Bagian 22

27 8 0
                                    

Di meja Gibran tampak mereka baru sadar jika saat mereka tiba di kantin Tegar tidak ada di belakang mereka,mereka baru sadar ketika melihat Tegar masuk kantin bersama Anna,Tegar pun sampai di meja Gibran ia menoleh kebelakang Anna sudah tidak lagi mengekorinya,dia mencari keberdaan Anna dan menemukannya di meja Arra dia akan mengingatkan lagi ancamannya pada Anna tapi terhenti karna Gibran.

" Gar kok bisa sama Anna." Ucap Teguh.

" Ada tragedi sedikit tadi." Ucap Tegar.

" Apaan ?" Ucap Gibran.

" Rahasian lah." Ucap Tegar.

" Main rahasia rahasian segala sih." Ucap Gibran.

" Serah authornya lah." Ucap Tegar.

" Ye,lo kira ini wattpad,author segala." Ucap Arga.

" Hehe.Intinya rahasia aja.Cukup gue,Anna dan Allah yang tau." Ucap Tegar dengan penuh dramatis.

Gibran menoyor kepala Tegar.Membuat Tegar mendengus kasar.

*****

Saatnya pulang sekolah,Arra sekarang sudah ada di depan mobil nya,parkiran saat ini sudah sepi,dia menunggu sendirian karna Waty saat ini sedang berbicara 2 mata oleh Kakangnya jangan tanya siapa lagi yang pasti Aak Bayu lah.

" Bener bener gak berkesan." Ucap Arra.

" Apanya yang gak berkesan ?" Ucap seseorang membuat Arra menoleh ke sumber suara dan ternyata Gibran.

" Apa lo ?" Ucap Arra.

" Apa sih,masih baper aja nih." Ucap Gibran.

" Baper ? Males banget gue baper sama lo." Ucap Arra.

" Ya elah,ada yang cembukur nih ceritanya." Ucap Gibran dengan senyum jahilnya.

" Apa sih.Siapa juga yang cemburu." Ucap Arra.

" Yakin nih." Ucap Gibran.

" Yakin banget " Ucap Arra.

" Huh padahal gue mau ngomong sesuatu sama lo." Ucap Gibran.

" Bodo." Ucap Arra.

" O ya udah kalo gak mau tau." Ucap Gibran.

" Ya udah,gue gak mau tau." Ucap Arra.Arra ingin melangkah masuk mobilnya tapi tangannya di tarik oleh Gibran membuat Arra tak sengaja tertarik dan kepalanya saat ini ada di dada bidang Gibran,dia bisa dengar jelas detak jantung Gibran.Seketika dia diam saat Gibran memeluknya dan mengusap lembut rambut Arra.

" Lo Pasti sekarang dengar gimana detak jantung gue berdetak cepat." Ucap Gibran.

Benar Arra mendengarnya,jantungnya berdatak tak normal,namun Gibran tidak tau saja bahwa jantung Arra saat ini bukan hanya berdetak cepat tapi ingin lepas dari tempatnya.

" Itu yang selalu gue rasakan setiap gue ada di dekat lo.Lo tau gue beneran dari hati tentang gue ngomong sayang sama Arra waktu di kelas lo,gue menyangkalnya saat lo marah marah ke gue,karna gue suka liat lo marah,gue berusaha buat lo benci sama gue.Karna kata orang benci itu benar benar cinta.Gue serius ngomong ini Ra.Gue punya rasa nyaman saat ada di dekat lo,gue sayang sama lo Ra.Selama ini gue selalu pura pura gak suka sama lo,tapi di hati kecil gue sebaliknya.Jadi gue cuma mau bilang gue sayang lo,terserah lo mau bilang gue playboy apa gimana.Selama gue gonta ganti pacar gue gak pernah merasakan benar benar di sayangi,gue rasa lo sayang sama gue,buat gue ngerasaain mama di hidup gue.Seperti Saat gue demam waktu itu lo yang ngerawat gue sampai sembuh dan terlihat khawatir. " Ucap Gibran.Arra melepaskan pelukannya.dia menatap mata Gibran dia mencari kebohongan di sana tapi nihil dia hanya menemukan tatapan jujur.

ARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang