Bagian Kesembilan Belas

29 6 0
                                    

Setelah beberapa menit perjalanan mereka pun sampai di depan gerbang rumah Arra.Sebelum Arra turun dari mobil Gibran dia mengucapkan terimakasih untuk yang kesekian kalinya,karna selama perjalanan tadi Arra tak hentinya mengucapkan Terimakasih.

" Makasih ya Gi." Ucap Arra.

" Lo kalo bilang makasih sekali lagi,gue tampol lo." Ucap Gibran

" Kasar banget sih." Ucap Arra.

" Ya udah mau turun apa masih mau bareng gue." Ucap Gibran

" Eh,iya iya." Ucap Arra sembari membuka pintu mobil dan turun,setelah pintu tertutup kaca pintu itu di turunkan oleh Gibran.

" Gue pulang ya." Ucap Gibran..

" Iya,hati hati." Ucap Arra.

Gibran mengulas senyumnya kemudian menaiki kembali kaca pintu dan menginjak gas menuju rumahnya.

Setelah Arra tak melihat lagi mobil Gibran dia masuk rumah.

*****

Di bandara tampak seorang laki laki dengan postur tubuh tinggi berkulit sawo matang dengan badan yang berotot,menuruni tangga pesawat tak terlihat jelas wajahnya,langkahnya yang panjang bak model yang tengah berjalan di atas karpet merah menandakan bahwa laki laki itu tampan.Hanya terlihat senyum manisnya.wajahnya hanya terlihat dari samping.Menghampiri seorang gadis berambut panjang nan lurus, yang tengah melambaikan tangannya.

Menghampiri seorang gadis berambut panjang nan lurus, yang tengah melambaikan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

" Selamat malam mama,papa Arra pulang." Ucap Arra yang baru saja memasuki rumahnya.Melihat Mama,papa dan kakaknya sedang duduk di sofa menghadap tv yang sedang menampilkan sinetron kesukaan mamanya.

" Kenapa pulang lo Ra.Tidur aja di jalan." Ucap Sarah.

" Iihh,orang baru juga jam setengah tujuh,udah kayak pulang jam 11 aja." Ucap Arra sambari berjalan mendekati kakaknya kemudian duduk di sebelah papanya.

" Ya lo tadi pergi sama Waty,pulang sama siapa lo,sampai dia khawatir nelpon ke rumah tau gak,lagian hp lo mana,di jual." Ucap Sarah.

" Iya tadi pulang sama...sama." ucap Arra gugup,tak mungkin dia mengatakan pulang bersama Gibran.

" Sama siapa ? Sama cowok ya ?" Ucap Sarah.

" Iihh,papa liat tuh kak Sarah." Ucap Arra yang bermanja di pundak papanya.

" Udah kalian ini ganggu papa nonton aja." Ucap Papa Arra.

" Sejak kapan papa suka sinetron." Ucap Arra dan Sarah kompak.Membuat papanya kaget sedetik.Arra dan Sarah saling melirik.

" Ngapain lo ngikuti gue." Ucap Sarah.

" situ yang ngikuti gue." Ucap Arra.

" Aduh uda dong." Ucap Papa Arra.

Kemudian Arra berdiri dari duduknya menaiki anak tangga memuju kamarnya.

Setelah Arra memasuki kamar dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

******

Gibran sampai di rumahnya.Setelah dia memarkirkan mobilnya di garasi dia langsung memasuki rumahnya,melihat tidak ada mobil papanya dia mengira bahwa papanya belum pulang bekerja.

Setelah memasuki rumah Gibran melihat bibinya atau asisten rumah tangga dinrumahnya sedang menyiapkan makanan di meja makan.

" Wah enak tuh bi." Ucap Gibran.

" Eh,iya dong den.Ini makanan bibi buatin khusus buat den Gibran." Ucap Bi Pia.

" Bisa aja sih bibi,papa belum pulang bi." Ucap Gibran.

" Belum den,kata tuan dia akan lembur malam ini jadi akan pulang malam." Ucap Bi Pia.

" Owh,iya deh bi." Ucap Gibran sembari duduk di salah satu kursi meja makan panjang itu.

" Den Gibran mau bersih bersih dulu atau makan dulu. ?" Ucap Bi pia.

" Bi,saya duduk di sini bibi kira mau apa.Saya udah gak tahan bi liat makanan bibi." Ucap Gibran.

" Iya ya den.Ya udah den bibi tinggal dulu ya." Ucap Bi pia.

Gibran membalas dengan anggukan,setelah itu dia segera membuka piring yang ditelungkupkan di depan nya,mengambil nasi terlebih dahulu kemudian mangambil lauk pauk.Ya makan sendirian di meja makan panjang seperti ini sontak membuat Gibran kembali mendengus kasar,selalu saja seperti ini untuk makan bersama dengan papanya sangat lah sulit mengingat papanya selalu saja lembur.

*****
ARRA POV

Gue duduk di kursi meja rias mengeringkan rambut gue yang basah dengan hair drayer.

Ceklek...

Pintu terbuka gue pun langsung mengarahkan pandangan gue ke arah pintu ternyata Kak Sarah.Dia langsung tiduran di kasur empuk gue.Buat gue mendengus kasar gue saja yang punya belum sempat menyentuh kasur tersayang gue,gue pun menyudahi aktifitas gue,langsung berlari menuju kasur yang sedari tadi telah memanggil manggil nama gue.Gue langsung lompat begitu hampir sampai menimpa badan kak Sarah membuat kak sarah teriak sambil meringis kesakitan.

" Aduuh,Arra sakit bego." Ucap Kak Sarah.

" Lagian lo,datang datang ke kamar orang langsung nidurin kasur tersayang gue." Ucap Gue.

" Ya emang kenapa.Aduh udah turun dulu deh dari badan gue." Ucap Sarah.

Gue pun langsung bangkit duduk di sebelah Kak Sarah.

" Gue kesini cuma numpang bentar aja kok." Ucap Sarah.

" Lo kan punya kamar sendiri ngapain numpang di kamar gue." Ucap Gue.

" Ya elah kali kali ngapa,lo kan juga sering numpang di kamar gue,sambil nangis nangis curhat waktu Angga pergi." Ucap kak Sarah.

" Is,kak Sarah ngingetin gue lagi." Ucap Gue.

" Ya emang lo belum bisa move on ya." Ucap kak Sarah.

" Iihh apaan sih." Ucap Gue.

" Ye,keliatan dari muka lo,belum kan belum." Ucap kak Sarah.

" Orang gak pacaran,ngapain juga harus move on." Ucap Gue.

" ya elah lo dek ngaku aja kali." Sarah sembari menyenggol dagu gue dengan jari telunjuknya.

" Udah deh gak usah buat gue nginget nginget dia lagi,dia juga belum tentu inget gue di sana." Ucap Gue.

Gue hanya lihat kak Sarah dengan senyum senyum,buat gue mendengus kasar gue tau dia lagi ngejek gue.

" Awuk ah dek,ayo turun makan malam,mama sama papa juga ada yang mau di omongi sama kamu." Ucap Sarah.

" Ngomongi apa." Ucap Gue.

Kak Sarah hanya menaiki bahunya sesaat sembari keluar dari kamar gue.

" Iss,belum juga tiduran." Ucap gue sembari ikut keluar dari kamar gue tapi sebelum itu gue mengucapkan salam perpisahan dulu sama kasur tersayang gue.

Nah lo apa ya yang mau diomongi sama mama dan papanya Arra.Dan siapa ya laki laki yang di bandara.

Jangan lupa follow dan vote ya gaes....
Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.

ARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang