajaran matematika.

" Arra pilih ikut olim matematika aja bun." Ucap Arra.

" baiklah kalo kamu pilih olim matematika. " Ucap Bunda Azizah." Kalo begitu kamu boleh kembali ke kelas,kamu belajar dengan rajin ya,masih ada waktu sebulan,bunda percayakan sama kamu. " Ucap Bunda Azizah.

" iya bunda. " Ucap Arra.

Arra bersalaman dengan Bunda,kemudian di berjalan untuk menuju kelasnya,namun langkah nya terhenti di ruang BP terdengar suara bu wita dan Bu Rahma tengah menasehati Gibran.Namun terlihat dari wajah Arra dia seperti merasa bersalah.

Arra tetap berjalan ke kelasnya sesampainya dia di kelas dia duduk di mejanya tak lama itu Waty dan Filya datang.mereka duduk di sebelah kursi Arra.Namun sepertinya Arra tidak menyadari kehadiran temannya.Arra terus kepikiran Gibran yang sedang di nasehati Bu wita

"Dia pasti di hukum ni,kalo dia dapat surat panggilan orang tua gimana.kan kasian orang tuanya,kalo Gibrannya sih gak peduli gue,tapi kasian juga dia kan gak sepenuhnya salah."Batin Arra.

" Ra. Lo tadi kenapa di panggil bunda. " Ucap Filya.

Namun Arra tetap melamun.

" Arra." Filya memegoyangkan bahu Arra hingga memecah lamunannya.

" ah kenapa." Ucap Arra.

" kanapa kenapa,lo yang kenapa pulang dari ruang kurikulum kok malah melamun aja.Oh apa jangan jangan lo beneran di hukum." Ucap Filya.

Arra tak menggunrisnya ia masih merasa bersalah pada Gibran akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada bu Wita dan Bu Rahma.ia pergi meninggalkan Waty dan Filya.

" eh lo mau kemana." Ucap Filya

" udah biarin aja mungkin dia lagi emosi." Ucap waty.

Waduh kenapa ya Gibran masuk ruang BP.terus kenapa ya Arra merasa bersalah...

Di tunggu ya gaes lanjutannya....
Jangan lupa vote dan follow...

Follow ig aku @lelaasriii_10

ARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang